Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik Inferensial

sebesar 0,935 atau 93,5 lebih besar dari 0,70 atau 70 sehingga butir soal dikatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.

3.7. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan tiga analisis yaitu analisis statistik deskriptif, analisis regresi berganda, dan analisis jalur. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data yang telah terkumpul terkait kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan kinerja guru. analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru. sedangkan analisis jalur path analysis digunakan untuk menganalisis pengaruh tidak langsung kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru. berikut penjabaran masing-masing metode analisis data :

3.7.1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2011:199. Analisis statistik deskriptif yang dipakai adalah deskripsi persentase, digunakan untuk mendeskripsikan variabel kinerja guru, kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja. Untuk menentukan kriteria penilaian pada variabel kepemimpinan kepala sekolah, maka disusun pedoman penilian sebagai berikut. 1.Skor maksimal = 16 x 5= 80 2.Skor minimal = 16 x 1 = 16 3.Rentang = 80 - 16 + 1 = 65 4.Jarak pengukuran = 5 5.Interval = 65 5 = 13 Tabel 3.8 Kepemimpinan Kepala Sekolah No. Interval Kategori 1. 68 – 80 Sangat Baik 2. 55 – 67 Baik 3. 42 – 54 Cukup Baik 4. 29 – 41 Tidak Baik 5. 16 – 28 Sangat Tidak Baik Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Untuk menentukan kriteria penilaian pada variable motivasi kerja, maka disusun pedoman penilian sebagai berikut. 1. Skor maksimal = 12 x 5 = 60 2. Skor minimal = 12 x 1 = 12 3. Rentang = 60 - 12 + 1 = 49 4. Jarak pengukuran = 5 5. Interval = 49 5 = 9,8 dibulatkan 10 Tabel 3.9 Motivasi Kerja No. Interval Kategori 1. 52 – 61 Sangat Tinggi 2. 42 – 51 Tinggi 3. 32 – 41 Cukup Tinggi 4. 22 – 31 Rendah 5. 12 – 21 Sangat Rendah Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Untuk menentukan kriteria penilaian pada variabel kinerja guru, maka disusun pedoman penilian sebagai berikut. 1. Skor maksimal = 18 x 5= 90 2. Skor minimal = 18 x 1 = 18 3. Rentang = 90 - 18 + 1 = 73 4. Jarak pengukuran = 5 5. Interval = 73 5 = 14,6 dibulatkan 15 Tabel 3.10 Kinerja Guru No. Interval Kategori 1. 78 – 92 Sangat Baik 2. 63 – 77 Baik 3. 48 – 62 Cukup Baik 4. 33 – 47 Tidak Baik 5. 18 – 32 Sangat Tidak Baik Sumber: Data primer yang diolah, 2015

3.7.2. Analisis Statistik Inferensial

3.7.2.1. Uji Prasyarat 3.7.2.1.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal karena dalam uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal Ghozali, 2011:160. Jadi, dalam uji normalitas akan diketahui apakah data berdisribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan bantuan alat uji dengan bantuan software SPSS 19 dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai signifikan leb ih besar dari α 5 maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika lebih kecil dari α 5 data tidak berdistribusi normal.

3.7.2.1.2. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak Ghozali, 2010:166. Untuk menguji linieritas dapat diketahui dengan melihat nilai signifikansi pada output SPSS, jika nilai signifikansi Deviation From Linearity lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sebaliknya, Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel independen dengan variabel dependen. 3.7.2.2. Uji Asumsi Klasik 3.7.2.2.1. Uji Multikolonieritas Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi yang kuat di antara variabel-variabel independen yang diikutsertakan dalam pembentukan model Ghozali, 2011:105. Jika nilai VIF Variance Inflation Factor kurang dari atau sama dengan 10 atau nilai Tol Tolerance lebih besar atau sama dengan 0,10 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

3.7.2.2.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi liner kesalahan pengganggu e mempunyai varians yang sama atau tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2011:139. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat diketahui dari nilai signifikan korelasi Rank Spearman antara masing-masing variabel independen dengan residualnya. Jika nilai signifikan lebih besar dari α 5 maka tidak terdapat Heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika lebih kecil dari α 5 maka terdapat Heteroskedastisitas.

3.7.3. Analisis Jalur Path Analysis

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENGALAMAN DIKLAT, DAN DISIPLIN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DI SMK SWASTA PROGRAM BISNIS DAN MANAJEMEN SE KABUPATEN WONOGIRI

0 13 12

PENGARUH PEMAHAMAN KURIKULUM, MOTIVASI KERJA, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN DI KABUPATEN SEMARANG

0 30 148

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun 2015.

0 3 11

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun 2015.

1 3 16

HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI BISNIS MANAJEMEN KOTA MEDAN.

0 1 39

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENGALAMAN DIKLAT, DAN DISIPLIN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DI SMK SWASTA PROGRAM BISNIS DAN MANAJEMEN SE-KABUPATEN WONOGIRI.

0 0 13

(ABSTRAK) PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DI SMK PROGRAM BISNIS DAN MANAJEMEN SE-KABUPATEN WONOGIRI.

0 1 3

(ABSTRAK) PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK) DI KOTA SEMARANG.

0 0 2

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK) DI KOTA SEMARANG.

0 0 103

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENGAN DIKLAT, DAN DISIPLIN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DI SMK SWASTA PROGRAM BISNIS DAN MANAJEMEN SE-KABUPATEN WONOGIRI -

0 0 1