mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga
menyebabkan pencemaran. Dampak pencemaran ada yang langsung terasa, misalnya berupa gangguan
kesehatan langsung penyakit akut atau gangguan kesehatan yang akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu penyakit kronis. Sebenarnya alam juga memiliki
kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran selfrecovery, namun alam memiliki keterbatasan www.tlitb.orgploindex.html, 2007.
Pencemaran dari kegiatan industri pada umumnya bersumber dari: 1.
Kegiatan produksi dan penambangan. 2.
Kegiatan pengadaan energi dan uap yang meliputi pembakaran bahan fosil atau penggunaan bahan-bahan.
3. Usaha jasa pemeliharaan atau pembersihan peralatan industri, proses
produksi, sarana produksi dan lain-lain http:www.gorontaloprov.go.id.
2.3. Pengertian Konflik dan Resolusi Konflik
2.3.1. Pengertian Konflik
Dalam istilah asing, pengertian konflik conflict dibedakan dengan pengertian sengketa dispute. Hadi 2006, menyebutkan bahwa dalam sengketa menyangkut
konflik sedangkan konflik belum tentu mengandung sengketa. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kedua istilah tersebut diartikan sebagai perselisihan. Dalam Peraturan
Pemerintah PP Nomor 54 Tahun 2000 tentang Lembaga Penyedia Jasa
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Penyelesaian Sengketa Lingkungan di Luar Pengadilan PP No. 542000, menyebutkan bahwa sengketa lingkungan merupakan perselisihan antara dua pihak
atau lebih yang ditimbulkan oleh adanya atau diduga adanya pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup.
Aplikasi di lapangan, definisi konflik sebagaimana yang disebutkan dalam PP Nomor 542000 berkembang lebih luas. Tidak sebatas adanya pencemaran dan
perusakan lingkungan tetapi juga mencakup perubahan tata guna lahan, kewenangan pemanfaatan termasuk perebutan hak pemanfaatan. Definisi konflik yang begitu luas,
menunjukkan bahwa konflik dapat terjadi pada diri individu dalam hubungannya dengan individu lain, individu dengan institusi atau kelompok masyarakat dengan
institusiorganisasi. Lacey 2003, mendefinisikan konflik sebagai a fight, a collision, a struggle,
a contest, opposition of interest, opinion or purposes, mental strife, agony suatu pertarungan, benturan, pergulatan, pertentangan kepentingan-kepentingan, opini-opini
atau tujuan-tujuan, pergulatan mental, penderitaan batin. Konflik memang melekat erat dalam dinamika kehidupan, sehingga manusia dituntut selalu berjuang dengan
konflik. Zein 2007, menyatakan bahwa konflik adalah:
a. Sebuah perdebatan atau pertandingan untuk memenangkan sesuatu. b. Ketidaksetujuan terhadap sesuatu, argumentasi, pertengkaran atau perdebatan.
c. Perjuangan, peperangan atau konfrontasi. d. Keadaan yang rusuh, ketidakstabilan gejolak atau kekacauan.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Tipe konflik dan karakteristiknya sebagaimana disebutkan dalam A Manual on Alternative Conflict Management Based Natural Resource Projects in The South
Pacific dapat dilihat pada Tabel 2.1:
Tabel 2.1. Tipe-Tipe Konflik Tipe
Karakteristik Contoh
Struktural Social Ketimpangan, ketidakadilan, tidak
terwakili secara struktur sosial - Perbedaan level
pendidikan - Tidak berkelanjutan
karena over eksploitasi terhadap sumberdaya
Struktural Legal Sistem hukum bias kepada
stakeholder tertentu Hanya mengenal pemilik
lahan saja tapi tidak menyebut pengguna lain
Struktural Economi
Kekuatan ekonomi bias terhadap kelompok stakeholder tertentu
- Ekonomi dan kekuatan
politik dari perusahaan -
Kebijakan yang mengabaikan norma
adat dalam pemilikan tanah
Identitas Cultural Perbedaan nilai dari berbagai
kelompok masyarakat tertentu dalam mendefinisikan identitas
mereka -
Perbedaan nilai terhadap lahan dan sumberdaya
alam -
Rasial, agama, suku, etnis dan bahasa
- Terlalu kuat pandangan
emosional Sumber: Overseas Development Institute, 1998.
