Analisis Data Sumber Data dan Teknik Pengambilan Data

125 b. Teknik Pengambilan Data a. Data aktivitas siswa berupa hasil pengamatan dari pengamat tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran yang diambil dari lembar pengamatan. b. Data kemampuan pemecahan masalah siswa berupa nilai tes pemecahan masalah meliputi aspek pengukuran pemahaman masalah, perencanaan penyelesaian, pelaksanaan perhitungan dan pemeriksaan kembali perhitungan, melalui kegiatan tes kognitif yang datanya diambil dari metode tes pencil paper test berbentuk uraian. c. Data prestasi belajar siswa berupa nilai tes prestasi belajar terkait dengan standar komptensi, komptensi dasar dan indikator seperti tercantum dalam tabel 2.1., melalui kegiatan tes kognitif yang datanya diambil dari metode tes pencil paper test berbentuk uraian. d. Data pendukung tentang respon dan minat siswa dalam pembelajaran yang diambil melalui pengisian angket.

1. Analisis Data

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hal-hal sebagai berikut. a. Menguji apakah aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan model CPS berbantuan CD interaktif berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Untuk mengetahui hal tersebut pada kelas eksperimen pertama kali ditentukan option pengamatan dan penskorannya pada setiap item aktivitas siswa, kemudian setelah hasil pengamatan dicatat, skor masing-masing 126 responden dijumlah, ditentukan rata-rata, dan prosentasenya. Selanjutnya jumlah skor ini digunakan sebagai data pada variabel bebas yakni aktivitas siswa X. Demikian pula untuk hasil tes pemecahan masalah, setelah skor masing-masing siswa dijumlah, dan ditentukan nilainya. Selanjutnya nilai ini dijadikan sebagai data pada variabel terikat yakni kemampuan pemecahan masalah Y. Langkah berikutnya adalah melakukan analisis regresi dengan desain seperti terlihat pada tabel 3.1. berikut. Tabel 3.7. Rancangan Uji Analisis Regresi Aktivitas Siswa Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Aktivitas Siswa Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Eksperimen X Y Untuk menguji hubungan pengaruh, digunakan persamaan regresi dengan model regresi linier Y = α+ βX , dengan persamaan estimasi: = Y a + bX, a = α dan b = β , data yang dimiliki adalah x 1 , y 1 , x 2 , y 2 , …, x n , y n . Keterangan: Y : subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a : harga Y bila X = 0 harga konstan b : angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang 127 didasarkan pada variabel independen. Bila b + maka naik, dan bila - maka terjadi penurunan X : subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Harga a dan b dapat ditentukan dengan rumus berikut: Untuk menguji kelinieran dan keberartian model regresi di atas, digunakan tabel analisis varian ANAVA sebagai berikut berikut. Tabel 3.8. Tabel ANAVA Regresi Linear Aktivitas Siswa Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Sumber Variasi dk JK KT F Total n JKT n T JK Koefisien a Regresi b|a Sisa 1 1 n-2 JKa JKb|a JKS 1 a JK 1 | 2 a b JK s reg = 2 2 − = n S JK s sis 2 2 sis reg s s Tuna Cocok Galat k-2 n-k JKTC JKG 2 2 − = k TC JK s TC k n G JK s G − = 2 2 2 G TC s s ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 2 X n Y a X XY X X ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 X n b X Y X XY n Sudjana, 1983: 8. 128 Keterangan: JK = jumlah kuadrat dk = derajat kebebasan KT = kuadrat tengah JKT = 2 Y ∑ JKa = n Y 2 ∑ JKb|a = b ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ∑ ∑ − ∑ n Y X XY JKS = JKT – JKa – JKb|a JKG = ∑ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∑ − ∑ i x i n Y Y 2 2 JKTC = JKS – JKG Rumusan hipotesis uji keberartian regresi: H : koefisien arah regresi tidak berarti H 1 : koefisien arah regresi berarti Kriteria pengujian: tolak H jika F hitung F tabel, F hitung = 2 2 sis reg s s , dan F tabel dicari menggunakan tabel distribusi F dengan taraf nyata α, dk pembilang 1 dan dk penyebut n – 2. Rumusan uji kelinearan regresi: H : model regresi linear H 1 : model regresi non-linear 129 Kriteria pengujian: tolak H jika F hitung F tabel, F hitung = 2 2 G TC s s , dan F tabel dicari menggunakan tabel distribusi F dengan taraf nyata α, dk pembilang k - 2 dan dk penyebut n – k Sudjana, 1983: 17-19. Setelah model regresi diuji dan dapat diketahui bahwa ternyata koefisien arah regresi berarti dan model adalah linier, maka selanjutnya ditentukan besarya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Rumus besamya pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah: R 2 = | T JK a b JK = , Sukestiyarno, 2005: 10. b. Menguji apakah kemampuan pemecahan masalah bagi siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model CPS berbantuan CD inter-aktif lebih baik dari pada siswa yang mengikuti pembelajaran model konvensional Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan