Simpulan Pendahuluan Karakteristik dan Aplikasi Getah Perca Termodifikasi untuk Perekat Kayu

11 gelombang 1142 cm -1 C-C stretching, dan bilangan gelombang 1643 cm -1 menunjukkan C=C stretching dari unit trans 1,4 Chen et al. 2013. Tabel 2.3 Spektra infra merah getah perca resin Bilangan gelombang cm -1 Gugus Fungsi Keterangan 2986 CH 3 asymetric Stretching a 2854 CH 2 symetric Stretching b 2361 O-H stretching c 1643 C=C stretching trans 1,4 d 1443 CH 2 deformation e 1381 CH 3 asymetric deformation f 1142 C-C stretching unit trans 1,4 g 1095 CH 2 twisting h 1041 CH 3 stretchingwagging trans 1,4 i 841 C-H out of plane bending trans 1,4 j 671 C-C in plane bending k 663 C-C in plane bending l 642 C-C in plane bending m 494 C-C-C deformation n 445 C-C-C deformation o Gambar 2.3 Pita serapan spektrum infra merah resin getah perca

2.4 Simpulan

Getah perca dari pabrik pengolahan Cipetir PTPN VIII memiliki nilai rataan kadar air, kerapatan, dan kadar abu berturut-turut 6.09 , 1.01 g cm -3 , dan 0.074 . Suhu pelelehan, suhu transisi glas dan derajat kristalinitas masing- masing sebesar 51.67 ⁰C, -56.75 ⁰C, dan 32.52 . Komponen senyawa kimia getah perca didominasi oleh ekstraktif grup terpena, dengan konsentrasi tertingginya yaitu 1,3 butadiena, 2-metil-CAS isoprena. 12 3 MODIFIKASI GETAH PERCA SEBAGAI PEREKAT KAYU LAMINASI

3.1 Pendahuluan

Getah perca merupakan bahan karet termoplastik larut dalam pelarut organik seperti kloroform, naptha, benzol, tetraklor karbon, karbon bisulfida, toluena, bensin yang dipanaskan, dan pelarut aromatik lainnya. Getah perca ini bersifat hidrofobik sedangkan kayu bersifat hidrofilik, sehingga antara bahan hidrofobik dengan hidrofilik tidak bisa menyatu secara ikatan kimia. Untuk meningkatkan ikatan antara termoplastik dan komponen kayu perlu penambahan bahan aditif atau pengkompatibel coupling agent. Coupling agent dapat memperbaiki penguraian, ikatan dan kecocokan pada sistem dan polimer tercangkoknya dapat meningkatkan sifat komposit Kord 2011, Keener et al. 2004; Kim et al. 2007; Matuana et al. 1998, 2001. Coupling agent yang bisa digunakan antara lain copper amin, silan dan anhidrida maleat MAH. Penginisiasi biasanya diperlukan bersama coupling agent selama perlakuan coupling, terutama pada kopolimerisasi cangkok. Penginisiasi terbanyak yang digunakan adalah peroksida organik mencakup dicumil peroksida DCP, benzoil peroksida BPO, lauroil peroksida LPO, tert butil peroksida benzoat TBPB dan di-tert-butil peroksida DTBPO Lu 2003. Penambahan MAH akan menyebabkan terjadinya adhesi atau pencang- kokan grafting rnelalui esterifikasi antara matriks polimer dengan gugus hidroksil dari kayu Febrianto et al. 1999, 2001; Kim et al. 2007, Kishi et al. 1989, Han 1990. Karet trans-1,4-isoprena TIR termodifikasi anhidrida maleat 5 dengan kadar penginisiasi BPO 15 dari berat MAH dapat digunakan sebagai perekat hot melt untuk kayu lapis yang memenuhi standar SNI 01- 5008.2-1999 Febrianto et al. 2006. Modifikasi TIR sintetis dan TIR alami getah perca dengan MAH dan BPO tersebut dilakukan secara mekanis pada mesin pengadon Labo plastomill pada suhu 150ºC, putaran 30 rpm 3 menit dilanjutkan 70 rpm 10 menit. Produk perekat yang dihasilkan masih berupa butiran padat sehingga sulit dalam aplikasi. Bertolak dari penelitian tersebut, perekat berbahan dasar getah perca berpeluang untuk dikembangkan lebih lanjut. Namun demikian untuk mempermudah aplikasi perekat getah perca, maka perlu dilakukan penelitian modifikasi getah perca melalui teknik pelarutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modifikasi getah perca pada berbagai variasi rasio getah perca dengan toluena terhadap kualitas perekatan kayu laminasi.

3.2 Bahan dan Metode