busuk masih sangat menyengat di Lingkungan I-XII Kelurahan Tangkahan. Hal ini memberikan indikasi masih adanya perusahaan yang membuang limbah langsung ke
parit masyarakat, penelitian-penelitian lebih lanjut terhadap pencemaran lingkungan di Kelurahan Tangkahan pun tidak dilaksanakan secara periodik.
4.4.2. Pembangunan Parit Permanen
Pada tuntutan ini PT KIM akan menyurati Pemko Medan cq Dinas Pekerjaan Umum dan Gubernur Sumatera Utara cq Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara
agar melaksanakan pembangunan parit atau kanal sepanjang yang telah disepakati, Masyarakat Tangkahan juga diharapkan untuk ikut mendesak instansi terkait agar
segera melaksanakan tuntutan yang dimaksud melalui Lurah Tangkahan dan Camat Medan Labuhan. Pekerjaan pembangunan tersebut rencana dimulai pada bulan
Januari 2007 dan selesai pada bulan Desember 2007. Sebagai tindak lanjut, PT KIM telah melaksanakan:
1. Mengirimkan surat kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan
tanggal 10 Pebruari 2004. 2.
Mengirimkan surat kepada Bapak Walikota Medan tanggal 2 Oktober 2006 dan tanggal 20 Desember 2006.
3. Mengirimkan surat kepada Kepala Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara
tanggal 2 Oktober 2006 dan tanggal 19 Desember 2006. Kenyataan di lapangan, pembangunan parit tidak dilaksanakan sesuai
kesepakatan. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa PT KIM beranggapan
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
pembangunan parit permanen sepanjang 1.010 m dan tinggi 1 m dari ukuran lama di Kelurahan Tangkahan merupakan kewenangan Pemko Medan.
Kontradiksi kewenangan ini seharusnya tidak terjadi jika Pemko Medan terutama Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pengairan serta PT KIM responsif terhadap
masalah pembuangan limbah yang berpotensi menjadi beban sosial. Pencemaran atau perusakan lingkungan selain sebagai beban sosial, pada akhirnya juga masyarakat dan
pemerintah yang harus menanggung biaya pemulihannya.
4.4.3. Penggantian Sumur Masyarakat yang Tercemar