14 Lingkungan sosial berasal dari lingkungan sosial di sekolah dan lingkungan sosial
di masyarakat. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para tenaga kependidikan kepala sekolah dan wakil-wakilnya dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi semangat belajar seorang siswa. Pada lingkungan sosial yang lebih banyak memengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu
sendiri. Orangtua dapat memengaruhi siswa dalam kebiasaan yang dilakukan, sifat-sifat yang dilakukan oleh orang tua dan lain sebagainya.
Faktor yang kedua adalah faktor lingkungan nonsosial. Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat
tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan oleh siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan
tingkat keberhasilan belajar siswa. Terpenuhinya faktor-faktor lingkungan nonsosial akan ikut mendukung proses belajar siswa di sekolah, sehingga, siswa
dapat menyerap informasi lebih baik. Faktor Pendekatan Belajar. Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai
keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar materi tertentu. Disamping faktor-faktor
internal dan eksternal siswa, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut.
2.1.3 Hasil Belajar
Menurut Susanto 2013: 5 “hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.” Sedangkan menurut pendapat
15 Rifa‟i dan Anni 2011: 85 “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiat an belajar.”
Berbeda halnya dengan Suprijono. Suprijono 2012: 5 mengungkapkan bahwa “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap- sikap, apresiasi dan keterampilan.” Selanjutnya dalam
Suprijono, berdasarkan pemikiran Gagne, hasil belajar berupa: 1 Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik
lisan maupun tertulis; 2 Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 Strategi kognitif yaitu kecakapan
menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan
dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani dan; 5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap
objek tersebut. Perubahan perilaku yang didapatkan dari hasil belajar tergantung apa yang
telah dipelajari oleh siswa. Selanjutnya, berdasarkan Rifa‟i dan Anni 2009: 85 dinyatakan bahwa “... perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik
setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didikan.” Tujuan belajar ini disusun berdasarkan hasil belajar yang ingin dicapai. Tujuan
belajar inilah yang akan menjadi indikator penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana
16 dikemukakan oleh Sunal 1993: 94, bahwa “evaluasi merupakan proses
penggunaan informasi untuk memenuhi kebutuhan siswa.” Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak
lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa Susanto, 2013: 5.
2.1.4 Taksonomi Bloom