Metode Analisis Data PENUTUP

3.9 Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar Moleong, 2011: 103. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang di pelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain Moleong, 2011: 248. Secara etimologis “hipotesis” berarti dugaan sementara atau jawaban sementara Alex, 2004: 152. Proses analisis data sebenarnya merupakan pekerjaan untuk menemukan tema-tema dan merumuskan hipotesis-hipotesis, meskipun sebenarnya tidak ada formula yang pasi dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. Hanya saja pada analisis data, tema, dan hipotesis lebih diperkaya dan diperdalam dengan cara menggabungkannya dengan sumber-sumber data yang ada Ashshofa, 2004: 66. Analisis data penelitian menggunakan data kualitatif model interaktif yang berlangsung terus-menerus dan berkelanjutan Miles dan Huberman dalam Bungin, 2007: 144, analisis model interaktif melalui berbagai alur kegiatan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan yang dilakukan terhadap berbagai jenis dan bentuk apa yang ada di lapangan kemudian data tersebut dicatat Moleong, 2011: 106. Pengumpulan data ini dilakukan berkaitan dengan data penelitian yang ada di lapangan yaitu peneliti melakukan wawancara kepada Pembimbing Kemasyarakatan klien anak di Balai Pemasyarakatan yang melakukan pembimbingan terhadap anak yang menjalani pidana bersyarat dan Jaksa Penuntut Umum yang melakukan pengawasan pada anak yang menjalani pidana bersyarat. Adapun langkah-langkahnya yaitu: mengurus surat ijin penelitian, mendapat surat jawaban dari instrumen penelitian pada pihak Balai Pemasyarakatan Klas I Semarang dan Kejaksaan Negeri Semarang, melakukan penelitian, penelitian dilapangan, mendapatkan dokumen dan hasil wawancara. 2. Penyajian Data Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan Milles, 1992: 17.Penyajian data ini membantu peneliti untuk melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian. Data yang diperoleh dari obyek penelitian baik dari data primer maupun sekunder akan disusun secara sistematis dan disajikan dalam bentuk laporan penelitian secara kualitatif yaitu berdasarkan konsep teori, peraturan perundang-undangan tentang pidana bersyarat yang dijatuhkan bagi anak, yang selanjutnya mengenai tugas dari Pembimbing Kemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan BAPAS yang melaksanakan pembimbingan kepada anak yang menjalani pidana bersyarat dan Jaksa Anak yang melaksanakan pengawasan pada anak yang sedang menjalani pidana bersyarat. 3. Menarik Kesimpulan verifikasi Kesimpulan adalah suatu tinjauan ulang pada catatan lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagaimana yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohan, dan kecocokannya yaitu mencapai validitasnya Milles, 1992: 19. Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik simpulan sebagai suatu yang berkaitan pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data berlangsung. Dalam hal ini peneliti mengoreksi kembali hasil penelitian dengan catatan yang terdapat di lapangan selama penelitian.Setelah data tersebut sesuai, maka dapat ditarik simpulan dari setiap item yang ada. Tahapan analisis data kualitatif diatas melibatkan beberapa komponen data interaktif yang merupakan suatu proses siklus dalam melakukan analisis data.

3.10 Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Penilaian Hakim Atas Peranan Petugas Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Dalam Pelaksanaan Pengawasan Dan Pembinaan Pidana Bersyarat (Studi Kasus Di BAPAS Klas I Medan)

0 20 115

Peranan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Dalam Peradilan Pidana Anak (Studi Kasus Balai Pemasyarakatan Klas I Medan)

0 22 135

Pelaksanaan Pengawasan Dan Pembinaan Pidana Bersyarat (Studi Kasus Di Kejaksaan Negeri Medan Dan...

0 27 5

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PENGAWASAN TERHADAP ANAK YANG DIJATUHI PIDANA BERSYARAT (Studi di Wilayah Hukum Bandar Lampung)

0 3 67

PENDAHULUAN KENDALA BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I YOGYAKARTA DALAM MENJALANKAN PEMBIMBINGAN TERHADAP KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MEMPEROLEH PEMBEBASAN BERSYARAT.

0 3 10

PENUTUP KENDALA BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I YOGYAKARTA DALAM MENJALANKAN PEMBIMBINGAN TERHADAP KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MEMPEROLEH PEMBEBASAN BERSYARAT.

0 2 5

PENDAHULUAN PEMBIMBINGAN ANAK PELAKU TINDAK PIDANA DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I YOGYAKARTA.

0 4 16

PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK. (Studi Kasus di Balai Pemasyarakatan Klas I Padang).

0 4 6

Efektivitas Pembebasan Bersyarat Dalam Pembimbingan Klien Pemasyarakatan (Studi di Balai Pemasyarakatan Klas 1 Semarang).

0 0 2

BAB II PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT DALAM PEMBIMBINGAN BAPAS (Balai Pemasyarakatan) KELAS I MEDAN. A. Pembebasan Bersyarat - Pembebasan Bersyarat dan Tingkat Pelanggaran yang Dilakukan Klien Pemasyarakatan (Riset di Balai Pemasyarakatan Kelas I Medan)

0 0 46