32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas X TIPK 1 SMK N 10 Semarang yang beralamat di jalan Kokrosono nomor 75 Semarang.
3.2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei tahun ajaran 20152016.
3.3. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas PTK. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart dalam Kunandar, 2008: 42-43 penelitian
tindakan kelas adalah bentuk dari refleksi diri yang dilakukan oleh partisipan secara kolektif pada situasi sosial tertentu yang digunakan untuk mengembangkan
rasionalisasi dari praktik pendidikan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
Menurut Hopkins dalam Rochiati Wiriaatmadja, 2005: 11, PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam proses
perbaikan.
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif. Menurut Kunandar 2008: 45 penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru atau
bersama-sama dengan orang lain kolaborasi yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya. Kemmis dalam
Rochiati Wiriaatmadja, 2005: 12 menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah penelitian tentang, untuk dan oleh masyarakatkelompok sasaran, dengan
memanfaatkan interaksi, partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan kelompok sasaran.
Menurut Rapoport dalam Kunandar, 2008: 6 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas dapat juga diartikan suatu kegiatan ilmiah yang
dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif
dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya. Pendapat lain dari Suhardjono dalam Suharsimi
Arikunto, 2014: 62 salah satu ciri PTK adalah adanya kolaborasi kerjasama antara praktisi guru, Kepala Sekolah, siswa, dll dan peneliti dalam pemahaman,
kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan action.
Kegiatan kolaborasi diperlukan interaksi, partisipasi aktif antara peneliti, guru, kelompok sasaran, dan orang lain yang berkompeten dalam dunia
pendidikan. Semua orang yang kompeten dalam dunia pendidikan dapat menjadi peneliti dalam penelititan tindakan kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad
Abu Hamid 2009: 57 bahwa Contoh orang yang kompeten adalah: dosen, supervisor, widyaiswara, kepala sekolah atau kepala madrasah, guru peneliti pada
khususnya dan guru pada umumnya, mahasiswa pada umumnya dan mahasiswa calon guru pada khususnya, serta stake holders lainnya.
Peran utama yang harus diikuti dan dikerjakan bersama oleh mahasiswa calon guru dan guru kelas adalah: identifikasi dan perumusan masalah,
perencanaan dan pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring tindakan, pengolahan dan analisis data, refleksi dan penemuan kesimpulan, serta refleksi
untuk merumuskan rencana tindakan berikutnya Ahmad Abu Hamid, 2009: 53. Pada penelitian ini guru tetap sebagai guru pengajar yang akan melakukan
pengajaran dengan memerapkan model pembelajaran Group Investigation yang telah direncanakan dan disusun bersama peneliti, sedangkan peneliti sebagai
kolaborator. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian yang dilakukan secara kolaboratif oleh guru dan pihak lain yang berkompeten dibidang pendidikan untuk memperbaiki mutu proses
pembelajaran di kelas berdasarkan refleksi mengenai hasil tindakan-tindakan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif oleh
guru dan peneliti sebagai berikut: 1.
Merencanakan proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation. Perencanaan ini berupa: penentuan materi yang
diajarkan, penentuan silabus, perencanaan RPP, perencanaan modul ajar, perencanaan tugas, perencanaan instrumen, dan perencanaan pembelajaran.
2. Melaksanakan pembelajaran, dimana guru sebagai pengajar dan peneliti
sebagai kolaborator.
3. Guru dan peneliti melakukan pengamatan keterampilan psikomotorik dan
sikap siswa selama proses pembelajaran. 4.
Guru dan peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Hasil dari refleksi akan dilakukan analisis data hasil belajar.
3.4. Model Penelitian