50
4.4 Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Swamediksi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan swamedikasi di empat apotek kecamatan medan marelan tergolong
sedang terbatas dengan nilai rata-rata 64,57 dan frekuensi pengetahuan buruk 139 responden. Data distribusi tingkat pengetahuan seluruh responden dapat
dilihat secara lengkap pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Obat
Swamedikasi Oleh Seluruh Responden. Kriteria
Frekuensi Persentase
Buruk 139
39,7 Sedang
137 39,1
Baik 74
21,1 Total
350 100
Berdasarkan hasil yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pertanyaan yang diberikan tidak dapat dijawab dengan benar oleh
responden, sehingga mayoritas responden menjawab dengan buruk. Hal ini dapat disebabkan oleh karena responden masih kurang dalam memperoleh informasi
mengenai swamedikasi yang dilakukan.Oleh karena itu perlu adanya edukasi mengenai swamedikasi dari tenaga kesehatan ketika menyerahkan obat. Berbeda
dengan penelitian sebelumnya di Cimanggis Depok dan kota penyabungan yang menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan responden tergolong sedang
terbatas Hermawati, 2012; Harahap, 2015. Dari tabel 4.3 dapat dilihat distribusi jawaban responden terhadap
kuesioner bagian tingkat pengetahuan.
Universitas Sumatera Utara
51
Tabel 4.3 Distribusi jawaban responden terhadap kuesioner tingkat pengetahuan.
No Soal
Jawaban Benar
Salah Tidak tahu
1 Definisi swamedikasi
77 22,0 51 14,6 222 63,4
2 Logo obat-obatan
106 30,3 92 26,3 152 43,4
3 Perbedaan dosis obat
antara dewasa dan anak- anak
304 86,9 30 8,6
16 4,6
4 Aturan pakai obat
249 71,7 82 23,4 19 5,4
5 Definisi aturan pakai 3x
sehari 236 67,4
87 24,9 27 7,7 6
Pengertian indikasi obat 188 53,7
44 12,6 118 33,7 7
Pengertian kontraindikasi obat
113 32,3 70 20,0 167 47,7
8 Pengertian efek samping
obat 198 56,6
69 19,7 83 23,7 9
Pengertian interaksi obat 107 30,6
86 24,6 157 44,9 10
Aturan penyimpanan obat 276 78,9
62 17,1 12 3,4 11
Pengetahuan responden mengenai tugas apoteker
280 80,0 31 8,9
39 11,1
Berdasarkan jawaban dari seluruh responden dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pertanyaan yang diberikan tidak dapat dijawab dengan benar oleh
responden. Mayoritas responden menjawab dengan baik mengenai perbedaan dosis obat antara dewasa dan anak-anak 86,9 lalu diikuti dengan pengetahuan
responden mengenai tugas apoteker 80 dan aturan penyimpanan obat 78,9. Tetapi responden paling sedikit menjawab pertanyan dengan baik pertanyaan
tentang definisi swamedikasi 22,0 lalu diikuti dengan pertanyaan tentang logo obat-obatan.
Universitas Sumatera Utara
52 Mayoritas responden yang melakukan pengobatan sendiri tidak mengerti
istilah swamedikasi. Swamedikasi dapat didefinisikan juga sebagai penggunaan yang tepat dari obat over the counter OTC dengan kondisi yang mereka
perlukan, praktek yang membutuhkan tingkat pengetahuan dalam mengunakan obat tersebutPurwanti, dkk., 2004.
Hal lain yang kurang diketahui responden mengenai golongan obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Golongan obat yang dapat diterima tanpa
resep dokter juga memerlukan pengetahuan bahwa hanya obat-obat yang bertanda lingkaran hijau dan biru yang bisa digunakan dalam pengobatan Notoadmodjo,
2007 selain itu obat-obatan yang dapat diberikan tanpa resep dokter adalah obat golongan DOWA Daftar Obat Wajib Apotek tetapi penyerahannya harus
diserahkan oleh apoteker langsung dan dalam jumlah yang terbatas.
4.5 Rasionalitas Penggunaan Obat Dalam Swamedikasi