Menurut Supadi 2001, secara umum konflik adalah “prilaku anggota organisasi yang dilakukan berbeda dengan anggota lainnya”. Konflik timbul
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: perbedaan persepsi, perbedaan cara merealisasikan tujuan, perbedaan kepentingan atau suatu pihak melakukan sabotase
terhadap yang lain. Dua penyebab yang pertama merupakan jenis konflik yang dapat
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
menjadikan organisasi dinamis bila di-manage dengan tepat, cepat dan profesional. Penyebab lainnya merupakan dampak dari mis-management sehingga konflik
semacam itu sedapat mungkin dihindari atau diselesaikan secepatnya sebelum menimbulkan dampak kontra-produktif bagi organisasi.
Konflik pada hakikatnya dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonis antar dua atau lebih kepentingan Chaidir, 2001.
Robbins, salah seorang pakar ilmu prilaku organisasi merumuskan konflik sebagai berikut: sebuah proses atau upaya yang sengaja dilakukan oleh seseorang atau
lebih untuk menghalangi usaha yang dilakukan orangpihak lain dalam berbagai bentuk hambatan blocking yang menjadikan orang lain tersebut merasa frustasi
dalam usahanya mencapai tujuan yang diinginkan. Sehingga yang dimaksud dengan konflik adalah proses pertikaian yang terjadi sedangkan peristiwa yang berupa
gejolak dan sejenisnya adalah salah satu manifestasinya. Lebih jauh Robbins menegaskan, setiap membahas konflik maka eksistensi konflik selalu diasosiasikan
sebagai oposisi lawan dan blokade. Dapat juga terjadi bahwa situasi-situasi yang sebenarnya dapat dianggap bernuansa konflik ternyata tidak dianggap sebagai
konflik karena anggota-anggota kelompok tidak menganggapnya sebagai konflik. Sebaliknya, ada konflik yang hanya dibayangkan ada sebagai sebuah persepsi,
ternyata tidak riil sebagai sebuah konflik Syamsuddin, 2004. Dua orang penulis dari Amerika Serikat, Cathy A Constantino dan Chistina
Sickles Merchant dalam Syamsuddin 2004, mengatakan dengan kata-kata yang lebih sederhana bahwa konflik pada dasarnya adalah: sebuah proses
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
mengekspresikan ketidakpuasan, ketidaksetujuan atau harapan-harapan yang tidak terealisasi. Kedua penulis tersebut sepakat dengan Robbins bahwa konflik pada
dasarnya adalah sebuah proses. Sebagian besar masyarakat masih cenderung memandang konflik sebagai hal
yang harus dihindari bukan sebagai realita yang harus di-manage. Padahal dinamika kehidupan berorganisasi dalam bentuk, jenis dan ukuran apapun tidak akan terjadi
tanpa adanya konflik. Perlu mempersepsikan konflik sebagai realita yang tidak perlu dihindari apalagi ditakuti sehingga menjadikan kehidupan organisasi menjadi
stagnan. Sebaliknya, konflik harus diterima sebagai “mesin” dinamika organisasi yang harus dikelola secara cerdas, karena dalam kenyataannya konflik tidak
selamanya bersifat destruktif. Dalam konteks pemikiran seperti yang disebutkan di atas, konflik tidak identik dengan kegagalan atau kemunduran, tetapi merupakan
awal sebuah dinamika karena di tengah terjadinya konflik sebenarnya sedang berlangsung pula proses reparadigming.
2.3.2. Resolusi Konflik