Kerangka Berpikir Hipotesis LANDASAN TEORI

B. Kerangka Berpikir

Pemanfaatan sumber belajar sejarah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar peserta didik. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat untuk belajar seseorang. Sumber belajar yang dimanfaatkan ini tentunya harus sesuai dengan materi pelajaran yang dipelajari oleh peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan peserta didik dalam pembelajaran meliputi: pesan, manusia, bahan pengajaran, alat dan perlengkapan, teknik dan aktivitas, lingkungan. Penggunaan museum sebagai sumber belajar, dalam penelitian ini adalah Museum Diponegoro, merupakan salah satu cara efektif dalam mewujudkan tujuan pembelajaran sejarah. Hal ini dikarenakan di dalam museum terdapat berbagai macam media yang memberikan informasi konkret kepada pelajar tentang peristiwa masa lampau. Museum dapat memberikan pengalaman yang lebih nyata dalam pembelajaran bagi siswa dari pada proses pembelajaran yang menggunakan buku teks. Dengan demikian museum sebagai media pembelajaran sejarah berfungsi untuk mewujudkan visualisasi, interpretasi dan generalisasi pelajar. Penggunaan museum dalam pembejaran sejarah maka akan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa. Pemanfaatan museum Diponegoro sebagai sumber belajar merupakan pemanfaatan sumber belajar yang berada di sekitar lingkungan siswa. Pemanfaatan sumber belajar seperti Museum yang sesuai dengan materi pelajaran akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Dari uraian diatas dapat digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut: Gambar 1. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

Sesuai dengan penejelasan dalam landasan teori dan kerangka berpikir maka penulis menyimpulkan : Ha Hipotesis Alternatif Pembelajaran Sejarah dengan kunjungan ke Museum Diponegoro pada kelompok eksperimen lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan pembelajaran sejarah tanpa kunjungan ke Museum Diponegoro pada kelompok kontrol siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Magelang tahun pelajaran 20102011. Guru Sejarah Proses Belajar Mengajar Sumber Belajar Pemanfaatan Museum Diponegoro Siswa Hasil Belajar Mengajar Ho Hipotesis Nol Pembelajaran Sejarah dengan kunjungan ke Museum Diponegoro pada kelompok eksperimen tidak lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan pembelajaran Sejarah tanpa kunjungan ke Museum Diponegoro pada kelompok kontrol siswa kelas VIII SMP negeri 3 Magelang tahun pelajaran 20102011.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif jenis eksperimen. Sugiyono 2009:72 menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Menurut Margono 2009: 110 penelitian eksperimen merupakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara memberikan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental, dan membandingkan hasilnya terhadap satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan. Menurut Singarimbun 1985: 4 penelitian eksperimen sangat sesuai untuk pengujian hipotesa tertentu dan dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel eksperimen efektif atau tidak. Penelitian eksperimen sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini karena untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan museum sebagai sumber belajar terhadap peningkatan hasil belajar sejarah siswa. 48