22 Gambar 2. Diagram Alir Metode Penelitian Tahap II
1. Penelitian Tahap I
1.1. Pengambilan Sampel
Sampel yang diteliti akan keberadaan Salmonella dalam penelitian ini berupa daging sapi potong dan daging sapi giling. Sampel daging sapi
diambil secara acak dengan metode purposive sampling technique dari wilayah Bogor. Purposive sampling merupakan salah satu non probability
sample yang tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Pemilihan
sampel tidak secara random dan hasil yang diharapkan merupakan gambaran kasar tentang suatu keadaan. Teknik purposive sampling ini dilakukan hanya
atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil Nasution, 2003.
Sampel diambil dari 5 pasar tradisional dan 10 pasar swalayan supermarket. Pada pasar tradisional, sampel yang diambil berupa daging
sapi potong, sedangkan pada pasar swalayan diambil sampel daging sapi potong dan daging giling. Pada pasar tradisional sampel diambil dari dua
orang pedagang, sehingga dari pasar tradisional diperoleh sampel sebanyak 10 sampel. Sedangkan pada pasar swalayan hanya bisa diperoleh satu sampel,
Dikontaminasi dengan kultur murni Salmonella spp. sebanyak 3 log CFUg dan 6 log CFUg kolonig
Didiamkan selama ±30 menit kemudian disimpan pada suhu freezer dan suhu refrigerator
Dianalisis jumlah total Salmonella, total bakteri, dan total mikroba pada H0, H3, H7, H10, dan H14 setelah
dibekukan serta H0, H3, dan H7 setelah didinginkan Daging sapi
23 sehingga dari pasar swalayan supermarket diperoleh 20 sampel termasuk
diantaranya 10 sampel daging sapi giling. Total sampel daging sapi yang dianalisis adalah 30 sampel. Adapun koleksi sampel daging sapi yang
digunakan pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 10. Tabel 10. Koleksi Sampel Daging Sapi
Sumber Jenis daging
Jumlah sampel Pasar Tradisional
Daging potong 10
Supermarket Daging Potong
10 Supermarket Daging
giling 10
Total Sampel 30
Proses pengambilan sampel dilakukan dengan membeli 250 gram potongan daging sapi untuk sampel dari pasar tradisional, satu paket potongan
daging sapi yang telah dikemas dan 250 gram daging sapi giling untuk sampel dari pasar swalayan supermarket. Sampel ini kemudian dimasukkan
ke dalam plastik steril yang telah disiapkan untuk mencegah terjadinya kontaminasi mikroba oleh lingkungan. Sampel kemudian dibawa
menggunakan cool box berisi es batu menuju laboratorium untuk dianalisis. Penggunaan plastik steril dan cool box berisi es batu bertujuan untuk
mempertahankan jumlah mikroba awal, termasuk Salmonella yang mungkin ada di dalam sampel daging sapi. Cool box berisi es batu juga bertujuan untuk
memperlambat laju proses pembusukan daging sapi akibat adanya mikroba pembusuk.
1.2. Analisis Total Mikroba