Asumsi Dasar Pelaporan Keuangan Peranan Pelaporan Keuangan

18 mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik tujuan laporan keuangan pemerintah adalah untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Berikut ini adalah beberapa defenisi mengenai laporan keuangan yang dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain: a. Menurut Munawir 2000 : 2, “Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak- pihak yang berkepentingan dengan atau aktivitas perusahaan tersebut.” b. Menurut Sawir 2001 : 2, “Laporan Keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi, ikhtisar laba ditahan, dan laporan posisi keuangan.” c. Menurut Warren et al 2005 : 24, “Laporan Keuangan adalah laporan akuntansi yang dibuat setelah transaksi dicatat dan dikhtisarkan yang menghasilkan informasi bagi pemakainya.”

2.5.2 Asumsi Dasar Pelaporan Keuangan

Menurut PP no. 71 2010 : 9 juga dijelaskan mengenai asumsi dasar dalam pelaporan keuangan dilingkungan pemerintah adalah anggapan yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi dapat diterapkan. Asumsi dasar tersebut kemandirian entitas, asumsi kesinambungan entitas, asumsi keterukuran dalam satuan uang monetary meansurement. Universitas Sumatera Utara 19 a Kemandirian Entitas Asumsi kemandirian entitas, berarti bahwa setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan. Salah satu indikasi terpenuhinya asumsi ini adalah adanya kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan melaksanakannya dengan tanggungjawab penuh. b Kesinambungan Entitas Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan berkelanjutan keberadannya. Dengan demikian, pemerintah diasumsikan tidak bermaksud melakukan likuidasi atas entitas pelaporan dalam jangka pendek. c Keterukunan Dalam Satuan Uang Monetary Measurement Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan agar memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam akuntansi.

2.5.3 Peranan Pelaporan Keuangan

Menurut PP No. 71 2010: 7 Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya- upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan: a Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Universitas Sumatera Utara 20 b Manajemen Membantu para pengguna untuk mengecaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian atas seluruh asset, kewajiban, dan ekuitas pemerintah untuk kepentingan masyarakat. c Transparansi Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang- undangan. d Keseimbangan Antargenerasi Membantu para pengguna dalam mengetahui kecakupan penerimaan pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut. e Evaluasi Kerja Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola pemerintah untuk mencapai kinerja yang direncanakan. Universitas Sumatera Utara 21 Dari berbagai pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa peran pelaporan keuangan mempunyai kewajiban untuk melaporkan semua upaya yang telah dilakukan serta hasil yang telah dicapai dalam kegiatan, harus secara sistematis dan terstruktur dalam suatu periode pelaporan untuk kepentingan akuntabilitas, manajemen, transparansi, keseimbangan antargenerasi serta evaluasi kerja. Dari semua hal tersebut akan dapat dilihat bagaimana kualitas dari penyusunan laporan keuangan. Kualitas penyusunan laporan keuangan akan bernilai baik apabila semua kepentingan pelaporan keuangan diatas dapat dicapai sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

2.5.4 Dasar Hukum Laporan Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah Terhadap Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kota Medan

12 138 95

Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Penatausahaan Keuangan Daerah dan Pengelolaan Barang Milik Daerah Terhadap Kinerja SKPD pada Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau

13 150 102

Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Skpd Dan Aksesibilitas Laporan Keuangan SKPD Terhadap Transparansi Dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan SKPD

14 72 105

Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan, serta Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Kota Medan.

7 91 114

Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar

4 87 100

Pengaruh Penyajian Neraca Skpd Dan Aksesibilitas Laporan Keuangan SKPD Terhadap Transparansi Dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan SKPD Di Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara

11 98 85

Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (Studi di Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung)

2 6 60

Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah Terhadap Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kota Medan

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Daerah - Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah Terhadap Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kota Medan

0 0 11

KATA PENGANTAR - Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah Terhadap Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kota Medan

0 3 15