65 diharapkan prestasi belajar siswa pada kelompok bawah dapat meningkat. Hal
ini sesuai dengan pendapat Lundgren dalam Ibrahim, 2005: 17 yang menyatakan bahwa pembela-jaran kooperatif memiliki dampak yang amat
positif untuk siswa yang rendah hasil belajarnya. Demikian pula dengan siswa pada kelompok atas maupun tengah, diharapkan prestasi belajarnya juga dapat
mening-kat, karena dengan adanya siswa yang berpengetahuan lebih tinggi menjadi guru bagi siswa lain, maka yang berpengetahuan tinggi akan lebih
bisa menguasai materi yang diberikan oleh guru, hal ini sesuai dengan pendapat Lie 2002: 43 yang mengatakan bahwa dengan meng-ajarkan apa
yang seseorang baru dipelajari, dia akan lebih bisa mengua-sai atau menginternalisasi pengetahuan dan ketrampilan barunya.
3. Ketuntasan Belajar
Tuntas berarti mencapai suatu tingkat penguasaan tertentu mengenai tujuan instuksional satuan unit pelajaran tertentu, sesuai dengan norma baku
tertentu pula Enteng, 1985: 4. Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan
oleh pengalaman Depdiknas, 2003. Jadi ketuntasan belajar adalah pencapaian suatu tingkat penguasaan tertentu dari kepandaian atau ilmu
melalui suatu usaha, atau dengan kata lain ketuntasan belajar merupakan taraf penguasaan minimal dalam tujuan pembelajaran pada setiap satuan
pembelajaran. Taraf penguasaan mini-mal ini yang dalam KTSP dikenal dengan nama Kriteria Ketuntasan Minimal atau disingkat KKM.
66 Dalam KTSP ketuntasan belajar meliputi aspek kognitif, psikomotorik
dan afektif. Nilai ketuntasan belajar untuk aspek pengeta-huan kognitif dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang 0 -100. Setiap satuan
pendidikan dapat menentukan KKM untuk setiap mata pelajaran yang dilakukan oleh forum guru pada awal tahun pelajaran. Forum guru
menentukan KKM melalui analisis kriteria ketun-tasan belajar minimal pada setiap kompetensi dasar KD. Adapun penetapannya harus memperhatikan
tingkat kompleksitas kesulitan dan kerumitan setiap KD yang harus dicapai oleh siswa, tingkat kemam-puan intake rata-rata siswa pada sekolah yang
bersangkutan, dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembela-jaran Depdiknas, 2006: 53.
Dalam penelitian ini KKM prestasi belajar yang digunakan sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan pada sekolah penelitian yaitu nilai 68, dan
ketuntasan belajar klasikal 75. Sedangkan untuk ketun-tasan aktivitas siswa dan kemampuan pemecahan masalah, walaupun pada prakteknya setiap satuan
pendidikan sekolah tidak menetapkan dan tidak menggunakannya untuk standar penilaian, namun dalam penelitian ini peneliti menetapkan ketuntasan
aktivitas siswa sebesar 75 dan ketuntasan kemampuan pemecahan masalah siswa sebesar 75, penetapan ini didasarkan pada kriteria ideal ketuntasan
umum dalam KTSP.
67
C. Pembelajaran Model Creative Problem Solving CPS dan Model