26 Apabila terdapat koloni tipikal yang tumbuh maka analisa dilanjutkan
dengan uji biokimia awal dengan menggunakan Triple Sugar Iron Agar TSIA dan Lysine Iron Agar LIA.
Jika koloni tipikal Salmonella tidak ada, dicari koloni Salmonella yang tidak tipikal sebagai berikut:
a. Pada media HEA dan XLDA, beberapa kultur Salmonella yang tidak tipikal memproduksi koloni kuning dengan atau tanpa warna hitam di
tengahnya. Jika koloni yang tipikal tidak muncul setelah inkubasi 24 ± 2 jam, diambil 2 atau lebih koloni yang tidak tipikal tersebut.
b. Pada media BSA, beberapa galur yang tidak tipikal memproduksi koloni hijau dengan sedikit atau tanpa dikelilingi warna gelap pada
media. Jika tidak terdapat koloni yang tipikal maka tidak diambil koloninya, tetapi diinkubasi lagi selama 24 ± 2 jam. Jika koloni yang
tipikal belum muncul juga maka koloni yang tidak tipikal diambil setelah diinkubasi 48 ± 2 jam.
1.3.4. Uji Biokimia Awal
Koloni tipikal atau non tipikal yang tumbuh pada media Xylose Lysine Desoxycholate Agar
XLDA, Hektoen Enteric Agar HEA, dan Bismuth Sulfite Agar
BSA, diinokulasikan menggunakan jarum ose steril pada agar miring TSI dengan menggores dan menusukkannya. Tanpa
pembakaran lagi, jarum ose tersebut diinokulasikan pada LIA miring dengan cara ditusuk dua kali dan digoreskan. Karena reaksi lysine
decarboxylation harus benar-benar anaerob, maka tusukan pada media
LIA harus mempunyai kedalaman sedikitnya 4 cm. Inkubasi media TSIA dan LIA miring dilakukan pada suhu 35 ± 2°C
selama 24 ± 2 jam. Tabung ditutup secara longgar untuk memelihara kondisi aerobik pada waktu inkubasi dan mencegah produksi H
2
S berlebih. Reaksi spesifik Salmonella pada agar miring TSIA adalah bagian
permukaan berwarna merah reaksi basa, bagian dasar agar atau agar tusuk berwarna kuning reaksi asam, dan memproduksi H
2
S kehitaman
27 pada agar kadang hingga menutupi warna dasar agar dengan atau tanpa
memproduksi gas. Reaksi
spesifik Salmonella
pada LIA miring adalah bagian permukaan dan dasar agar agar tusuk berwarna ungu reaksi basa. Sebagian besar
kultur Salmonella memproduksi H
2
S pada LIA miring sedangkan beberapa yang bukan kultur Salmonella menghasilkan reaksi warna merah bata pada
media tersebut.
1.3.5. Uji Biokimia Lanjutan
Koloni spesifik Salmonella pada TSI agar miring diambil satu ose
untuk digoreskan pada Nutrien Agar NA miring, lalu diambil kembali satu ose untuk diinokulasikan ke dalam Urea Broth 2 ml. Inokulasi pada
NA digunakan untuk analisa API Test. Keduanya kemudian diinkubasi pada suhu 35 ± 2°C selama 24 ± 2 jam.
Setelah diinkubasi, dilihat reaksi pada tabung Urea Broth. Salmonella tidak merubah warna Urea Broth reaksi negatif, warna tetap orange,
sehingga apabila Urea Broth berubah menjadi warna merah muda maka koloni tersebut bukan Salmonella. Koloni yang diduga Salmonella
analisanya dilanjutkan dengan API Test 20E dengan menggunakan inokulan yang tumbuh pada NA miring.
1.3.6. Uji Konfirmasi dengan Perangkat API 20E