28 dapat juga terjadi karena demam yang disebabkan alergi atau keganasan. Keringat
yang berlebihan umumnya terjadi pada saat temperatur tubuh turun secara tiba- tiba dan sering terjadi pada dini hari Depkes RI, 2007.
Penanggulangan: a. Terapi non-obat: biasanya untuk mengatasi demam ringan dapat dilakukan
antara lain banyak minum, kompres es atau alkohol di daerah lipatan permukaan tubuh, memakai pakaian yang tipis.
b. Terapi obat: obat penurun demam atau antipiretik hanya dianjurkan digunakan jika dengan cara terapi non-obat, demam tidak dapat diatasi. Obat penurun
demam yang dapat digunakan adalah parasetamol dan asetosal. Kedua obat ini selain mempunyai efek penurun demam juga mempunyai efek pereda nyeri
yang setara Depkes RI, 2007.
2.4.2 Nyeri
Nyeri adalah suatu gejala subjektif yang kompleks berupa emosional yang tidak menyenangkan dan pengalaman sensori yang terjadi karena adanya
rangsangan ujung-ujung saraf yang sangat peka pada jaringan tubuh. Bila terjadi rangsangan pada ujung saraf maka senyawa kimia prostaglandin akan terbentuk.
Zat inilah yang bekerja pada ujung-ujung saraf jaringan yang rusak, dan akan mengalirkan “kesan” nyeri sepanjang serabut saraf menuju ke otak sehingga
timbul rasa nyeri tersebut. Rasa nyeri disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf karena kerusakan
jaringan tubuh yang disebabkan, antara lain oleh: a. trauma, misalnya karena benda tajam, benda tumpul, bahan kimia, dan sebagainya. b. Proses infeksi atau
peradangan.
Universitas Sumatera Utara
29 Radang adalah respon atau reaksi protektif setempat yang ditimbulkan
oleh cedera atau kerusakan jaringan tubuh karena suatu rangsangan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi atau mengurung, baik agen pencedera
maupun jaringan yang cedera. Radang dapat ditimbulkan oleh rangsangan fisik, kimiawi, biologis, kombinasi ketiga agen tersebut. Radang mempunyai tanda-
tanda yang khas yaitu: dolor, rubbor, color, tumor, fungsiolesa. Penanggulangan
a. Terapi non-obat: rasa nyeri sebagian dapat dikurangi dengan cara antara lain: memijat atau kompres hangat pada nyeri otot, pada trauma karena luka bakar
dapat disiram dengan air dingin. b. Terapi obat: obat pereda nyeri atau yang dikenal dengan analgesik yang
biasanya juga memiliki khasiat penurun demam atau antipiretik bekerja dengan mengurangi respon atau persepsi rasa nyeri yang dialami. Asetosal,
parasetamol, dan ibuprofen 200 mg adalah obat pereda nyeri yang dapat digunakan untuk rasa nyeri ringan sampai sedang pada otot dan tulang. Dari
ketiga obat tersebut, asetosal disamping memiliki efek pereda nyeri dan penurun demam juga memiliki efek antiradang yang cukup kuat dibanding
parasetamol, tetapi mempunyai efek terhadap lambung. Obat pereda nyeri lainnya adalah ibuprofen dengan dosis 200 mg. Obat ini juga mempunyai efek
antipiretik. Pada dosis besar 200 mg ibuprofen mempunyai efek antiradang yang digunakan sebagai antirematik Depkes RI, 2007.
2.4.3 Diare