2.3 Pendekatan Problem Solving
Menurut Altun Gok Silay, 2008 Pemecahan masalah problem solving adalah siswa tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi sulit
pada pembelajaran dengan berpikir secara kreatif dan kritis. Pemecahan masalah tidak hanya menemukan jawaban yang benar tetapi juga
merupakan suatu tindakan yang meliputi periode mental dan kemampuan memecahkan masalah secara kreatif. Sepertihalnya yang diungkapkan
Mayer Wittrock dalam Portoles 2007 “problem solving as a cognitive process directed at achieving a goal when a solution method is not
obvious to the problem solver ” Sedangkan menurut Palumbo dalam
Portoles 2007 “problem solving as a situational and context-bound process that depends on the deep structures of knowledge and experience”
Menurut definisi tersebut, problem solving juga dapat dikatakan sebagai suatu model pembelajaran yang merupakan proses kognitif untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dengan cara memecahkan permasalahan yang bergantung pada ilmu pengetahuan dan pengalaman yang pernah
dimiliki. Sedangkan menurut Gok 2010 pemecahan masalah dapat dibuat
lebih mudah jika seseorang dapat membangun pengalaman dengan satu masalah lainnya yang telah berhasil dipecahkan. Kemampuan untuk
mengeksploitasi pengalaman pemecahan masalah sebelumnya, dalam memecahkan masalah baru tampaknya memerlukan beberapa sub-
kemampuan kognitif. Minimal, salah satu kebutuhan untuk dapat
mengambil pengetahuan yang relevan dari masalah yang dipecahkan sebelumnya dan solusi mereka, untuk menentukan apakah diambil atau
tidak diambil. Problem solving Sudjana, 2009: 85 bukan hanya sekedar metode
mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir. a.
Tujuan pendekatan problem solving Berhasil tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan
yang hendak dicapai. Tujuan dari pendekatan problem solving adalah seperti apa yang dikemukakan oleh Hudojo dalam Susilowati
2007:18, yaitu sebagai berikut. 1 Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan
kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya. 2 Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik
bagi siswa. 3 Potensi intelektual siswa meningkat.
4 Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui suatu proses.
b. Langkah-langkah pendekatan problem solving Telah dikatakan bahwa pemecahan masalah adalah tujuan akhir
pendidikan. Jika seorang siswa tidak mempunyai strategilangkah- langkah pemecahan masalah yang sukses, mungkin model
pembelajaran ini tidak memungkinkan baik siswa atau instruktur untuk melihat di mana kesulitan terletak, atau untuk menemukan cara-cara
untuk meningkatkan pemahaman atau hasil belajar Cooper et al., 2008.
Langkah langkah pembelajarannya Susilowati, 2007 : 18 : 1 Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan identifikasi
masalah, 2 Menggambarkan masalah denagn mencari data atau keterangan
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut deskripsi,
3 Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut rancangan masalah,
4 Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut pelaksanaan solusi,
5 Menarik kesimpulan. Dalam arti siswa harus sampai kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi evaluasi solusi.
Sedangkan dalam pemecahan masalahnya, menurut Polya 1956 empat langkah yang harus dilakukan yaitu :
1 Memahami masalah
Tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan, siswa tidak mungkin mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan
benar. 2 Merencanakan pemecahannya
Setelah siswa mampu memahami masalahnya dengan benar, selanjutnya mereka harus mampu menyusun rencana penyelesaian
masalah. Kemampuan melakukan fase ini sangat tergantung pada pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah
3 Menyelesaikan masalah sesuai rencana Jika rencana penyelesaian suatu masalah telah dibuat, baik secara
tertulis atau tidak, selanjutnya dilakukan penyelesaian masalah sesuai dengan rencana yang dianggap paling tepat.
4 Memeriksa kembali hasil yang diperoleh looking back Dengan cara looking back maka berbagai kesalahan yang tidak
perlu dapat terkoreksi kembali sehingga siswa dapat sampai pada jawaban yang benar sesuai masalah yang diberikan.
2.4 Model Pembelajaran Eksperimen Terbimbing dengan Pendekatan Problem Solving