ES
uni 1,
Pop onal
IP a
PL an
ian ion
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Lanjutan PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED Continued
- 110 - p. Pada tanggal 29 Pebruari 2012, SAI mengadakan
perjanjian kerjasama dengan PT Trisaha Eka Pradana untuk menyewa sebagian dari sebuah
bangunan Gedung Graha Auto Center dari Induk Koperasi Angkatan Laut, dimana direncanakan
akan digunakan untuk Hotel Premium Bintang Dua oleh SAI. Atas penyewaan gedung tersebut, SAI
harus
membayar biaya
sewa sebesar
Rp 22.500.000 ribu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 30 Nopember 2041.
p. On February 29, 2012, SAI entered into cooperation agreement with PT Trisaha Eka
Pradana to rent a part of Graha Auto Center building from the Navy Cooperation, which is
planned to be used for Premium two stars Hotel by SAI. For rental building, SAI must pay a rental
fee of Rp 22,500,000 thousands. This agreement is valid until November 30, 2041
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pembayaran sebesar Rp 21.000.000
ribu dicatat pada akun biaya dibayar dimuka pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2013 and 2012, total payments of Rp 21,000,000 thousands is
recorded in prepaid expenses on the consolidated statements of financial position.
q. Pada bulan Nopember 2012 AKS, GPL, PAP dan TTLM mengadakan perjanjian jasa manajemen
dan konsultasi hotel dengan AAPC. Atas jasa tersebut AKS, GPL, PAP dan TTLM setuju untuk
membayar biaya-biaya kepada AAPC yang ditetapkan dalam perjanjian.
q. On November 2012, AKS, GPL, PAP and TTLM entered into a hotel management and consulting
services with AAPC. For that services, AKS, GPL, PAP and TTLM agree to pay the cost to AAPC as
specified in the agreement.
r. Pada bulan
September 2012,
BPS memperpanjang perjanjian sewa menyewa untuk
tanah seluas 6.250 m
2
sampai dengan Juli 2042. Atas penyewaan tanah tersebut, BPS harus
membayar biaya Rp 60.266.457 ribu dan dicatat pada akun biaya dibayar dimuka pada laporan
posisi keuangan konsolidasian. r.
On September 2012, BPS extended its lease agreement on land with a area of 6,250 m
2
until July 2042. Based on the lease agreement, BPS
paid Rp 60,266,457 thousands, which is recorded as prepaid expense in the consolidated
statements of financial position.
s. Pada bulan November 2013 dan berdasarkan addendum perjanjian tanggal 24 Januari 2014,
AMI setuju untuk melakukan penjualan tanah kepada pihak ketiga dengan luas tanah 2.162.885
m
2
di Karawang dengan jumlah sebesar Rp 1.151.760.054 ribu. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2013, jumlah penerimaan uang muka sebesar Rp 36.363.636 ribu dicatat pada
akun uang muka penjualan tanah pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
s. On November 2013 and based on addendum agreement at January 24, 2014, AMI agreed to
sell the land to a third party with land area of 2,162,885 m
2
in Karawang for a total amount Rp 1,151,760,054 thousands. As of December 31,
2013, the amount received as down payment of Rp 36,363,636 thousands is recorded as advance
sale of land in the consolidated statements of financial position.
t. Pada bulan
Desember 2013,
Perusahaan mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga untuk
membeli 27.600.000 saham PT Wahana Sentra Sejati WSS. Perjanjian pengikatan jual beli ini
akan berlaku setelah memenuhi beberapa ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian yaitu
mendapatkan persetujuan kreditur kedua pihak dan pembelian saham diumumkan di koran.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, jumlah pembayaran sebesar Rp 166.200.347 ribu
dicatat pada akun uang muka investasi saham. t.
On December 2013, The company entered into agreement with third party to buy 27,600,000
shares PT Wahana Sentra Sejati WSS. The binding agreement binding share purchase will
apply after fulfilling certain conditions specified in the agreement which includes approval by both of
creditors and the announcement of stock purchase in newspaper. As of December 31,
2013, the amount of Rp 166,200,347 thousands is recorded under advance for investment in shares.
