33 kekentalan perekat. Semakin besar kadar bahan aditif yang ditambahkan maka
perekat semakin kental. Nilai pH perekat berkisar 2-6, peningkatan kadar MAH menurunkan nilai pH perekat. Hal ini terjadi karena MAH bersifat asam.
Selanjutnya peningkatan kadar BPO meningkatkan nilai pH perekat pada kadar MAH yang sama. Kadar padat perekat getah perca berkisar 22.90-24.04.
Selanjutnya nilai kekentalan perekat berkisar dari 72 poise-88 poise. Nilai kekentalan perekat terendah pada perekat GPT, sedangkan nilai kekentalan
perekat tertinggi pada perekat berbahan dasar getah perca M4B3 pada komposisi getah perca dengan toluen 22.5:77.5 dalam berat. Jadi peningkatan kadar
MAH dan BPO dapat meningkatkan nilai kekentalan perekat.
5.3.2 Sudut Kontak Perekat Berbahan Dasar Getah Perca
Sudut kontak perekat dapat menggambarkan keterbasahan kayu. Keterbasahan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas perekatan
yaitu tingkat kemampuan suatu material untuk dibasahi Prayitno 2000. Hasil pengukuran sudut kontak perekat berbahan dasar getah perca disajikan pada
Tabel 5.2 dan hubungan antara waktu pengamatan dengan sudut kontak perekat disajikan pada Gambar 5.2.
Tabel 5.2 Sudut kontak ⁰ perekat berbahan dasar getah perca pada berbagai
variasi kadar bahan aditif.
Perlakuan Waktu pengamatan detik
∆60-0 detik
10 20
30 40
50 60
M1B1
91.00 61.05
41.70 38.50
36.95 36.15
35.80 55.20
M1B2
91.25 58.25
47.40 42.90
38.60 37.05
34.20 57.05
M1B3
91.95 54.65
38.95 37.80
37.25 36.65
34.05 57.90
M2B1
91.65 55.65
40.70 39.40
38.30 36.70
34.40 55.50
M2B2
92.05 54.45
42.80 42.20
38.90 38.40
31.50 57.65
M2B3
92.40 51.95
42.90 36.20
35.00 32.85
36.05 60.90
M3B1
91.85 55.65
42.70 40.45
39.75 38.65
36.15 55.80
M3B2
92.55 52.40
42.50 39.55
37.15 36.65
35.00 57.55
M3B3
94.00 49.50
43.05 40.95
35.85 34.70
32.95 61.05
M4B1
92.45 52.35
41.25 40.00
38.10 36.10
34.50 57.95
M4B2
92.95 48.55
35.30 33.30
32.95 32.50
31.85 61.10
M4B3
94.80 47.95
40.55 35.90
35.70 33.20
32.00 62.80
KontrolGPT
49.85 33.15
25.80 22.90
21.40 20.35
20.00 29.85
Menurut Hwang et al. 2007 polimer non-polar biasanya memiliki sudut kontak yang lebih besar dibandingkan serat alami polar. Pada awal penetesan
perekat untuk kadar BPO yang sama, semakin besar kadar MAH maka sudut kontak perekat semakin besar perekat semakin kental. Begitu juga pada kadar
MAH yang sama, peningkatan kadar BPO meningkatkan sudut kontak perekat. Perekat termodifikasi MAH + BPO memiliki sudut kontak lebih besar dari pada
perekat temodifikasi MAH dan perekat termodifikasi MAH memiliki sudut kontak lebih besar dari GPT pada kadar aditif yang sama. Akan tetapi penurunan
yang lebih besar terjadi setelah pengamatan selama 60 detik pada perekat getah perca termodifikasi MAH dan BPO. Hal ini sejalan dengan nilai kekentalan
perekat dan kerapatan pada Tabel 5.1, Kerapatan dan kekentalan perekat semakin meningkat dengan meningkatnya kadar bahan aditif. Penurunan sudut kontak
terbesar pada perekat getah perca temodifikasi 10 MAH dan 1 BPO sebesar
34 62.8
⁰ dan penurunan terkecil pada perekat GPT yaitu 29.85⁰. Dari hubungan antara waktu pengamatan dengan sudut kontak pada Gambar 5.2 terlihat juga
bahwa sudut kontak semakin menurun dengan bertambahnya waktu pengamatan, dan kemiringan slope garis regresi pada getah perca termodifikasi dalam hal ini
M4B3 paling tinggi dengan nilai R
2
=0.665. Dengan demikian modifikasi getah perca menurunkan sudut kontak perekat lebih besar. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian Hwang et al. 2007; Mo et al. 2012 yang melaporkan bahwa coupling agent menurunkan sudut kontak dan memperbaiki ikatan perekat.
Gambar 5.2 Hubungan waktu pengamatan dengan sudut kontak perekat berbahan dasar getah perca pada berbagai variasi kadar aditif
5.3.3 Pengujian Spektroskopi Infra Merah