4.2.2 Analisis Lingkungan Ekternal
Analisis Lingkungan Eksternal adalah mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat pada lingkungan untuk mendapatkan deskripsi tentang peluang dan
ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Menurut Jatmiko 2004: 38 analisis lingkungan eksternal dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Lingkungan Eksternal Makro
a. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik merupakan lingkungan alam yang menyediakan sumber daya bagi perusahaan, dan hubungan timbal balik antara
perusahaan dengan lingkungan hidup atau ekologinya. Usaha kolam pancing Anom Asri dekat dengan sumber daya air,
yakni sungai,sehingga kolam pancing Anom Asri memiliki sistem pengairan yang baik. Pemilik membendung sungai untuk mengalirkan air
ke dalam kolam, dan air yang berada didalam kolam juga terus dialirkan ke sawah warga agar air yang berada didalam kolam tetap terjaga
kebersihannya, hal tersebut juga dapat mecegah ikan lele terserang penyakit, yang akan mengakibatkan kerugian.
b. Lingkungan Ekonomi
Faktor ekonomi berhubungan dengan sifat dan arah ekonomi dimana suatu perusahaan beroperasi. Sebab pola konsumsi masyarakat
secara relatif dipengaruhi oleh tren sektor ekonomi dan pasar. Faktor ekonomi memiliki pengaruh yang kuat terhadap kolam
pancing Anom Asri. Fluktuasi harga BBM yang terus terjadi dan akan diikuti oleh ketidak stabilan harga seperti, kenaikan harga sembako,
Universitas Sumatera Utara
biaya transportasi dan biaya lainnya. Hal tersebut menjadi ancaman kolam pancing Anom Asri, karena kebutuhan para pemancing akan
bertambah dan pemancing tidak akan datang untuk memancing ini akan berakibat berkurangnya pemancing.
c. Lingkungan Politik dan Hukum
Arah dan stabilitas politik dan hukum merupakan pertimbangan utama bagi para manajer dalam memformulasikan strategi perusahaan.
Lingkungan politik dan hukum mencakup faktor-faktor yang dikendalikan oleh pemerintah. Pemerintah yang baik adalah pemerintah
yang dapat mengeluarkan kebijakan dan peraturan yang dapat melindungi para pengusaha sekaligus masyarakatnya.
Saat ini pemerintah memberikan perhatian pada UMKM Usaha Mikro Kecil Menengah dengan memberikan bantuan berupa pinjaman
untuk modal usaha dengan bunga rendah, hal ini dapat dimanfatkan oleh kolam pancing Anom Asri untuk menambah modal usaha guna
memperluas atau menambah kolam pancing. d.
Lingkungan Sosial-Budaya Faktor sosial budaya yang dapat mempengaruhi aktivitas dan
kinerja perusahaan mencakup keyakinan, nilai-nilai, sikap, pandangan serta gaya hidup manusia sebagai akibat perkembangan dan perubahan
kondisi kebudayaan. Lingkungan sosial dan budaya memberikan tanggapan positif atas
dibukanya kolam pancing Anom Asri, karena masyarakat setempat dapat menyalurkan hobi mereka guna melepas kepenatan setelah seharian
Universitas Sumatera Utara
bekerja, tarif yang dikenakan untuk memancing juga masih terjangkau karena telah disesuaikan oleh pendapatan pemancing. Alasan tersebut
berdampak positif karena jumlah pemancing semangkin meningkat. e.
Lingkungan Teknologi Teknologi merupakan pendorong utama dibalik pengembangan
berbagai produk dan pasar baru dan teknologi juga mempunyai pengaruh penting pada kinerja industri.
Ibu Marlina saat ini belum memanfaatkan internet sebagai sarana dalam melakukan promosi untuk memperkenalkan kolam pancing Anom
Asri. Hal ini dapat dijadikan peluang baru bagi ibu Marlina untuk memperkenalkan kolam pancing Anom Asri dengan memanfaatkan
media internet, agar pemasaran menjadi lebih luas. f.
Lingkungan Demografi Evolusi atau perubahan populasi penduduk merupakan faktor kunci
lingkungan bagi perusahaan. Penduduk secara langsung berdampak pada pasar konsumen dan mepengaruhi kekuatan-kekuatan ekonomi lainnya
Jatmiko, 2004:38. Penduduk di Indonesia saat ini semangkin bertambah, hal ini
memberikan kesempatan besar bagi kolam pancing Anom Asri, karena wilayah pemasaran akan semangkin luas, dan kemungkinan jumlah
pemancing akan bertambah.
Universitas Sumatera Utara
2. Lingkungan Eksternal Mikro