Selain hal yang disebutkan diatas, Perusahaan juga mengadakan perjanjian pinjaman yang dapat
dikonversi menjadi modal dengan PT Wahana Sentra Sejati WSS. Perjanjian ini berjangka
waktu satu tahun sejak tanggal perjanjian ditandatangani. Setiap saat Perusahaan berhak
untuk mengkonversi seluruh atau sebagian dari piutangnya sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam perjanjian. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Jumlah pembayaran
sebesar Rp 52.936.587 ribu dicatat pada akun piutang lain-lain pihak ketiga dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian. Other than described above, the Company also
entered into a convertible loan agreement with PT Wahana Sentra Sejati WSS. The Agreement
will be settled one year from the date of the Agreement has been signed. The Company can
convert all or part of receivable become paid-up capital after fulfilling certain conditions specified in
the Agreement. As of December 31, 2013, the amount of Rp 52,936,587 thousands is recorded
under other account receivable to third parties in statements of consolidated financial position
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Lanjutan PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED Continued
- 111 - u. Pada 28 Maret 2012, PCN dan PT Graha Layar
Mitra menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan maksud meminta persetujuan PT Graha
Layar Mitra untuk menggunakan nama dan merk “BLITZTHEATER” pada bioskop milik PCN yang
mulai beroperasi pada tanggal 26 Oktober 2012. Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka
waktu 2 tahun. Berkaitan dengan Perjanjian tersebut, PCN dan PT Graha Layar Mitra
menandatangani
Perjanjian Bantuan
Teknis Bioskop sehubungan dengan jasa pendirian dan
pelaksanaan bioskop termasuk standar dan spesifikasi konstruksi, dan desain dan Perjanjian
Konsultasi dan Manajemen sehubungan dengan penyertaan konsultasi profesional termasuk
pengurusan perizinan, perekrutan tenaga kerja, dan operasional Bioskop. Perjanjian Bantuan
Teknis berlaku hingga 30 hari setelah tanggal pembukaan
penuh sedangkan
Perjanjian Konsultasi dan Manajemen berlaku hingga
15 tahun sejak Tanggal Pembukaan Penuh Bioskop.
u. On March 28, 2012, PCN and PT Graha Layar Mitra signed Cooperation Agreement for the
Company to be able to use the name and brand BLITZTHEATER for PCN’s newly operated
theater launched on October 26, 2012. This agreement is valid for 2 years and is renewable
upon the approval of both parties. Relating to the previously stated Agreement, PCN and PT Graha
Layar
Mitra signed
Technical Assistance
Agreement with respect to the establishment and implementation services of the theater including
standards and construction specifications and design
and Consulting
and Management
Agreement with respect of professional consulting including legal resolution, labor recruitment, and
operational maintenance. Technical Assistance Agreement is valid until 30 days after pre-opening
date of the Theater and Consulting and Management Agreement is valid until 15 years
from the pre-opening date of the Theater.
v. Grup mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan beberapa tenant besar yang berjangka
waktu antara lima sampai dengan dua puluh tahun dengan opsi dapat diperpanjang kembali sesuai
dengan kesepakatan para pihak. Dasar ketentuan kompensasi, denda dan pembatasan-pembatasan
lain yang dipersyaratkan dengan kriteria masing- masing yang disepakati.
Pendapatan sewa sebesar Rp 674.471.335 ribu dan Rp 557.465.685 ribu pada tahun 2013 dan
2012 dicatat sebagai pendapatan usaha dalam laporan laba rugi komprehensif.
v. Group entered into lease agreements with several large tenants with a maturity from five until twenty
years with an option to be extended with mutual agreement.
The basic
for determining
compensations, penalties and other condition required by each of criteria agreed .
Rent income of Rp 674,471,335 thousands and Rp 557,465,685 thousands in 2013 and 2012 are
recorded
as revenue
in statement
of comprehensive income.
w. Pada tanggal 10 April 2012, PT Sentral Agung Indah
SAI menanandatangani
perjanjian pengelolaan hotel dengan PT Panorama Hotel
Management PHM, dimana SAI menunjuk PHM untuk mengelola dan mengoperasikan penuh
Hotel The BnB Kelapa Gading selama masa perjanjian. PHM akan menarik biaya pengelolaan
atas jasa yang diberikan sebesar 1 dari jumlah pendapatan, ditambah biaya konsultan sebesar
5 - 7 dari laba operasional kotor, serta biaya kontribusi dan penjualan sebesar 1 dari
pendapatan. w. On April 10, 2012, PT Sentral Agung Indah SAI
signed Hotel Management Agreement with PT Panorama Hotel Management PHM. SAI
appointed PHM to fully manage and operate The BnB Hotel Kelapa Gading during the duration of
the agreement. PHM will draw Management Fees for services rendered amounting to 1 of total
revenues, additional consulting fees of 5 - 7 of the gross operating profit, and Fees of
Contributions and Sales of 1 of the total revenue.
