Teknik Analisis Data DATA DAN CARA PENGUMPULAN DATA

konkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumen berupa foto Arikunto, 2009: 127-206. 3.5.3.4. Catatan lapangan Menurut Kusumah 2010:62 mengatakan bahwa catatan lapangan merupakan catatan tentang situasi kelas baik selama maupun segera setelah pelajaran usai, mengenai hal-hal penting yang terjadi dikelas. Catatan ini berguna untuk didiskusikan dengan teman-teman. Dalam penelitian ini catatan lapangan berasal dari pengamatan terhadap keterampilan guru serta aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS.

3.5.4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian Sanjaya, 2009:106. Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 3.5.4.1. Kuantitatif Analisis data yang berkaitan dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran, dalam penelitian ini menggunakan teknik penskoran tanpa koreksi di mana setiap jawaban benar diberi skor satu tergantung dari bobot butir soal dan setiap jawaban salah diberi skor nol sehingga jumlah skor yang diperoleh siswa adalah dengan menghitung banyaknya butir soal yang dijawab benar yaitu dengan menggunakan rumus dalam Poerwanti, 2008: 6.3 Skor = B X 100 N Keterangan: B = Nilai yang diperoleh N = Nilai Maksimal Data kuantitatif berupa hasil belajar yang mengukur tingkat kognitif siswa dianalisis dengan teknik analisis dekriptif yaitu menentukan presentasi ketuntasan belajar dan mean kelas. Adapun penyajian data kuantitatif dalam bentuk persentasi dan angka. Rumus presentase Aqib, 2010:41 sebagai berikut Rumus untuk menghitung nilai rata-rata sebagai berikut x = ∑X ∑N Keterangan : x = nilai rata-rata ∑X = jumlah semua nilai siswa ∑N = jumlah siswa Zainal Aqib, 2010:40 Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut: B = ∑Siswa yang tuntas belajar x 100 ∑seluruh siswa Tabel 3.1 Ketuntasan Belajar Kriteria ketuntasan Kualifikasi Individual Klasikal 65 80 Tidak tuntas ≥ 65 ≥80 Tuntas KKM Mata Pelajaran IPS SDN Sekaran 01 Tahun 20122013 Semester I dan II 3.5.4.2. Kualitatif Pada umumnya analisis kualitatif terhadap data PTK dapat dilakukan dengan tahap-tahap: menyeleksi, menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorganisasi mengaitkan gejala secara sistematis dan logis, membuat abstraksi atas kesimpulan makna hasil analisis. Model analisis kualitatif yang terkenal adalah model Miles Hubberman dalam Salirawati, 2011:5.yang meliputi : reduksi data memilah data penting, relevan, dan bermakna dari data yang tidak berguna, sajian deskriptif narasi, visual gambar, tabel dengan alur sajian yang sistematis dan logis, penyimpulan dari hasil yg disajikan dampak PTK dan efektivitasnya. Dalam teknik analisis kata kualitatif, tahap pertama yang akan kita lakukan adalah mengumpulkan data. Data yang akan kita ambil dalam penelitian ini, berupa data hasil observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan. Dari data yang sudah terkumpul nanti akan dilihat hasilnya kemudian direduksi untuk membuang data yang tidak penting sehingga kesimpulan data kualitatif akan didapatkan. 1 Data kualitatif hasil observasi Data kualitatif hasil observasi dari penelitian menggunakan model Quantum Teaching dengan Multimedia Interaktif didapatkan dari lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa yang sudah dilengkapi dengan deskriptor keberhasilan. Data kualitatif ini diperoleh dari pengolahan data yang didapat dari instrument pengamatan keterampilan guru dan instrument pengamatan aktivitas siswa. Purwanti dkk 2008: 6.9, menjelaskan dalam bentuk contoh instrument untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat adalah 10 butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1 – 5 maka skor terendah adalah 10 dan skor tertinggi adalah 50. Dengan demikian mediannya adalah 10 + 502 yaitu sebesar 30. Jika dibagi menjadi 4 kategori maka skala 10 – 20 termasuk tidak berminat, 21 – 30 kurang berminat, 31 – 40 berminat dan skala 41 – 50 sangat berminat. Maka dari contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori, langkah langkah yang ditempuh yaitu: 1 menentukan skor maksimal dan skor minimal, 2 menentukan median dari data skor yang diperoleh dengan, 3 membagi rentang skor menjadi 4 kategori sangat baik, baik, cukup, kurang. Jika: M = Skor Maksimal K = Skor Minimal n = Banyaknya data n = M - K + 1 Untuk rumus yang digunakan adalah Heryanto, 2008: 5.3. Letak Q1 = untuk n genap atau Q1 = untuk data ganjil Letak Q2 = untuk data genap maupun data ganjil Letak Q3 = untuk data genap atau Q3 = 3n + 1 untuk data ganjil Letak Q4 = skor maksimal, maka didapat kriteria ketuntasan sebagai berikut. Tabel 3. 