Ruang Lingkup Metode Pengumpulan Data Koleksi Perpustakaan

11

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan kertas ini adalah mengenai kegiatan pelayanan pengguna pada Kantor Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi yang mencakup pelayanan sirkulasi, pelayanan referensi, pelayanan pendidikan pengguna,pelayanan anak, pelayanan remaja, pelayanan digital, pelayanan perpustakaan keliling, rumah baca.. Pada pelayanan referensi yang akan dibahas yaitu tentang koleksi referensi dan juga akan membahas tentang aspek-aspek pendukung lainnya sistem pelayanan perpustakaan sampai pada peraturan perpustakaan.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut: 1. Tinjauan Literatur Tinjauan literatur ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan bahan bacaan yang berhubungan dengan pembahasan kertas karya ini yang bersifat teoritis yaitu dengan cara membaca buku – buku, literatur, dan sumber lain yang mendukung dalam penulisan kertas karya ini. 2. Observasi Informasi yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung serta mengadakan wawancara dengan pimpinan dan petugas perpustakaan untuk memperoleh keterangan dan informasi yang berhubungan dengan penulisan kertas karya ini. Universitas Sumatera Utara 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum Perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran yang terbuka untuk masyarakat umum tanpa membeda-bedakan usia, jenis kelamin, kepercayaan, agama, ras, pekerjaan, keturunan, serta memberikan layanan tempat memperoleh informasi mengenai berbagai masalah, tempat rekreasi intelektual serta tempat belajar berkesinambungan. Menurut Hermawan dan Zen dalam bukunya Etika Kepustakawanan 2006 : 30 Menyatakan bahwa, “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang melayani seluruh masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku pendidikan dan sebagainya”. Menurut Sulistyo-Basuki yang dikutip Sutarno 2006 : 38 menyatakan bahwa: Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didanai dari sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan. Menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian 2009 : 70 yang dimaksud dengan perpustakaan umum adalah “ A library or library system that provides unrestricted access to library resources and services free of charge to all the resident of a given community, district, or geograpich region, supported wholly or in part by public funds”. Dalam pengertian sederhana defenisi di atas menyatakan bahwa perpustakaan Umum adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumberdaya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebagian dari dana masyarakat. Dari definisi di atas dapat disimpulkan perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat, perpustakaan didanai oleh masyarakat dan memebrikan layanan gratis kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara 13

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Pada dasarnya perpustakaan umum memiliki tujuan yang ingin dicapai. Menurut manifesto perpustakaan umum Unesco dalam Sulistyo-Basuki yang dikutip oleh Rahayuningsi 2007: 5 menyatakan bahwa Perpustakaan umum mempunyai tujuan utama yaitu : 1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik. 2. Menyediakan Sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat. 3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka fungsi ini disebut fungsi pendidikan seumur hidup. 4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya. Hal senada dikemukakan oleh Hermawan dan Zen 2006: 31 tujuan perpustakaan umum yaitu : 1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan. 2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. 3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi. 4. Bertindak sebagai agen kultural sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. 5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang masa. Universitas Sumatera Utara 14 Sedangkan dalam Buku pedoman perlengkapan perpustakaan umum 1992: 2 dinyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum yaitu: 1. Untuk pendidikan masyarakat sebagai sarana pendidikan non formal dan membudidaya kreasi, prakarsa dan swadaya masyarakat guna meningkatkan kemajuan kehidupan dan kesejahteraanya 2. Menyediakan berbagai kebutuhan untuk penerangan, informasi dan data sekunder serta pengetahuan ilmiah 3. Memberi semangat dan hiburan yang sehat dan pemanfaatan hal-hal yang bersifat membangun dalam waktu senggang 4. Mendorong, menggairahkan, memeliharadan membina semangat membangun dan semangat belajar masyarakat 5. Membekali berbagai pengetahuan dan ilmu serta pedoman- pangalaman kepada masyarakat di berbagai bidang. Dari defenisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapat informasi secara murah, mudah, cepat, dan tepat dalam meningkatkan pengetahuan keterampilan dan kesejahteraan. Disamping itu perpustakaan umum juga berperan sebagai agen kultural yang bertugas menumbuhkan apresiasi masyarakat dibidang seni dan budaya.