analisis uji banding yakni dengan analisis Independen sample T test, termasuk mana yang lebih baik dilihat dari rata-rata. Sebelum dilakukan uji banding terlebih dahulu dilakukan uji kesamaan varian. Uji kesamaan varian dilakukan untuk menguji hipotesis: H : varian variabel 1 = varian variabel 2 H 1 : varian variabel 1 ≠ varian variabel 2 dengan menggunakan rumus: = F Jumlah Kuadrat Regeresi Jumlah Kuadrat Total varian besar varian kecil 130 Kemudian nilai F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan melihat dk pembilang n 1 – 1 untuk variabel 1 dan dk penyebut n 2 – 1 untuk variabel 2 dengan kriteria jika |F hitung | F tabel maka H ditolak Sukestiyarno, 2005: 19. Setelah dilakukan uji kesamaan varian, maka dilakukan uji banding untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Desain uji banding dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. Kelas Eksperiman μ 1 Uji hipotesis H : μ 1 = μ 2 Kelas Kontrol μ 2 Uji t vs H : μ 1 ≠ μ 2 Keterangan: μ 1 = rata-rata nilai hasil tes pemecahan masalah kelas eksperimen μ 2 = rata-rata nilai hasil tes pemecahan masalah kelas kontrol Berdasarkan hasil pada uji kesamaan varian, maka uji banding dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Jika kedua kelompok memiliki kesamaan varian. H : μ 1 = μ 2 H 1 : μ 1 ≠ μ 2 dengan menggunakan rumus: ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + − = 2 1 2 2 1 1 1 n n S x x t , dengan: 131 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 − + − + − = n n S n S n S Kriteria pengujian: H diterima jika α α 2 1 1 2 1 1 − − − t t t , dimana α 2 1 1 − t diperoleh dari daftar distribusi t dengan dk = n 1 + n 2 – 2 dan peluang 2 1 1 α − . 2. Jika kedua kelompok memiliki varian yang tidak sama Dilakukan pengujian uji terhadap hipotesis: H : μ 1 = μ 2 H 1 : μ 1 ≠ μ 2 Dengan menggunakan rumus: ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + − = 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S x x t Dengan kriteria H diterima jika 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 w w t w t w t w w t w t w + + + + − dengan 1 2 1 1 n s w = , 2 2 2 1 n s w = , 1 , 2 1 1 1 1 − − = n t t α , 1 , 2 1 1 2 2 − − = n t t α Sudjana, 2002: 241. c. Menguji apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa pada kelompok atas, tengah, dan bawah pada pembela-jaran menggunakan model CPS berbantuan CD interaktif Dalam penelitian ini dilakukan pembagian kelas eksperimen berdasarkan kemampuan awal menjadi tiga kelompok, yakni kelom-pok 132 atas, tengah dan bawah. Hal ini dilakukan untuk melihat perbe-daan kemampuan pemecahan masalah dari ketiga kelompok siswa tersebut. Desain uji banding ini dapat digambarkan sebagai berikut. Kelompok Atas μ 1 Uji Hipotesa H : μ 1 = μ 2 = μ 3 Kelompok Tengah μ 2 One Way Anova Vs Kelompok Bawah μ 3 Ha : salah satu tidak sama Keterangan: μ 1 = rata-rata nilai hasil tes pemecahan masalah kelas eksperimen pada kelompok atas μ 2 = rata-rata nilai hasil tes pemecahan masalah kelas eksperimen pada kelompok tengah μ 3 = rata-rata nilai hasil tes pemecahan masalah kelas eksperimen pada kelompok bawah Secara ringkas rancangan uji banding untuk menguji hipotesis ini dapat dijelaskan dalam tabel berikut. 133 Tabel 3.9. Tabel ANAVA Untuk Uji Banding Rata-rata Kemampuan Pemecahan Masalah Antar Kelompok pada Kelas Eksperimen K etera ngan : J K r a t a-rata RY = subyek seluruh jumlah kelompok tiap skor jumlah RY = n X k i i 2 1 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ∑ = JK antar kelompok AY = RY n X i k i i − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ∑ = 2 1 ∑ = k i i X 1 = jumlah skor kelompok ke-i; i = 1, 2, …, k n = jumlah subyek seluruh kelompok n i = jumlah subyek kelompok ke-i; i = 1, 2, …, k JK = jumlah kuadrat ΣY 2 = jumlah kuadrat-kuadrat dari semua nilai pengamatan JK total JK Tot = ∑ = k i i X 1 2 Sumber variasi dk JK RJK Fh Ft Keterangan Rata-rata 1 RY R = RY1 D A Lihat tabel F Bandingkan Fh dengan Ft, Ft ≥Fh, H diterima Antar kelompok k-1 AY A=AYk-1 Dalam kelompok ∑ = − k t i n 1 1 DY D=DY ∑ = − k t i n 1 1 Total ∑ = k t i n 1 ΣY 2 134 JK dalam kel DY = JKAY n X X i i − − ∑ ∑ 2 2 DY = Y – RY – AY Untuk α= 5, maka H ditolak jika F ≥ F tabel dengan dk pembi-lang k-1 dan dk penyebut = n 1 + n 2 – k. Sudjana, 2002. Jika H ditolak, diteruskan uji lanjut dengan analisis post hoc menggunakan metode pembanding ganda yang dikenal dengan metode Scheffe untuk mengetahui pasangan nilai mean yang perbedaannya signifikan pada masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok dibandingkan dengan uji S untuk menguji hipo-tesis: H = μ A – μ B = 0 H 1 = μ A – μ B ≠ 0 ntuk itu dihitung: SE X X S B A − = , dengan: SE = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + B A n n s 1 1 2 = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + B A n n s 1 1 dan s 2 adalah sesatan kuadrat rata- rata, dengan harga kritiknya adalah: s α = ; ; 1 . 