Evaluasi Konteks Evaluasi Input

Penelitian ini menggunakan model penelitian CIPP Evaluation Model yang dikembangkan oleh Stuefflebeam di Ohio State University. Model CIPP ini adalah model evaluasi yang paling sering digunakan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Guili Zhang, dkk., “the CIPP evaluation program belongs in the improvement accountability category and is one of the most widely applied evaluation models. ” CIPP ini terdiri dari empat komponen, yakni

1. Evaluasi Konteks

Dalam penelitian ini, evaluasi konteks meliputi : A. Analisis informasi tentang lingkungan objek yang diteliti Instrumen : a. Pengamatan observasi lingkungan sekolah b. Dokumentasi foto lingkungan sekitar sekolah c. Dokumen data dari website SMAN Aro Semarang tentang informasi sekolah. B. Menjabarkan warga sekolah, menentukan responden nya a. Dokumen data dari TU tentang semua warga sekolah, baik guru, siswa . b. Menentukan responden dengan model purposive sampling yaitu teknik penentuan responden dengan pertimbangan tertentu. Di dalam penelitian ini, sesuai dengan pertimbangan tertentu, responden yang diambil adalah responden yang berkaitan langsung dengan program e-learning: 1. Kepala sekolah selaku pemimpin sekolah yang memutuskan untuk diselenggarakannya e-learning, 2. Wakil kurikulum guru TIK selaku admin e-learning, 3. Guru-guru sebagai pemberi materi dan evaluasi di e- learning 4. Siswa-siswa sebagai sasaran dan pelaku untuk program e- learning tersebut. C. Alasan latar belakang terselenggaranya program tersebut a. Wawancara dengan kepala sekolah dan wakil kurikulum , jika menyangkut keputusan musyawaroh maka wawancara juga dengan beberapa guru b. Wawancara ke siswa, mungkin saja ada beberapa siswa yang mengeluh dengan media pembelajaran yang biasa gunakan, sehingga menginginkan media pembelajaran lain yang bisa meningkatkan motivasinya untuk belajar D. Tujuan di selenggarakannya program tersebut a. Wawancara dengan kepala sekolah dan wakil kurikulum.

2. Evaluasi Input

Evaluasi masukan di arahkan pada: hal-hal yang mendukung terselenggaranya pembelajaran dengan e-learning tersebut a. Wawancara dengan kepala sekolah, wakil kurikulum, wakil kesiswaan, guru dan siswa terkait dengan karakteristik yang dimiliki oleh guru dan siswa di SMAN Aro Semarang b. Pemberian angket kepada guru dan siswa mengenai minat terhadap penyelenggaraan e-learning c. Pemberian angket kepada guru dan siswa tentang ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. d. Dokumentasi sarana dan prasarana yang ada e. Melakukan pengamatan observasi terhadap kepala sekolah, wakil kurikulum, guru, dan siswa serta sarana dan prasaranya.

3. Evaluasi Proses