Pengaruh Pembekuan Terhadap Aktivitas Mikroorganisme

16 Berdasarkan tingkat suhu yang diterapkan, pembekuan dapat dibedakan atas tiga tingkat yaitu suhu pembekuan tinggi dengan kisaran suhu dari 0 sampai -10°C, suhu pembekuan sedang dengan kisaran suhu dari -10 sampai -20°C, dan suhu pembekuan rendah yaitu pembekuan dengan suhu lebih rendah dari -20°C. Pertimbangan penggunaan suhu pembekuan tidak dapat dilakukan hanya dengan melihat kualitas mikrobiologis bahan makanan, tetapi lebih dari itu yaitu kualitas keseluruhan yang mencakup antara lain tekstur, citarasa, warna, bau, dan kandungan nutrien.

2. Jenis Pembekuan

Terdapat dua metode dasar dalam pembekuan produk pangan, yaitu pembekuan cepat dan pembekuan lambat. Pembekuan cepat adalah proses pembekuan yang dimana suhu produk pangan diturunkan di bawah titik beku dalam waktu 30 menit, sedangkan pembekuan lambat adalah proses penurunan suhu sampai di bawah titik beku dalam waktu yang relatif lama biasanya 3 sampai 72 jam Jay et al., 2005. Pembekuan cepat lebih baik daripada pembekuan lambat terutama terhadap kualitas produk yang dihasilkan karena kristal es yang terbentuk kecil dan terletak di dalam dan di luar sel, sedangkan pada pembekuan lambat kristal es yang terbentuk besar dan terletak di luar sel. Kristal es yang besar dan terletak di luar sel dapat merusakkan dinding sel dan struktur lainnya sehingga dapat merubah tekstur dan citarasa. Perbandingan dua metode pembekuan tersebut ditunjukkan pada Tabel 8.

3. Pengaruh Pembekuan Terhadap Aktivitas Mikroorganisme

Pembekuan merupakan metode yang efektif untuk menghambat pertumbuhan mikroba. Selama pembekuan, mikroorganisme terkonsentrasi di dalam bagian cairan yang tak terbekukan. Seiring dengan penurunan suhu, air yang membeku akan semakin banyak sehingga terjadi peningkatan konsentrasi padatan terlarut di dalam cairan tak terbekukan tersebut. Akibatnya, air di dalam sel mikroba akan berdifusi keluar Lund, 2000. 17 Menurut Lowry dan Gill 1985, faktor-faktor yang diduga menyebabkan kerusakan mikroorganisme selama pembekuan antara lain: 1 suhu yang sangat rendah; 2 pembentukan es ekstraseluler dan intraseluler; 3 konsentrasi padatan terlarut ekstraseluler dan intraseluler. Selanjutnya pengaruh faktor-faktor ini ditentukan oleh laju pembekuan dan pelelehan. Tabel 8. Perbandingan antara Pembekuan Cepat dan Pembekuan Lambat No Pembekuan cepat Pembekuan lambat 1. Kristal es yang terbentuk kecil Kristal es yang terbentuk besar 2. Menghalangi atau menekan metabolisme Merusak hubungan metabolisme 3. Sel terpapar pada pengaruh osmosis dalam waktu yang singkat Sel terpapar pada pengaruh osmosis dalam waktu yang lama 4. Tidak ada adaptasi terhadap suhu dingin Adaptasi terhadap suhu dingin secara berangsur-angsur 5. Sel mengalami thermal shock Tidak ada pengaruh thermal shock Sumber: Jay et al. 2005 Laju pembekuan yang sangat lambat dapat meningkatkan konsentrasi padatan terlarut intraseluler. Peningkatan konsentrasi padatan terlarut menyebabkan air intraseluler berdifusi dari sel. Apabila air tidak dapat berdifusi keluar sel, maka air tersebut akan mengalami supercooling dan akhirnya membeku. Selain itu, perubahan sebagian besar air dalam produk pangan menjadi es menyebabkan persediaan air menjadi sangat terbatas sehingga terjadi penurunan a w dan akhirnya mikroorganisme akan kesulitan untuk menyerap makanan Lund, 2000. Berdasarkan responnya terhadap pembekuan, mikroba dapat dibedakan atas empat macam, yaitu: 1 mikroba yang tetap hidup pada semua kondisi pembekuan dan pelelehan, 2 mikroba yang resisten terhadap pengaruh pembekuan awal tetapi peka terhadap penyimpanan beku, 3 mikroba yang peka terhadap pengaruh pembekuan awal dan penyimpanan beku yang dilakukan pada kondisi yang sama, dan 4 mikroba yang peka terhadap pembekuan awal dan penyimpanan beku pada semua kondisi. 18 Bakteri Gram negatif seperti E.coli, Salmonella dan Vibrio bersifat lebih peka terhadap pembekuan awal dan penyimpanan beku. Lund 2000 menyatakan bahwa ketahanan mikroorganisme selama pembekuan dipengaruhi oleh jenis mikroorganisme dan komposisi medium pembekuan. Selain itu dipengaruhi pula oleh status nutrisi, fase pertumbuhan mikroba sebelum dibekukan, kecepatan pembekuan, suhu pembekuan, lama pembekuan, kecepatan thawing, metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sel yang hidup, dan media yang digunakan. Kecepatan pembekuan sangat berpengaruh terhadap sel yang dibekukan. Apabila pembekuan cukup lambat, sel akan kehilangan air dengan cepat dan banyak karena peristiwa ekso osmosis. Jika keadaan ini berlangsung terus, maka isi sel akan menjadi pekat dan akhirnya kering. Pada pembekuan cepat, kristal es yang terbentuk relatif seragam dan berukuran kecil dan terjadi baik di luar sel maupun di dalam sel sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya ekso-osmosis. Mekanisme dekstrusi sel mikroba oleh proses pembekuan cepat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu terbentuknya kristal es dari air bebas, meningkatnya viskositas di dalam sel, berkurangnya oksigen dan karbondioksida, perubahan pH, perubahan konsentrasi elektrolit sel, denaturasi protein sel, rangsangan akibat kejutan dingin, dan kerusakan metabolisme Jay et al., 2005.

G. PENDINGINAN