2.1.3. Fungsi Perpustakaan Umum

Untuk mencapai tujuan perpustakaan umum yang diuraikan di atas, perpustakaan harus dapat semaksimal mungkin untuk melaksanakan fungsinya dengan baik.. Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 2000: 6 dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah: 1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan. 2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui pembelian, langganan, tukar menukar dan lain-lain. 3. Pengolahan dan penyiapan setipa bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan Pemeliharaan koleksi 5. Pendayagunaan koleksi. 6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung ke perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil, dan lain-lain. 7. Pemsyarakatan perpustakaan . 8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan 9. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokoh-tokoh masyarakat mitra kerja lainnya. 10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan saranaprasarana. 11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan. Universitas Sumatera Utara 15 Menurut Siregar dalam bukunya yang berjudul Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa 2004: 76 fungsi perpustakaan umum adalah : 1. Membantu orang-orang terutama orang-orang muda dan anak-anak menjadi melek informasi. 2. Memberi tahu mereka bagaimana informasi dan juga untuk mengembangkan kebiasaan membaca. 3. Membantu orang dewasa untuk belajar seumur hidup dan belajar kembali untuk perubahan karir. 4. Memelihara dan mempromosikan kebudayaan. Sedangkan Hasugian 2009 : 82 mengemukakan bahwa perpustakaan umum mempunyai fungsi : 1. Penyimpanan 2. Pendidikan 3. Penelitian 4. Informasi 5. Kultural 6. Fungsi rekreasi Berdasarkan defenisi di atas penulis berkesimpulan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah sebagai tempat untuk mengumpulkan, mengolah, melestarikan, menyebar luaskan informasi, mengembangkan kebiasaan membaca penyimpanan, pendidikan, penelitian, informasi dan mempromosikan kebudayaan.

2.2 Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama dalam mendirikan suatu perpustakaan. Dengan adanya paradigma baru dapat disimpulkan bahwa, salah satu kriteria dalam penilaian layanan perpustakaan melalui kualitas koleksinya. Menurut Ade Kohar 2003 : 6, “Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi”. Sehubungan dengan hal di atas dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 2000 :19, dinyatakan bahwa Koleksi perpustakaan umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan disk dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 16 Dari urain di atas dapat disimpulkan bahwa, koleksi perpustakaan umum terdiri dari bahan tercetak, bahan pustaka terekam dan bahan pustaka elektronik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi. 2.2.1 Jenis Koleksi Perpustakaan Umum Menurut Yulia 1993 : 3 ada empat jenis koleksi perpustakaan yaitu : 1. Karya cetak Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti : a Buku Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari Unesco tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan. b Terbitan berseri Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini adalah harian surat kabar, majalah mingguan bulanan dan lainnya, laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, tri wulanan, dan sebagainya. 2. Karya noncetak Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku, ataupun bahan pandang dengar. Yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah: a Rekaman suara Yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset. b Gambar hidup dan rekaman video Yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagimana cara menggunakan perpustakaan. c Bahan Grafika Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya dan yang harus dilihat dengan bantuan alat misalnya selid, transparansi, dan filmstrip. d Bahan Kartografi Yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 17 3. Bentuk mikro Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu: a Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran film yaitu 16 mm, dan 35 mm. b Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm standar dan 75 mm x 125 mm. c Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukuran sebesar mikrofis. 4. Karya dalam bentuk elektronik Dengan adanya teknologi informasi, maka infornasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer, CD- ROM player, dan sebagainya. Selain pendapat di atas, menurut Sutarno 2006 : 71 mengemukakan bahwa pengelompokkan bahan pustaka diperpustakaan terdiri dari: 1. Kelompok bahan pustaka umum. 2. Kelompok bahan pustaka rujukan referensi. 3. Kelomopok bahan pustaka berkala majalah dan surat kabar. 4. Kelompok bahan pustaka pandang dengar. 5. Kelompok bahan pustaka pandang dengar audio visual. 6. Kelompok bahan pustaka terekam dan elektronik seperti film, kaset, video, dan lain-lain. 7. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan lain-lain. 8. Kelompok bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainya. Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui bahwa ada 4 jenis koleksi yaitu Karya cetak, karya noncetak, bentuk mikro, karya dalam bentuk elektronik dan peneglompokan bahan pustaka terdiri dari bahan pustaka umum, bahan pustaka rujukan, bahan pustaka pandang dengar dan audio visual. Universitas Sumatera Utara 18 2.3 Pelayanan Pengguna 2.3.1 Pengertian Pelayanan Pengguna