ES
ar ar
ewa eral
gung AI
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Lanjutan PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED Continued
- 112 - 43. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN
43. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Liabilitas pada Aset keuangan
Pinjaman yang biaya perolehan
tersedia diberikan dan
diamortisasi untuk dijual
piutang Liabilities at
Available Loans and
amortized for sale
receivables cost
Rp000 Rp000
Rp000
31 Desember 2013 December 31, 2013
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas -
3.177.138.834 -
Cash and cash equivalents Piutang usaha kepada pihak
Trade accounts receivable from ketiga
- 1.406.226.765
- third parties
Piutang lain-lain Other accounts receivable
Pihak berelasi -
31.730.984 -
Related parties Pihak ketiga
- 184.973.281
- Third parties
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset keuangan lainnya 2.991.200
82.440.620 -
Other financial assets
JUMLAH ASET KEUANGAN 2.991.200
4.882.510.484 -
TOTAL FINANCIAL ASSETS LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
Utang bank -
- 9.747.552
Bank loan Utang usaha kepada pihak ketiga
- -
1.141.400.648 Trade accounts payable to third parties
Utang lain-lain Other accounts payable
Pihak berelasi -
- 15.279.870
Related parties Pihak ketiga
- -
910.322.169 Third parties
Biaya yang masih harus dibayar -
- 115.546.431
Accrued expense Utang jangka panjang - yang jatuh
tempo dalam satu tahun Current maturity of long-term liabilities
Utang usaha kepada pihak ketiga -
- 824.391
Trade accounts payable to third parties Utang bank
- -
477.928.494 Bank loans
Lembaga keuangan lainnya -
- 9.309.213
Other financial institution Utang obligasi
- -
325.000.000 Bonds payable
Liabilities for purchased of property Utang pembelian aset tetap
- -
1.301.678 and equipment
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun Long term liabilities - net of current maturity
Utang bank -
- 1.377.501.702
Bank loans Utang obligasi
- -
3.249.505.065 Bonds payable
Lembaga keuangan lainnya -
- 7.782.852
Other financial institution Liabilities for purchased of property
Utang pembelian aset tetap -
- 351.281
and equipment Utang lain-lain kepada pihak ketiga
- -
11.803.327 Other accounts payable to third parties
Uang jaminan penyewa -
- 91.733.619
Tenants security deposits
JUMLAH LIABILITAS KEUANGAN -
- 7.745.338.292
TOTAL FINANCIAL LIABILITIES
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Lanjutan PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED Continued
- 113 -
Liabilitas pada Aset keuangan
Pinjaman yang biaya perolehan
tersedia diberikan dan
diamortisasi untuk dijual
piutang Liabilities at
Available Loans and
amortized for sale
receivables cost
Rp000 Rp000
Rp000
31 Desember 2012 December 31, 2012
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas -
2.225.099.936 -
Cash and cash equivalents Piutang usaha kepada pihak
Trade accounts receivable from ketiga
- 1.660.329.310
- third parties
Piutang lain-lain Other accounts receivable
Pihak berelasi -
23.951.545 -
Related parties Pihak ketiga
- 78.715.790
- Third parties
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset keuangan lainnya 370.000
44.060.697 -
Other financial assets
JUMLAH 370.000
4.032.157.278 -
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
Utang bank -
- 11.487.057
Bank loan Utang usaha kepada pihak ketiga
- -
761.161.682 Trade accounts payable to third parties
Utang lain-lain Other accounts payable
Pihak berelasi -
- 4.065.625
Related parties Pihak ketiga
- -
277.149.508 Third parties
Biaya yang masih harus dibayar -
- 115.816.524
Accrued expense Utang jangka panjang - yang jatuh
tempo dalam satu tahun Current maturity of long-term liabilities
Utang usaha kepada pihak ketiga -
- 9.518.297
Trade accounts payable to third parties Utang bank
- -
843.442.928 Bank loans
Lembaga keuangan lainnya -
- 7.941.180
Other financial institution Liabilities for purchased of property
Utang pembelian aset tetap -
- 1.397.343
and equipment
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun Long term liabilities - net of current maturity
Utang usaha kepada pihak ketiga -
- 824.391
Trade accounts payable to third parties Utang bank
- -
1.222.945.234 Bank loans
Lembaga keuangan lainnya -
- 17.091.789
Other financial institution Liabilities for purchased of property
Utang pembelian aset tetap -
- 616.994
and equipment Utang obligasi
- -
2.380.394.227 Bonds payable
Uang jaminan penyewa -
- 65.112.859
Tenants security deposits
JUMLAH -
- 5.718.965.638
TOTAL
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup tidak mempunyai instrumen aset keuangan yang
dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo dan nilai wajar melalui laporan laba rugi FVTPL dan juga
tidak
memiliki liabilitas
keuangan yang
diklasifikasikan sebagai FVTPL. As of December 31, 2013 and 2012, the Group does
not have financial asset instruments classified as held to maturity and fair value through profit or loss
FVTPL nor does it have financial liabilities classified as FVTPL.
