Model Pembelajaran Eksperimen Terbimbing

Sifat cahaya terjadi terjadi Terdiri dari Terdiri dari Gambar 2.1 Peta konsep bab Cahaya

2.2 Model Pembelajaran Eksperimen Terbimbing

Model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa terlibat aktif dalam pembelajaran tentang konsep atau suatu gejala melalui pengamatan, pengukuran, pengumpulan data untuk ditarik kesimpulan. Pada inkuiri terbimbing, guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, tetapi guru membuat rencana pembelajaran atau langkah-langkah percobaan. Siswa melakukan percobaan atau penyelidikan untuk menemukan konsep-konsep yang telah ditetapkan guru. Dalam kenyataannya inkuri terbimbing berhubungan dengan model pembelajaran eksperimen terbimbing, sama-sama melakukan pembelajaran dengan percobaan untuk menyelesaikan soal atau masalah. Menurut Ibrahim Syaodih 1996: 46, model pembelajaran eksperimen merupakan model pembelajaran yang langsung melibatkan peserta didik melakukan percobaan untuk mencari jawaban. Sedangkan menurut Sebagai Gelombang elektromagnet Pem antulan Pembiasan Cermin datar Cermin cekung dan cembung Lensa cekung dan cembung prisma Cahaya menurut Djamarah 2005: 234, model pembelajaran eksperimen adalah cara menyajikan pelajaran dimana peserta didik melakukan perobaan dengan mengalami dan membuktikan suatu yang dipelajari.. Dalam proses pembelajran dengan model pembelajaran eksperimen siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri. Mengikuti proses, mengamati obyek, menganalisis, dan menarik kesimpulan tentang suatu obyek, kedaan atau proses tertentu. Tujuan model pembelajaran eksperimen adalah untuk memberikan kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Menurut Nasution dalam Hardono 2010 berpendapat bahwa, dalam eksperimen terbimbing siswa dituntut aktif dalam menentukan masalah, mengumpulkan keterangan, memberitahukan pendapat, menimbang kebenaran buah pikiran orang, mengambil kesimpulan, sehingga metode ini banyak membangkitkan aktivitas pada anak-anak. Dengan eksperimen terbimbing seluruh jalannnya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Tugas guru untuk melakukan pembelajaran dengan eksperimen terbimbing, guru punya peran sangat penting. Beberapa hal yang harus dilakukan guru adalah:1. memilih materi apa yang akan ditugaskan kepada siswa. 2. merencanakan langkah-langkah kerja seperti tujuan kerja, cara kerja dan bagaimana menganalisis hasil kerja. 3. Mempersiapkan semua perlatan yang akan digunakan sehingga pada saat siswa mencoba semua siap dan lancar. 4. Pada saat melakukan kerja guru dapat berkeliling melihat bagaimana siswa melakukan percobaannya dan memberikan masukan kepada siswa. 5. Bila ada peralatan yang macet guru membantu siswa agar alat dapat jalan dengan baik. 6 membantu siswa dalam menarik kesimpulan tentang hasil yang dikerjakan. 7. Siswa membuat hasil kerja dan guru memeriksanya. 8. Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah kerja percobaan sehingga memudahkan siswa bekerja. Sedangkan tugas siswa dalam eksperimen terbimbing, siswa dalam kelompok kecil melakukan kerja sesuai dengan petunjuk yang diberikan olah guru. Adapaun yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut:1. Membaca petunjuk kerja dengan teliti. 2. Mencari alat yang diperlukan. 3. Melakukan pekerjaan sesuai petunjuk kerja. 4. Mendiskusikan tentang hasil kerja yang telah dibuatnya. 5. Menpresentasikan hasil pekerjaannya. Adapun model pembelajaran eksperimen yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari disebut model pembelajaran eksperimen reguler. Dimana kegiatan pembelajarannya sederhana dan dikaitkan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Prosedur penggunaan model pembelajaran eksperimen reguler: 1. Persiapan, meliputi menetapkan tujuan, langkah-langkah, dan persiapan alat. 2. Pelaksanaan, menumbuhkan sikap kritis dan tanggung jawab, memberi kesempatan siswa untuk mencoba sendiri, mempresentasikan hasil. 3. Memberi tugas secara lisan dan penilaian. Kelebihan model pembelajaran sebagai berikut : a. Model pembelajaran ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku. b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi menjelajahi tentang ilmu dan teknologi. c. Dengan model pembelajaran ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. Kekurangan metode percobaan sebagai berikut : a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen. b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran. c. Model pembelajaran ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.

2.3 Pendekatan Problem Solving