Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
ES
en rate
aan ies
ntuk ce
ena isk
am on
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Lanjutan PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED Continued
- 118 - Analisis sensitivitas suku bunga
Interest rate sensitivity analysis Analisis sensitivitas di bawah ini telah
ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk kedua instrumen derivatif dan non-
derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis
tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas
terutang pada
akhir periode
pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 40 basis poin
digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci
dan merupakan
penilaian manajemen
terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to interest
rates for both derivatives and non-derivative instruments at the end of the reporting period.
For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability
outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 40
basis point increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to
key management personnel and represents managements assessment of the reasonably
possible change in interest rates.
Jika suku bunga lebih tinggirendah 40 basis poin dan semua variabel lainnya tetap
konstan, maka laba untuk tahun 2013 akan turunnaik sebesar Rp 4.714.887 ribu. Hal ini
terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya
dengan suku bunga variabel. If interest rates had been 40 basis points
higherlower and all other variables were held constant, then profit in 2013 would decrease
increase by Rp 4,714,887 thousands. This is mainly attributable to the Group’s exposure to
interest rates on its variable rate borrowings.
Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana
pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko
pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Grup hanya bermaksud untuk
menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam
beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan
mengambang ditetapkan di muka. Grup memiliki
kebijakan dalam
memperoleh pembiayaan
yang akan
memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga
mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan
dari Dewan
Direksi dan
Komisaris harus diperoleh sebelum Grup menggunakan instrumen keuangan tersebut
untuk mengelola eksposur risiko suku bunga. The interest rate risk exposure relates to the
amount of assets or liabilities which is subject to a risk that a movement in interest rates will
adversely affect the income after tax. The risk on interest income is limited as the Group
only intend to keep sufficient cash balances to meet
operational needs.
On interest
expenses, the optimum balance between fixed and floating interest debt is considered
upfront. The Group have a policy of obtaining financing that would provide an appropriate
mix of floating and fix interest rate. Approvals from
the Board
of Directors
and Commissioners must be obtained before
committing the Group to any of the instruments to manage the interest rate risk
exposure.
c. Nilai wajar instrumen keuangan c. Fair value of financial instruments
Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, direksi menganggap bahwa nilai tercatat
aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dan
diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya.
Except as detailed in the following table, the directors consider that the carrying amounts of
financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost and recognized in the
consolidated financial statements approximate their fair value.
Jumlah tercatat Nilai wajar
Jumlah tercatat Nilai wajar
Carrying amount Fair value
Carrying amount Fair value
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Utang bank jangka panjang 1.855.430.196
1.550.107.276 2.066.388.162
2.062.388.966 Long-term bank loans
Utang obligasi 3.574.505.065
3.551.500.000 2.380.394.227
2.445.462.500 Bonds payable
Lembaga keuangan lainnya 17.092.065
19.690.593 25.032.969
26.483.982 Other financial institution
31 DesemberDecember 31, 2013 31 DesemberDecember 31, 2012