Karakteristik Responden HASIL DAN PEMBAHASAN

44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Sebanyak 350 responden yang berasal dari empat apotek terlibat dalam penelitian ini, 88 responden berasal dari apotek A, 87 responden berasal dari apotek B, 87 responden berasal dari apotek C, 88 responden berasal dari apotek D. Berdasarkan hasil penelitian ini, responden didominasi oleh perempuan 55,14 dengan golongan umur antara 29-39 tahun 32,57 dan mayoritas pendidikan terakhir adalah SMA 62,57 dengan kategori pekerjaan yang paling banyak adalah ibu rumah tangga 25,43 . Data lengkap dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Karakteristik Sosiodemografi Seluruh Responden. Variabel Jumlah N Persentase Umur a. 18-28 b. 29-39 c. 40-50 d. 51-60 98 114 93 45 28 32,57 26,58 12,85 Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 157 193 44,86 55,14 Pendidikan Terakhir a. Tidak tamat SD b. SD c. SMP d. SMA e. Perguruan Tinggi 7 31 45 219 48 2 8,86 12,86 62,57 13,71 Pekerjaan a. Tidakbelum bekerja b. Guru c. Tenaga kesehatan 35 88 10 25,14 Universitas Sumatera Utara 45 d. Karyawan e. Mahasiswa f. Ibu rumah tangga g. Wiraswasta h. Lainnya 7 16 11 89 55 49 2 4,57 3,14 25,43 15,72 14 Total 350 100 Hal ini serupa dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Huda 2014 di RT. II desa jangkang kecamatan pasak talawang kabupaten kapuas yang mengatakan bahwa masyarakat produktif dengan tingkat umur 29-39 tahun, lebih memilih pengobatan sendiri untuk penyakit ringan dari pada berobat ke dokter. Berdasarkan karakteristik jenis kelamin bahwa perempuan lebih cenderung melakukan swamedikasi dibandingkan laki-laki, hal ini dikarenakan perempuan lebih peduli dengan kesehatan pribadi ataupun anggota keluarganya. Berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan menyatakan bahwa masyarakat yang berpendidikan rendah cenderung memiliki pengetahuan yang rendah terhadap swamedikasi sehingga memilih berobat ke dokter, sedangkan semakin tinggi tingkat pendidikan maka memungkinkan semakin baik pula pengetahuan masyarakat dalam swamedikasi, sehingga lebih cenderung melakukan swamedikasi dan terlebih dahulu mencari informasi. Berdasarkan karakteristik pekerjaan bahwa masyarakat yang bekerja dan memiliki tingkat pekerjaan yang baik cenderung memilih melakukan pengobatan sendiri dibandingkan yang tidak bekerja, hal ini disebabkan karena kesibukan dari responden sehingga tidak dapat berobat ke dokter. Universitas Sumatera Utara 46 4.2 Tempat dan Sumber Informasi Memperoleh Swamedikasi 4.2.1 Tempat Memperoleh Swamedikasi