Media dalam Pembelajaran Media Komputer dan CD Interaktif dalam Pembelajaran Matematika

81 Vygotsky yakin bahwa fungsi mental yang lebih tinggi umumnya muncul dalam kerjasama antar siswa sebe-lum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap lihat Stillman, 2001. Prinsip-prinsip teori Vygotsky ini merupakan bagian kegiatan pembelajaran dalam model CPS, melalui kerja kelompok kecil small discussion . Peran kerja kelompok ini adalah untuk mengembangkan kemampuan aktual siswa, dengan kerja kelompok maka beberapa ide pemecahan masalah yang didapatkan siswa dapat dikumpulkan kemudi-an digeneralisasikan atau disimpulkan secara bersama dalam kelompok itu. Guru berperan sebagai fasilitator yang akan membantu siswa apabila mengalami kesulitan dalam proses pemecahan masalah.

E. Media Komputer dan CD Interaktif dalam Pembelajaran Matematika

1. Media dalam Pembelajaran

Kemp dalam Santosa 2002: 2 mengemukakan terkait dengan media komunikasi dalam pendidikan, banyak ahli media mengemukakan perlu adanya pemilihan media yang tepat sebagai wahana penyalur pesan dalam proses pembelajaran. Bahkan diyakini bahwa media pandang dengar audio visual seperti film bingkai slide, film dan lainnya, sangat baik digunakan untuk membantu proses komunikasi di kelas. Kasmadi 1991: 2 menyatakan bahwa dengan bantuan sarana audiovisual pengajaran dapat dipermudah dan disederhanakan, dan sarana audiovisual akan dapat dikatakan efektif jika, sederhana dan tepat pada sasaran, tepat dan relevan untuk suatu tugas 82 pengajaran, esensial dan penting, menarik dan menantang, serta menghemat tenaga dan waktu. Media pembelajaran sudah dikenal sejak lama, bahkan sejak pendidikan formal itu ada. Association of Education and Comunication Tecnology dalam Arsyad, 2006: 3 mendefinisikan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyampaikan pesan atau informasi. Miarso dalam Santoso, 2002: 3 mendefinisikan media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Sejalan dengan batasan tersebut Gagne dan Briggs dalam Arsyad 2006: 4 secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran, yang antara lain terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide gambar bingkai, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer, yang mampu merangsang siswa untuk belajar. Sehingga secara umum Santosa 2002: 5 memberikan rambu-rambu media pembelajaran sebagai berikut. 1 Segala sesuatu fisik yang digunakan untuk dapat menyampaikan informasi atau pesan pembelajaran. 2 Mampu merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa. 3 Terciptanya bentuk-bentuk komunikasi, interaksi yang beragam dalam proses pembelajaran. 83 Mengapa media perlu dalam proses pembelajaran di kelas ?, antara lain karena media mempunyai kelebihan dan kemampuan yang dapat kita manfaatkan untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang ada. Secara singkat media berguna bagi upaya untuk mengefektifkan komunikasi yang ada di kelas. Media mampu menampilkan efek suara, gambar dan gerak, sehingga pesan yang disampaikan oleh guru lebih hidup, menarik, dan kongkrit, serta dapat memberi kesan seolah-olah siswa terlibat dalam pengalaman belajar yang ditampilkan. Salah satu gambaran yang banyak dijadikan sebagai acuan landasan teori penggunaan media pada pembelajaran yaitu Dale’s Cone of Experience Kerucut Pengalaman Dale seperti tampak gambar di bawah ini. Kerucut pengalaman Dale ini menunjukan bahwa pengalaman langsung memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai Kata Lambang Visual Gambar Diam, Rekaman Radio Gambar Hidup Pameran Televisi Karyawisata Dramatisasi Benda TiruanPengamatan Pengalaman Langsung Gambar 2.2. Kerucut Pengalaman Dale Arsyad, 2006:11 Kongkret Abstrak 84 informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman belajar, oleh karena ia melibatkan lebih banyak indera siswa Arsyad, 2006: 11. Sedemikian pentingnya media pembelajaran sehingga Sudjana 2003: 112 mengungkapkan bahwa dalam situasi belajar tertentu, yaitu siswa telah memiliki disiplin belajar yang tinggi, pengalaman belajar yang cukup dan pola pikir yang matang, maka interaksi pembelajaran bisa dilakukan secara langsung antara siswa dengan media belajar. Hamalik dalam Arsyad, 2006:15 mengemukakan bahwa pema-kaian media pembelajaran mampu membangkitkan keinginan, minat, motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media juga akan sangat mem-bantu meningkatkan efektifitas pembelajaran. Levie Lentz dalam Arsyad, 2006: 16 mengungkapkan ada empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: 1 fungsi atensi; 2 fungsi afektif; 3 fungsi kognitif; dan 4 fungsi kompensatoris. Fungsi atensi media yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa pada isi pelajaran. Fungsi afektif dapat dilihat dari kenikmatan siswa dalam membaca teks yang bergambar. Fungsi kognitif terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi. Sedangkan fungsi kompensatoris adalah untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lamban dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dalam teks saja. 85

2. Media dalam Pembelajaran Matematika

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa

1 43 0

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN ARTIKEL ILMIAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH IPA SISWA SMP

3 28 150

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Bagi Siswa Kelas X TP2 Semester Genap S

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Bagi Siswa Kelas X TP2 Semester Genap S

0 2 13

Keefektivan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Berbantuan Media CD Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Kelas VIII Materi Pokok Keliling dan Luas Lingkaran.

0 0 1

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Berbantuan Maple II Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Muhamad Syazali

0 0 8

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan

0 2 6