3. Kepentingan peneliti lainnya, sebagai bahan kajian dan referensi untuk
penelitian sejenis maupun penelitian lanjutan.
1.5. Landasan Teori
1.5.1. Teori-teori Penyebab Konflik
Fisher, et al 2000, mengungkapkan dalam buku “Working with Conflict: Skills Strategies for Action” bahwa ada 6 enam teori penyebab timbulnya
konflik, yaitu: 1.
Teori Hubungan Masyarakat Teori ini menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus
terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat. Sasaran yang ingin dicapai teori ini adalah:
a. Meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antara kelompok-kelompok
yang mengalami konflik. b.
Mengusahakan toleransi agar masyarakat dapat saling menerima keragaman yang ada di dalamnya.
2. Teori Negosiasi Prinsip
Teori ini menganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang
mengalami konflik. Sasaran yang ingin dicapai teori ini adalah: a.
Membantu pihak-pihak yang mengalami konflik untuk memisahkan perasaan pribadi dengan berbagai masalah yang ada dan mengupayakan kemampuan
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan kepentingan-kepentingan mereka sendiri.
b. Melancarkan proses pencapaian kesepakatan yang menguntungkan kedua
belah pihak. 3.
Teori Kebutuhan Manusia Teori ini berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia
seperti fisik, mental dan sosial yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Keamanan, identitas, pengakuan dan partisipasi sering merupakan inti pembicaraan. Sasaran
yang ingin dicapai dalam teori ini adalah: a.
Membantu pihak-pihak yang mengalami konflik untuk mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi dan
menghasilkan pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu. b.
Mengupayakan pihak-pihak yang mengalami konflik mencapai kesepakatan untuk memenuhi kebutuhan dasar semua pihak.
4. Teori Identitas
Teori ini berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak
terselesaikan. Sasaran yang ingin dicapai oleh teori ini adalah: a.
Melalui fasilitasi lokakarya dan dialog antara pihak-pihak yang mengalami konflik, diharapkan dapat mengidentifikasi ancaman-ancaman dan ketakutan
yang mereka rasakan untuk membangun empati dan rekonsiliasi antara mereka.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
b. Meraih kesepakatan bersama yang mengakui kebutuhan identitas pokok
semua pihak. 5.
Teori Kesalahpahaman antar Budaya Teori ini berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara
berkomunikasi diantara berbagai budaya yang berbeda. Sasaran yang ingin dicapai oleh teori ini adalah:
a. Menambah pengetahuan pihak-pihak yang mengalami konflik mengenai
budaya pihak lain. b.
Mengurangi stereotip negatif yang mereka miliki tentang pihak lain. c.
Meningkatkan keefektifan komunikasi antarbudaya. 6.
Teori Transformasi Konflik Teori ini berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah ketidaksetaraan dan
ketidakadilan yang muncul sebagai masalah-masalah sosial, budaya dan ekonomi. Sasaran yang ingin dicapai dalam teori ini adalah:
a. Mengubah berbagai struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan
ketidaksetaraan dan ketidakadilan, termasuk kesenjangan ekonomi. b.
Meningkatkan jalinan hubungan dan sikap jangka panjang diantara pihak yang mengalami konflik.
c. Mengembangkan berbagai proses dan sistem untuk mempromosikan
pemberdayaan, keadilan dan perdamaian. Berdasarkan teori-teori yang disebutkan di atas, maka penulis mengemukakan
satu konsep yaitu Teori Konflik Lingkungan. Suatu teori yang berasumsi bahwa
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
konflik lingkungan terjadi karena adanya perseteruan atau perdebatan-perdebatan terhadap penguasaan elemen-elemen alam dalam suatu lingkungan. Umumnya berupa
udara, air, lahan dan masalah pengelolaan limbah. Dari konsep Teori Konflik Lingkungan dihubungkan dengan tuntutan Masyarakat Tangkahan, maka dapat
dikemukakan bahwa konflik lingkungan antara PT KIM dengan Masyarakat Tangkahan berawal dari kekeliruan pengelolaan limbah perusahaan PT KIM sehingga
menimbulkan pencemaran lingkungan. Sasaran teori ini antara lain diarahkan pada itikad baik pihak pengelola
industri untuk mengelola limbah sesuai kaidah atau prinsip pengelolaan limbah industri secara kontinu dan konsisten. Tidak sebatas sebuah tuntutan yuridis dalam
kerangka perlindungan lingkungan dari pencemaran, tetapi sesungguhnya tersirat suatu sikap luhur dan tanggung jawab moral dari kalangan pengelola industri untuk
bertindak profesional mewujudkan kondisi realitas lingkungan hidup yang tetap terjaga dalam determinasi dan rutinitas kegiatan usahanya. Teori ini juga bertujuan
meningkatkan jalinan hubungan dan sikap jangka panjang diantara pihak yang mengalami konflik melalui pengembangan berbagai proses dan sistem untuk
pemberdayaan, keadilan dan perdamaian antara sebuah kawasan industri dengan masyarakat di sekitarnya.
1.5.2. Pendekatan Penanganan Konflik