1 α k n k F k = − − − Kriteria pembandingan ganda Scheffe adalah: apabila S h S t maka H diterima, dan apabila S h S t maka H ditolak Soejoeti, 1986. d. Menguji apakah aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan model CPS berbantuan CD interaktif berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. 135 Untuk mengetahui hal tersebut seperti pada pengujian hipotsis yang pertama, jumlah skor dari aktivitas siswa menjadi data pada variabel bebas X, dan nilai dari tes prestasi belajar dijadikan sebagai data pada variabel terikat Y. Langkah berikutnya adalah melakukan analisis regresi dengan desain sebagai berikut. Tabel 3.10. Rancangan Uji Analisis Regresi Aktivitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar U n t uk menguji hubungan pengaruh, digunakan persamaan regresi dengan model regresi linier Y = α+ βX , dengan persamaan estimasi: = Y a + bX, a = α dan b = β , data yang dimiliki adalah x 1 , y 1 , x 2 ,y 2 , …, x n , y n . Keterangan: Y : subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a : harga Y bila X = 0 harga konstan b : angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b + maka naik, dan bila - maka terjadi penurunan. X : subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Kelompok Aktivitas Siswa Prestasi Belajar Siswa Kelompok Eksperimen X Y 136 Harga a dan b dapat ditentukan dengan rumus berikut: Untuk menguji kelinieran dan keberartian model regresi di atas, digunakan tabel analisis varian ANAVA sebagai berikut berikut. Tabel 3.11. Tabel ANAVA Regresi Linear Aktivitas Siswa Ter-hadap Prestasi Belajar Sumber Variasi dk JK KT F Total n JKT n T JK Koefisien a Regresi b|a Sisa 1 1 n-2 JKa JKb|a JKS 1 a JK 1 | 2 a b JK s reg = 2 2 − = n S JK s sis 2 2 sis reg s s Tuna Cocok Galat k-2 n-k JKTC JKG 2 2 − = k TC JK s TC k n G JK s G − = 2 2 2 G TC s s Keterangan: JK = jumlah kuadrat dk = derajat kebebasan ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 2 X n Y a X XY X X ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 X n b X Y X XY n Sudjana, 1983: 8. 137 KT = kuadrat tengah JKT = 2 Y ∑ JKa = n Y 2 ∑ JKb|a = b ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ∑ ∑ − ∑ n Y X XY JKS = JKT – JKa – JKb|a JKG = ∑ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∑ − ∑ i x i n Y Y 2 2 JKTC = JKS – JKG Rumusan hipotesis uji keberartian regresi: H : koefisien arah regresi tidak berarti H 1 : koefisien arah regresi berarti Kriteria pengujian: tolak H jika F hitung F tabel, F hitung = 2 2 sis reg s s , dan F tabel dicari menggunakan tabel distribusi F dengan taraf nyata α, dk pembilang 1 dan dk penyebut n – 2. Rumusan hipotesis uji kelinearan regresi: H : model regresi linear H 1 : model regresi non-linear Kriteria pengujian: tolak H jika F hitung F tabel, F hitung = 2 2 G TC s s , dan F tabel dicari menggunakan tabel distribusi F dengan taraf nyata α, dk pembilang k - 2 dan dk penyebut n – k Sudjana, 1983: 17-19. 138 Setelah model regresi diuji dan dapat diketahui bahwa ternyata koefisien arah regresi berarti dan model adalah linier, maka selanjut-nya ditentukan besamya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Rumus besamya pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah: R 2 = | T JK a b JK = , Sukestiyarno, 2005: 10. e. Menguji apakah siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan model CPS berbantuan CD interaktif dapat memenuhi ketun-tasan belajar aktivitas, kemampuan pemecahan masalah, dan presta-si belajar. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan uji rata-rata yakni dengan analisis One Sample t Test. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : μ 1 = μ H : μ 1 ≠ μ μ 1 = rata-rata komponen ketuntasan belajar siswa pada kelas eksperimen aktivitas, kemampuan pemecahan masalah dan prestasi belajar μ = standar ketuntasan belajar siswa aktivitas, kemampuan pe- mecahan masalah dan prestasi belajar Dengan menggunakan rumus: t = n s x x _ − , dengan s adalah simpangan baku komponen ketun-tasan belajar siswa Jumlah Kuadrat Regeresi Jumlah Kuadrat Total 139 pada kelas eksperimen dan x adalah indikator pembanding standar ketuntasan belajar. Kriteria pengujian: terima H jika -t 1-12a,n-1 t -t 1-12a,n-1 Sukestiyarno, 2005: 17. Dalam penelitian ini untuk mempermudah penghitungan analisis data, digunakan software bantu SPSS Statistical Package for Social Science . Digunakannya program SPSS dengan pertim-bangan bahwa SPSS merupakan program aplikasi statistik yang cukup mudah dalam mengoperasikan tidak rumit dan mudah pula dalam menjalankan tidak menuntut memori komputer yang besar. Disamping itu keluaran out put dari program SPSS ini mudah untuk dibaca dan dipindahkan ke program- program lain di bawah Microsoft Office seperti Word, Ecxel dan Power Point , yang banyak digunakan pula dalam penelitian ini. 140

