DAGING DAN DAGING SAPI

10 mempertinggi jumlah sel yang bertahan. Kemampuan Salmonella untuk beradaptasi pada suhu rendah diinduksi oleh adanya sintesis gen csp-A yang disandi oleh cold shock protein. Gen ini belum diketahui pasti fungsi spesifiknya pada perlindungan Salmonella terhadap suhu pembekuan. Tabel 4. Kemampuan Bertahan Kultur Murni Organisme Enterik pada Chicken Chow Mein pada Suhu -25,5°C Jumlah bakteri 10 5 g setelah penyimpanan selama waktu tertentu hari Organisme 0 2 5 9 14 28 50 92 270 Salmonella Newington 75,5 56,0 27,0 21,7 11,1 11,1 3,2 5,0 2,2 Salmonella Typhimurium 167,0 245,0 134,0 118,0 11,0 95,5 31,0 90,0 34,0 Salmonella Typhi 128,5 45,5 21,8 17,3 10,6 4,5 2,6 2,3 0,86 Salmonella Gallinarum 38,5 87,0 45,0 36,5 29,0 17,9 14,9 8,3 4,8 Salmonella Anatum 100,0 79,0 55,0 52,5 33,5 29,4 22,6 16,2 4,2 Salmonella Paratyphi B 23,0 205,0 118,0 93,0 92,0 42,8 24,3 38,8 19,0 Sumber : Gunderson dan Rose 1948 di dalam Jay et al. 2005

D. DAGING DAN DAGING SAPI

Menurut Lawrie 1991, daging didefinisikan sebagai bagian dari hewan potong yang digunakan manusia sebagai bahan makanan. Daging mempunyai penampakan yang menarik selera dan merupakan sumber protein hewani berkualitas tinggi. Menurut Standar Perdagangan 1982 daging merupakan otot yang melekat pada kerangka kecuali otot dari bagian bibir, hidung, dan telinga yang berasal dari hewan yang sehat sewaktu dipotong. 11 Daging dibedakan dari karkas berdasarkan kandungan tulangnya. Karkas masih belum dipisahkan tulangnya, sedangkan daging tidak mengandung tulang. Karkas didefinisikan sebagai bagian tubuh hewan yang telah disembelih, utuh atau dibelah sepanjang tulang belakang dimana kaki, kepala, kulit, dan organ bagian dalam jeroan serta kadang-kadang ekor dipisahkan. Daging terdiri dari tiga komponen utama yaitu jaringan otot, jaringan lemak, dan jaringan ikat. Jaringan otot terdiri dari jaringan otot bergaris melintang, jaringan otot licin, dan jaringan otot spesial. Jaringan lemak yang terdapat pada daging dibedakan menurut lokasinya, yaitu lemak subkutan, lemak intermuskular, lemak intramuskular, dan lemak intraselular. Jaringan ikat pada daging memiliki fungsi sebagai pengikat bagian-bagian daging serta mempertautkannya ke tulang. Jaringan ikat yang penting yaitu serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut retikulin Muchtadi dan Sugiyono, 1992. Daging sapi adalah daging yang berasal dari sapi yang sehat dan cukup umur untuk dipotong, tetapi hanya terbatas pada bagian muskulus yang berserat, tidak termasuk bibir, moncong, telinga dengan atau tanpa lemak yang menyertainya serta bagian-bagian dari tulang, urat, urat syaraf dan pembuluh darah Meyer, 1973. Daging sapi untuk konsumsi pada umumnya dihasilkan dari jenis sapi pedaging. Tabel 5 menunjukkan produksi daging Indonesia selama periode 2004-2008. Secara umum dapat dikatakan bahwa daging terdiri dari air dan bahan- bahan padat. Bahan padat daging terdiri dari bahan-bahan yang mengandung nitrogen, mineral, garam, dan abu. Lebih kurang 20 dari semua bahan padat dalam daging adalah protein. Komposisi kimia daging tergantung dari spesies hewan, kondisi hewan, jenis daging karkas, proses pengawetan, penyimpanan, metode pengepakan, dan kandungan lemaknya. Komposisi kimia daging sapi dapat dilihat pada Tabel 6. 12 Tabel 5 . Produksi Daging Indonesia Tahun 2004-2008 000 ton Tahun No Jenis Daging 2004 2005 2006 2007 2008 1 Sapi Potong 447,6 358,7 395,8 418,2 352,4 2 Kerbau 40,2 38,1 43,9 45,9 44,0 3 Kambing 57,1 50,6 65,0 63,4 69,4 4 Domba 66,1 47,3 75,2 84,8 62,3 5 Babi 194,7 173,7 196,0 198,9 235,6 6 Kuda 1,6 1,6 2,3 2,3 2,5 7 Ayam Buras 296,4 301,4 341,3 349,0 307,5 8 Ayam Ras Petelur 48,4 45,2 57,6 63,5 58,2 9 Ayam Ras Pedaging 846,1 779,1 861,3 918,5 992,7 10 Itik 22,2 21,4 24,5 25,3 45,2 TOTAL 2.020,4 1.817,0 2.062,9 2.069,5 2.169,8 Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan 2008 Kualitas karkas dan daging dipengaruhi oleh faktor sebelum dan sesudah pemotongan. Faktor sebelum pemotongan yang mempengaruhi kualitas daging antara lain adalah genetik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan termasuk bahan aditif hormon, antibiotik, dan mineral, dan stres Soeparno, 1998. Tabel 6. Komposisi Kimia Daging Sapi Komposisi Kadar per 100 g Kalori kal 207 Protein g 18,8 Lemak g 14,0 Karbohidrat g Kalsium mg 11 Fosfor mg 170 Besi mg 2,8 Nilai Vit A SI 30,0 Vit. B1mg 0,08 Vit C mg Air g 66.0 Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI 1981 13

E. MIKROBIOLOGI DAGING SAPI