Pembelajaran Sejarah Pembelajaran Sejarah

masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan siswa disekitar tempat tinggal siswa tersebut. Faktor lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

c. Pembelajaran Sejarah

Pelajaran sejarah penting artinya bagi kehidupan manusia terutama peserta didik yaitu sebagai tambahan pengalaman, upaya untuk menjaga peninggalan masa lampau agar manusia dapat bertindak lebih bijaksana Soewarso, 2000: 27. Sebagai suatu mata pelajaran di sekolah, sejarah merupakan yang tertua dibandingkan dengan disiplin ilmu sosial yang lainnya. Sebagai suatu disiplin ilmu science, sejarah mengandung berbagai pelajaran penting bagi generasi kini dan generasi selanjutnya Isjoni, 2007: 21-24. Menurut Meulen dalam Isjoni, 2007: 40 pembelajaran sejarah di sekolah bertujuan untuk membangun kepribadian dan sikap mental anak anak didik, membangkitkan keinsyafan akan suatu dimensi fundamental dalam eksistensi umat manusia kontinuitas gerakan dan peralihan terus menerus dari yang lalu ke arah masa depan, mengantarkan manusia ke kejujuran dan kebijaksanaan pada anak didik , dan menanamkan cinta bangsa dan sikap kemanusiaan. Arti terpenting pelajaran sejarah adalah dapat memecahkan masalah masa kini dengan menggunakan masa lampau. Pembelajaran sejarah berfungsi untuk menyadarkan siswa akan adanya proses perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu dan untuk membangun perspektif serta kesadaran sejarah dalam menemukan, memahami, dan menjelaskan jati diri bangsa di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Melalui pengajaran sejarah siswa mampu mengembangkan kompetensi untuk berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah kehidupan masyarakat dunia. Pengajaran sejarah juga bertujuan agar siswa menyadari adanya keragaman pengalaman hidup pada masing-masing masyarakat dan adanya cara pandang yang berbeda terhadap masa lampau untuk memahami masa kini dan membangun pengetahuan serta pemahaman untuk menghadapi masa yang akan datang Depdiknas 2003 dalam Isjoni, 2007: 72-73. Pembelajaran sejarah memiliki nilai praktis dan pragmatis, untuk itu pembelajaran sejarah juga menekankan keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa, pemahaman dan kesadaran akan karakteristik cerita sejarah yang tak pernah final, dan perluasan tema sejarah politik dengan tema sejarah sosial, budaya, ekonomi dan teknologi. Dalam pembelajaran sejarah, siswa diajak memahami makna perkembangan suatu masyarakat, baik secara global maupun di lingkungan sekitarnya serta proses penjatidirian Isjoni, 2007: 42. Pembelajaran sejarah adalah kegiatan belajar mengajar yang membawa informasi serangkaian perkembangan peristiwa yang mempengaruhi kehidupan manusia yang terjadi di masa lampau ke dalam kelas untuk di informasikan ke siswa. Agar pembelajaran sejarah dapat berhasil, maka harus dapat melibatkan peserta didik untuk aktif dengan mempunyai niat baca yang tinggi terhadap pelajaran sejarah. Keterlibatan peserta didik secara aktif dan timbulnya minat dalam membaca merupakan kecenderungan baru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Apabila kecenderungan ini dapat dilaksanakan dalam proses belajar mengajar sejarah, maka peserta didik akan mampu memahami hakekat belajar sejarah. Sehingga diharapkan akan mampu menanamkan kesadaran sejarah pada diri pesrta didik dan muncul kesadaran untuk belajar sejarah. Tujuan pembelajaran di sekolah agar peserta didik memperoleh kemampuan berpikir historis dalam pemahaman sejarah. Melalui pembelajaran sejarah peserta didik mampu mengembangkan kompetensi untuk berpikir kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat digunakan untuk menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keseragaman sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Tujuan proses pembelajaran adalah membantu para para peserta didik agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku peserta didik dapat bertambah. Untuk itulah peran guru dalam pembelajaran sejarah sangat penting terutama dalam menggunakan motode pembelajaran yang bervariasi, sehingga peserta didik dapat tertarik dan termotivasi dengan mata pelajaran sejarah dan hasil belajar peserta didik dapat dicapai secara maksimal. Selain itu, dengan mempelajari sejarah akan memperkaya pengetahuan masa lampau untuk dijadikan pengalaman masa sekarang.

4. Meteri Bentuk-bentuk Perlawanan Rakyat Indonesia Dalam