2 Kategori Kriteria Ketuntasan Kriteria ketuntasan Kategori Q3 ≤ skor ≤ M Sangat baik Q2 ≤ skor Q3 Baik Q1 ≤ skor Q2 Cukup N ≤ skor Q1 Kurang Dari tabel di atas, peneliti perlu menentukan kriteria penilaian yang digunakan untuk menentukan klasifikasi nilai keterampilan guru dan aktivitas siswa yaitu sebagai berikut: 1 Keterampilan Guru Terdapat 8 indikator keterampilan guru dalam penelitian ini. Masing- masing indikator mempunyai 4 deskriptor sehingga skor minimal adalah 8 dan skor maksimal adalah 8x4 yaitu 32. Jadi terdapat data n = 32-8+1= 25. Letak Q1= n + 1 = 25 + 1 = 6,5 jadi nilai K1 adalah 13,5 Letak Q2= n + 1 = 25 + 1 =13 jadi nilai K2 adalah 20 Letak Q3= n + 1 = 25 + 1 =19,5 jadi nilai K3 adalah 26,5 Tabel 3.3 Klasifikasi Keterampilan Guru Skor yang diperoleh Kategori 26,5 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik A 20 ≤ skor 26,5 Baik B 13,5 ≤ skor 20 Cukup C 8 ≤ skor 13,5 Kurang D Keterangan : a. Skor lebih besar sama dengan 8 dan lebih kecil dari 13,5 masuk dalam kategori kurang. b. Skor lebih besar sama dengan 13,5 dan lebih kecil dari 20 masuk dalam kategori cukup. c. Skor lebih besar sama dengan 20 dan lebih kecil dari 26,5 masuk dalam kategori baik. d. Skor lebih besar sama dengan 26,5 dan lebih kecil sama dengan 32 masuk dalam kategori sangat baik. 2 Aktivitas siswa Terdapat 7 indikator aktivitas siswa dalam penelitian ini. Masing-masing indikator mempunyai 4 deskriptor sehingga skor minimal adalah 7 dan skor maksimal adalah 7x4 yaitu 28. Jadi terdapat data n=28-7+1=22. Letak Q1= n + 1 = 22 + 1 = 5,75 jadi nilai K1 adalah 11,75 Letak Q2= n + 1 = 22 + 1 = 11,5 jadi nilai K2 adalah 17,5 Letak Q3= n + 1 = 22 + 1 = 17,25 jadi nilai K3 adalah 23,25 Tabel 3.4 Klasifikasi Aktivitas siswa Skor yang diperoleh Kategori 23,25 ≤ skor ≤ 28 Sangat Baik A 17,5 ≤ skor 23,25 Baik B 11,75 ≤ skor 17,5 Cukup C 7 ≤ skor 11,75 Kurang D Keterangan : a. Skor lebih besar sama dengan 7 dan lebih kecil dari 11,75 masuk dalam kategori kurang. b. Skor lebih besar sama dengan 11,75 dan lebih kecil dari 17,5 masuk dalam kategori cukup. c. Skor lebih besar sama dengan 17,5 dan lebih kecil dari 23,25 masuk dalam kategori baik. d. Skor lebih besar sama dengan 23,25 dan lebih kecil sama dengan 28 masuk dalam kategori sangat baik. 3 Catatan lapangan, dokumentasi. Catatan lapangan berisi peritiwa mengenai hal-hal yang terjadi ketika proses pembelajaran maupun akhir pembelajaran. Dalam hal ini yang diamati adalah seluruh komponen pembelajaran, baik itu dari guru, siswa, media, maupun suasana pembelajarannya. Hasil dari catatan lapangan ini akan disinkronkan dengan data hasil dokumentasi, karena dokumentasi merupakan bukti nyata keberhasilan suatu proses pembelajaran.

3.5.5 Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 12 354

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SD GUNUNGPATI 01 KOTA SEMARANG

3 18 333

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI NGALIYAN 01 SEMARANG

1 5 372

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

0 7 326

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS VB SD N SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 5 353

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DENGAN TEMA KEGIATAN MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS III SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

0 17 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 16 294

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

0 13 204

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG.

0 0 1