Pengaruh faktor-faktor sosiodemografi terhadap rasionalitas swamedikasi. Pengaruh tingkat pengetahuan terhadap rasionalitas swamedikasi.

57 mengenai swamedikasi tidak dipengaruhi oleh semua faktor sosiodemografi. Sementara hasil penelitian ini serupa dengan penelitian yang di lakukan oleh Calamusa, et al 2011 di italia pengetahuan seseorang mengenai informasi obat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sosiodemografi. Perempuan diketahui lebih banyak mempunyai pengetahuan tentang obat yang lebih baik dibandingkan dengan laki-laki hal ini dikarena perempuan cenderung lebih peduli dengan kesehatan pribadi dan keluarga, juga lebih aktif dalam mencari informasi. Demikian pula pada responden dengan katagori usia produktif 29-39 tahun dengan tingkat pendidikan tinggi memiliki pengetahuannya tentang obat lebih baik daripada pasien dengan usia lebih muda atau lebih tua dan pasien dengan tingkat pendidikan rendah.

4.7 Pengaruh faktor-faktor sosiodemografi terhadap rasionalitas swamedikasi.

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa rasionalitas penggunaan obat pada pengobatan sendiri yang dilakukan responden di empat apotek kecamatan medan marelan tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan faktor sosiodemografi responden seperti umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Kesimpulan tersebut didasari oleh nilai p dari keempat variabel faktor sosiodemografi yang lebih besar dari nilai α 0,050. Berbeda pada hasil hubungan faktor sosiodemografi yang memiliki pengaruh bermakna dengan tingkat pengetahuan. Hasil rasionalitas pada penelitian ini tidak dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi yang serupa dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Hermawati 2012 dan Harahap 2015. Universitas Sumatera Utara 58 Sementara pada penelitian lainnya faktor umur dan pendidikan terakhir diketahui memiliki hubungan bermakna dengan tindakan swamedikasi rasionalitas yang sesuai aturan Supardi dan Raharni, 2006. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya pengaruh kondisi masyarakat dan lingkungan tempat dilakukannya penelitian. Tabel 4.7 Hubungan rasionalitas dengan sosiodemografi responden. Variabel Rasionalitas Swamedikasi Total n P.Value Tidak Rasional n Rasional n Umur 18-28 29-39 40-50 51-60 Total 22 20 21 11 74 76 94 72 34 276 98 114 93 45 350 0,820 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Total 31 43 74 126 150 276 157 193 350 0,724 Pendidikan terakhir Tidak tamat SD SD SMPMTs SMASMKMA Perguruan Tinggi Total 2 7 11 48 6 74 5 24 34 171 42 276 7 31 45 219 48 350 0,634 Pekerjaan Tidakbelum bekerja Karyawan Guru Mahasiswa Tenaga kesehatan Ibu rumah tangga Wiraswasta Lainnya Total 8 22 3 1 14 17 9 74 27 66 7 13 10 75 38 40 276 35 88 7 16 11 89 55 49 350 0,411 Universitas Sumatera Utara 59

4.8 Pengaruh tingkat pengetahuan terhadap rasionalitas swamedikasi.

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap rasionalitas pengobatan sendiri oleh responden. Kesimpulan tersebut didasari oleh nilai p dari variabel faktor tingkat pengetahuan yang lebih besar dari nilai α 0,000. Green 1980 dalam Notoatmodjo 2010 menyatakan bahwa perilaku kesehatan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, kenyakinan, nilai-nilai predisposing factor; fasilitas kesehatan, sarana kesehatan, sumber daya enabling factor; dan tokoh masyarakat, pelayanan petugas kesehatan, teman, keluarga reinforcing factor. Hal ini diperkuat dengan adanya hasil penelitian dari Supardi 2004 yang menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan pengetahuan maka jumlah individu yang memiliki sikap dan berperilaku pengobatan sendiri sesuai aturan juga meningkat. Tabel 4.8 Hubungan tingkat pengetahuan responden dengan rasionalitas swamedikasi Variabel Tingkat pengetahuan RasionalitasSwamedikasi Total n P. Value Tidak Rasional n Rasional n Buruk 49 90 139 0,000 Sedang 23 114 137 Baik 1 73 74 Total 73 277 350 Universitas Sumatera Utara 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Tingkat pengetahuan pasien swamedikasi di Kecamatan Medan Marelan berdasarkan hasil yang diperoleh 21,1 tergolong baik; 39,1 tergolong sedang; 39,7 tergolong buruk dengan nilai rata-rata jawaban responden 64,57. b. Rasionalitas swamedikasi pasien di Kecamatan Medan Marelan berdasarkan hasil yang diperoleh 78,9 tergolong rasional; 21,1 tergolong tidak rasional. c. Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan swamedikasi pasien di Kecamatan Medan Marelan adalah umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan sedangkan rasionalitas swamedikasi tidak dipengaruhi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan. d. Faktor tingkat pengetahuan mempengaruhi rasionalitas swamedikasi di empat apotek Kecamatan Medan Marelan.

5.2 Saran

a. Dinas Kesehatan Kota Medan perlu memberikan promosi mengenai cara memilih dan menggunakan obat dengan benar dan tepat. b. Diharapkan kepada mahasiswa farmasi ataupun tenaga kesehatan lainnya lebih aktif dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pengetahuan swamedikasi. Universitas Sumatera Utara