proses pembelajaran selesai dengan baik, siswa merayakan keberhasilan mereka dalam memahami materi IPS. Secara lebih rinci kerangka berfikir dapat dilihat
dalam peta konsep di bawah ini: Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Pembelajaran IPS SDN Sekaran 01
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Keterampilan guru, aktivitas siswa dan
Kondisi awal
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS
rendah, dimana pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga model yang digunakan guru
hanyalah model ceramah tanpa variasi. 2.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS rendah dibuktikan dengan rendahnya partisipasi siswa
dalam pembelajaran 3.
Hasil belajar dalam pembelajaran IPS rendah Menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching
berbasis Multimedia Interaktif dalam pembelajaran IPS
dimana guru menerapkan kerangka “TANDUR” yang dikombinasikan dengan multimedia Interaktif.
1. Guru menumbuhkan motivasi siswa dengan
memanfaatkan multimedia 2.
Siswa mengalami sendiri konsep yang dipelajari dengan
didukung media
berupa multimedia
interaktif dengan kombinasi bermacam permainan. 3.
Siswa menemukan konsep sendiri melalui kegiatan yang sudah mereka alami
4. Siswa mendemonstrasikan konsep yang sudah
mereka ketahui dengan bantuan media. 5.
Siswa bersama guru mengulang materi agar pemahaman siswa lebih kuat dengan sebuah
pertanyaan interaktif 6.
Siswa dan guru merayakan keberhasilan pembelajaran untuk memotivasi siswa
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS
meningkat 2.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS meningkat
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
meningkat
Kondisi akhir Pelaksanaan
tindakan
hasil belajar siswa kelas VB SDN Sekaran 01 Kota Semarang dengan model pembelajaran Quantum Teaching dengan Multimedia Interaktif dapat meningkat.
63
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. PROSEDURLANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersama.
Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu
perencanaan planning, pelaksanaan tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Jumlah siklus sangat bergantung pada permasalahan yang
perlu diselesaikan Kusumah, 2009:21. Adapun rincian tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :
Bagan alur langkah-langkah PTK Arikunto, 2009: 16.
Bagan 3.1 Siklus Penelitian
PERENCANAAN
SIKLUS I
PELAKSANAAN REFLEKSI
PENGAMATAN PERENCANAAN
SIKLUS II PELAKSANAAN
PENGAMATAN REFLEKSI
?