Sumber Data Primer Sumber Data Sekunder

3.6.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data pokok yang diperlukan dalam penelitian yang berasal dari responden dan informan dan merupakan sumber data utama yang diperoleh dari peneliti dari : 3.6.1.1 Responden Responden merupakan sumber data yang berupa orang dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah Pembimbing Kemasyarakatan Klien Anak dalam hal ini adalah Petugas Balai Pemasyarakatan Klas I Semarang dan Jaksa Penuntut Umum di kejaksaan Negeri Semarang. 3.6.1.2 Informan Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan tentang situasi dan kondisi latar penelitian Moleong, 2011:132. Sehingga dalam hal ini yang menjadi informan adalah Kepala Balai Pemasyarakatan Klas I Semarang dan Kepala Kejaksaan Negeri Semarang yang akan dimintai keterangannya mengenai pelaksanaan pembimbingan dan pengawasan anak pada pidana bersyarat.

3.6.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang menunjang sumber data primer dan merupakan pelengkap bagi sumber data primer. Sumber data sekunder ini merupakan data dari penelitian kepustakaan dimana sumber data sekunder terdiri dari 3 tiga bahan hukum, yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier sebagai berikut : a. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang sifatnya mengikat berupa peraturan perundang – undangan yang berlaku dan ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dipecahkan, meliputi : - Undang – undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana - Undang – undang Nomor 7 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak - Undang – undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan - Undang – undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak - Undang – undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak b. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang sifatnya menjelaskan bahan hukum primer, dimana bahan hukum sekunder berupa buku literatur, hasil karya sarjana. Literatur tersebut antara lain: - Buku – buku tentang Penelitian Hukum Sosiologis empiris - Buku – buku tentang Sistem Peradilan Pidana Anak - Buku – buku tentang Lembaga Pidana Bersyarat - Website – website tentang Peradilan Pidana Anak dan Teori Pidana Bersyarat. c. Bahan hukum tersier adalah merupakan bahan hukum sebagai pelengkap dari kedua bahan hukum sebelumnya, berupa Soemitro, 1990: 11 : - Kamus hukum - Kamus Besar Bahasa Indonesia

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Analisis Penilaian Hakim Atas Peranan Petugas Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Dalam Pelaksanaan Pengawasan Dan Pembinaan Pidana Bersyarat (Studi Kasus Di BAPAS Klas I Medan)

0 20 115

Peranan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Dalam Peradilan Pidana Anak (Studi Kasus Balai Pemasyarakatan Klas I Medan)

0 22 135

Pelaksanaan Pengawasan Dan Pembinaan Pidana Bersyarat (Studi Kasus Di Kejaksaan Negeri Medan Dan...

0 27 5

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PENGAWASAN TERHADAP ANAK YANG DIJATUHI PIDANA BERSYARAT (Studi di Wilayah Hukum Bandar Lampung)

0 3 67

PENDAHULUAN KENDALA BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I YOGYAKARTA DALAM MENJALANKAN PEMBIMBINGAN TERHADAP KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MEMPEROLEH PEMBEBASAN BERSYARAT.

0 3 10

PENUTUP KENDALA BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I YOGYAKARTA DALAM MENJALANKAN PEMBIMBINGAN TERHADAP KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MEMPEROLEH PEMBEBASAN BERSYARAT.

0 2 5

PENDAHULUAN PEMBIMBINGAN ANAK PELAKU TINDAK PIDANA DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I YOGYAKARTA.

0 4 16

PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK. (Studi Kasus di Balai Pemasyarakatan Klas I Padang).

0 4 6

Efektivitas Pembebasan Bersyarat Dalam Pembimbingan Klien Pemasyarakatan (Studi di Balai Pemasyarakatan Klas 1 Semarang).

0 0 2

BAB II PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT DALAM PEMBIMBINGAN BAPAS (Balai Pemasyarakatan) KELAS I MEDAN. A. Pembebasan Bersyarat - Pembebasan Bersyarat dan Tingkat Pelanggaran yang Dilakukan Klien Pemasyarakatan (Riset di Balai Pemasyarakatan Kelas I Medan)

0 0 46