ES
up does
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Lanjutan PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED Continued
- 114 - 44. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN DAN RISIKO MODAL 44. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK
AND CAPITAL RISK MANAGEMENT a.
Manajemen Risiko Modal a. Capital Risk Management
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan
keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui
optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari kas dan setara kas
Catatan 5 dan ekuitas pemegang saham induk dan kepentingan non-pengendali Catatan 29.
The Group manages capital risk to ensure that they will be able to continue as going concern, in
addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the
balance of debt and equity. The Groups capital structure consists of cash and cash equivalents
Note 5 and equity of the owners of the Company and non-controlling interest Note 29.
Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian
dari review
ini, Dewan
Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko
yang berhubungan. The Board of Directors of the Group periodically
review the Group s capital structure. As part of this review, the Board of Directors consider the
cost of capital and related risk.
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 2012
Rp000 Rp000
Pinjaman 5.456.774.878
4.483.302.415 Debt
Kas dan setara kas 3.177.138.834
2.225.099.936 Cash and cash equivalent
Pinjaman - bersih 2.279.636.044
2.258.202.479 Net debt
Ekuitas 7.212.683.391
6.348.903.770 Equity
Rasio pinjaman - bersih terhadap modal
32 36
Net debt to equity ratio 31 DesemberDecember 31,
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
b. Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber
daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk
mengelola risiko mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Grup
beroperasi
dengan pedoman
yang telah
ditentukan oleh Dewan Direksi. The Group’s overall financial risk management
and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and
development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest
rate risk, credit and liquidity risks. The Group operates within defined guidelines that are
approved by the Board.
i. Manajemen risiko mata uang asing i. Foreign currency risk management
Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi dalam mata uang selain mata
uang fungsional dari Grup yang terutama disebabkan karena volatilitas atau fluktuasi
nilai tukar mata uang asing tersebut. Volatilitas ini
menghasilkan pendapatan
dan menimbulkan beban yang mempengaruhi
pendapatan dan beban Grup. Foreign currency risk arises when foreign
currency transactions
other than
the functional currency of the Group are exposed
to the effect of volatility or fluctuations in foreign currency.
This volatility
raises generating income and expense that can
impact revenue and expense affecting the Group.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Lanjutan PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED Continued
- 115 - Kebijakan
Grup adalah
melakukan pengelolaan dengan cara penyeimbangan
arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan dalam mata uang yang sama.
The Group’s
policy is
performing management by means of balancing cash
flow from operating activities and financing activities in the same currency.
Sebagian besar transaksi Grup dilakukan dalam mata uang Rupiah, demikian juga
dengan pembukuannya. Most of the Group’s transaction in Rupiah, as
well as for bookkeeping purposes.
Grup mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa
mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah
eksposur mata uang asing bersih Grup pada tanggal
pelaporan diungkapkan
dalam Catatan 45.
The Group manages the foreign currency exposure by matching, as far as possible,
receipts and payments in each individual currency. The Group’s net open foreign
currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 45.
ii. Manajemen risiko kredit ii. Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal
dalam memenuhi
kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian
bagi Grup. Credit risk refers to the risk that a
counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Group.
Risiko kredit Grup terutama melekat pada rekening bank, deposito berjangka, piutang
usaha dan lain-lain. Grup menempatkan saldo bank dan deposito berjangka pada institusi
keuangan yang layak serta terpercaya. Grup meminimalisasi risiko kredit atas piutang
usaha yang timbul dari pembeli properti dengan
mengenakan denda
atas keterlambatan
pembayaran, pembatalan
penjualan dengan denda pembatalan dan apabila penjualan belum dilunasi tidak
dilakukan serah terima unit yang dijual sehingga dapat dilakukan penjualan kembali
properti
dengan dikenakan
klaim atas
kerugian yang timbul dari penjualan kembali tersebut. Untuk risiko kredit yang timbul dari
penyewa properti investasi dilakukan dengan cara meminta penyewa untuk memberikan
deposit dalam bentuk tunai atau bank garansi untuk sewa selama 3 bulan, serta membayar
uang muka sewa sebelum masa sewa berlaku.