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2008 sampai bulan Maret 2008 pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Semarang semester 2 tahun pelajaran 2007 2008.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model CPS Berbantuan CD

Interaktif a. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan sejalan dengan kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran yang ada di SMA Negeri 1 Semarang. Proses pembela-jaran dengan model CPS berbantuan CD interaktif dilaksanakan di kelas X-10 yang terdiri dari 39 siswa. Pelaksanaan pembela-jaran berlangsung hari Senin tanggal 3 Maret 2008 dan hari Kamis tanggal 6 Maret 2008, bertempat di laboratorium bahasa yang difungsikan juga sebagai ruang multimedia. Pembelajaran dilaksanakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelanjaran RPP yang telah disusun terlebih dahulu oleh peneliti, dan dikonsultasikan dengan ahli, yakni dengan dosen pembimbing. Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP 1 dan RPP 2 dan pe-rangkat pembelajaran secara lengkap LKS, LTS dapat dilihat pada lampiran 14.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa

1 43 0

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN ARTIKEL ILMIAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH IPA SISWA SMP

3 28 150

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Bagi Siswa Kelas X TP2 Semester Genap S

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Bagi Siswa Kelas X TP2 Semester Genap S

0 2 13

Keefektivan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Berbantuan Media CD Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Kelas VIII Materi Pokok Keliling dan Luas Lingkaran.

0 0 1

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Berbantuan Maple II Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Muhamad Syazali

0 0 8

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan

0 2 6