33 nilai multikultural ditinjau dari siswa laki-laki r=0,50; perempuan r=0,75 dan
pendidikan orang tua siswa perguruan tinggi r=0,991. Penelitian yang dilakukan oleh Lisa Andriati 2010 dengan judul
“Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Pembinaan Siswa Sebagai Warganegara Yang Demokratis studi Deskriptif Analisis
Terhadap Siswa Sma Di Kota Baturaja”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan,
pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran
PKn berkontribusi positif terhadap pembinaan siswa sebagai warganegara demokratis,
dimana nilai r=0,45; sedangkan untuk nilai R square kd menghasilkan 0,202 atau 20,2. Berbeda secara signifikan antara sekolah negeri dan swasta dalam
pembelajaran PKn, dengan α=0,05 didapat mean sekolah negeri 81,39 dan mean sekolah swasta 79,99. Begitu pula dengan pembinaan siswa sebagai warganegara
demokratis antara sekolah negeri dan swasta terdapat perbedaan secara signifikan, yaitu mean sekolah negeri 197,89 dan mean sekolah swasta 201,40.
2.4 Kerangka Berpikir
Salah satu indikator proses belajar dapat dikatakan berhasil apabila nilai kognitif siswa baik dan dapat ditunjukkan lewat perubahan perilaku. Proses
belajar yang dialami oleh siswa dapat diamati dan dilihat perkembangannya. Ciri keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi harga diri kelas III SD
ialah mengetahui tingkat kognitif siswa dan tingkat harga diri siswa. Pada materi ajar Harga Diri, siswa semestinya dapat menampilkan perilaku
yang mencerminkan harga diri. Sebagai indikator keberhasilan dalam belajar yang
34 harus dikuasai siswa, selain siswa dituntut untuk berhasil dalam ranah kognitif,
siswa juga seharusnya berhasil dalam ranah afektif. Keterkaitan antara hasil belajar mata pelajaran PKn materi Harga Diri kelas
III terhadap tingkat harga diri siswa dapat dilihat dalam kerangka berpikir yang diilustrasikan dalam gambar 3.1 berikut:
Gambar 2.4.1 Kerangka Berpikir
2.5 Hipotesis Penelitian
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian” Azwar, 2014: 49. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka
hipotesis yang diajukan yaitu:
H : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar mata
pelajaran PKn materi Harga Diri Kelas III dengan tingkat harga diri siswa gugus Diponegoro Kecamatan Adiwerna
H
a
: terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar mata pelajaran PKn materi Harga Diri Kelas III dengan tingkat harga diri siswa gugus
Diponegoro Kecamatan Adiwerna
Hasil belajar mata pelajaran PKn
materi harga diri kelas III X
Tingkat harga diri siswa Y
35
BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada bab metode penelitian akan dijabarkan mengenai desain penelitian, populasi dan sample, variabel penelitian dan definisi operasional variabel, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, dan metode analisis data. Selanjutnya, akan dijabarkan penjelasan dari masing-masing subbab:
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan Kuantitatif. Menurut Azwar 2014: 7
, “Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal angka yang diolah dengan
metoda statistika. ” Data yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan data
kuantitatif yang berbentuk angka. Sedangkan jenis penelitian ini ialah ex- postfacto
. “Penelitian ini disebut demikian, karena sesuai dengan arti ex-postfacto, yaitu „dari apa dikerjakan setelah kenyataan‟, maka penelitian ini disebut sebagai
penelitian sesudah kejadian” Sukardi: 2004. Artinya, penelitian ini melihat apa yang telah terjadi dan diteliti apa yang menyebabkan sesuatu terjadi.
Penelitian ini meneliti seberapa besar pengaruh mata pelajaran PKn materi Harga Diri variabel X terhadap tingkat harga diri siswa variabel Y di SD
Gugus Diponegoro. Terdapat dua data yang dibutuhkan pada penelitian ini, yaitu data yang pertama diambil dari nilai Ulangan Tengah Semester UTS mata
pelajaran PKn pada semester II yang dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2015