The credit risk of the Group is primarily attributed to its cash in banks, time deposits,
trade and other receivables. The Group places their bank balances and time deposits
to the credit worthy financial institutions. The Group minimizes their credit risk on trade
receivables from property buyers by imposing penalties on late payments and fines on
cancellation of sale and no handovers of units if receivable is not yet fully paid in order for
the Group to resale such units. Credit risk exposure on trade receivables from tenants is
minimized by requiring the tenants to pay rent in advance prior to the effectivity of the lease
term and lease deposit, for three months in the form of cash or bank guarantee.
Grup memiliki kebijakan untuk memperoleh pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan
dengan meminimalkan kerugian yang terjadi karena eksposur risiko kredit. Karena itu, Grup
memiliki
kebijakan untuk
memastikan transaksi dilakukan dengan pelanggan yang
memiliki sejarah dan reputasi kredit yang baik. Manajemen melakukan pengawasan secara
terus menerus untuk mengurangi eksposur risiko kredit. Piutang usaha atas penjualan
apartemen Grup pada tanggal pelaporan sebagian besar merupakan selisih pengakuan
pendapatan
berdasarkan persentase
penyelesaian proyek setelah dikurangi dengan bagian yang telah dibayar oleh pembeli
sehingga pembayarannya belum jatuh tempo. The Group has established policies to obtain
sustainable revenue growth by minimizing losses
due to
credit risk
exposure. Accordingly, the Group have established a
policy to ensure that transactions are made with customers who has good credit
reputation. Management conducts ongoing supervision to reduce credit risk exposure at
reporting date. Accounts receivable from sale of apartments of the Group mainly represent
the
difference between
the revenue
recognized based on the projects percentage of completion and the amounts billed to
buyer, hence, not yet due.
ES
an ing
an as
ata cy
an a
da rily
oleh ain
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Lanjutan PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED Continued
- 116 - Nilai tercatat aset keuangan pada laporan
keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan
penyisihan untuk
kerugian mencerminkan eksposur Grup terhadap risiko
kredit. The carrying amount of financial assets
recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses
represents the Group’s exposure to credit risk.
iii. Manajemen risiko likuiditas iii. Liquidity risk management
Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang
telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan
manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Grup.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank
dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas
aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan.
Ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the Board of
directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the
management of the Group’s short, medium and
long-term funding
and liquidity
management requirements.
The Group
manages liquidity
risk by maintaining
adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously
monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial
liabilities.
Tabel risiko likuiditas dan suku bunga Liquidity and interest risk tables
Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan
periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas
yang didiskontokan dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup
dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok.
Sepanjang arus bunga tingkat mengambang jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva
suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal
terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar.
The following tables detail the Group’s remaining contractual maturity for its non-
derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The tables have been
drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the
earliest date on which the Group can be required to pay. The tables include both
interest and principal cash flows. For that interest with floating rate, the undiscounted
amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The
contractual maturity is based on the earliest date on which the Group may be required to
pay.
Tingkat bunga ef ektif
rata-rata tertimbang
Weighted Kurang dari
3 bulan - average
satu bulan 1 tahun
Diatas effective
Less than 1-3 bulan
3 months to 1-5 tahun
5 tahun Jumlah
interest rate 1 month
1-3 months 1 year
1-5 years 5+ years
Total Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Tanpa bunga
Non-interest bearing Utang usaha - pihak ketiga
1.141.400.648 -
- -
- 1.141.400.648
Trade accounts pay able - third parties Utang lain-lain
Other accounts pay able Pihak berelasi
15.279.870 -
- -
- 15.279.870
Related parties Pihak ketiga
910.322.169 -
- -
- 910.322.169
Third parties Uang jaminan peny ewa
91.733.619 -
- -
91.733.619 Tenants security deposits
Biay a y ang masih harus dibay ar 115.546.431
- -
- 115.546.431
Accrued expenses Insrumen tingkat bunga v ariabel
Variable interest rate instruments Utang bank jangka pendek
10,50 -
- 10.800.889
- -
10.800.889 Short-term bank loans
Utang bank jangka panjang 10,79
33.621.171 66.474.356
289.786.336 663.249.943
- 1.053.131.806
Long-term bank loans Insrumen tingkat bunga tetap
Fixed interest rate instruments Utang bank jangka panjang
11,00 15.463.941
30.629.964 140.948.554
1.158.147.380 -
1.345.189.839 Other accounts pay able
Lembaga keuangan lainny a 16,00
948.404 1.896.808
8.535.638 8.446.173
- 19.827.023
Other f inancial institutions Utang obligasi
10,05 -
88.062.500 581.062.500
4.141.312.500 -
4.810.437.500 Bonds and notes pay able
Jumlah 2.324.316.253
187.063.628 1.031.133.917
5.971.155.996 -
9.513.669.794 Total
31 DesemberDecember 31, 2013