Wawancara Observasi Teknik Pengumpulan Data

c. Bahan hukum tersier adalah merupakan bahan hukum sebagai pelengkap dari kedua bahan hukum sebelumnya, berupa Soemitro, 1990: 11 : - Kamus hukum - Kamus Besar Bahasa Indonesia

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dimaksudkan sebagai cara untuk memperoleh data dalam penelitian. Sutrisno Hadi 1987: 26 menjelaskan: “Baik buruknya hasil research penelitian tergantung pada teknik pengumpulan datanya atau untuk memperoleh data yang relevan, akurat dan reliable. Pekerjaan research menggunakan teknik-teknik, ala-alat serta kegiatan-kegiatan yang depenable yang dapat dih andalkan”. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.7.1 Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2011: 186. Menurut Burhan Ashshofa 2007: 95, wawancara merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh keterangan secara lisan guna mencapai tujuan tertentu, dan tujuan ini dapat bermacam – macam antara lain untuk diagnosa dan treatment atau untuk keperluan mendapat berita seperti yang dilakukan wartawan dan untuk melakukan penelitian dan lain – lain. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan data dengan berupa pedoman wawancara yaitu instrumen yang berbentuk pertanyaan- pertanyaan yang ditujukan kepada Petugas Balai Pemasyarakatan Klas I Semarang, Jaksa Penuntut Umum di Kejaksaan Negeri Semarang yang mengawasi pidana anak, Hakim Pengadilan Negeri dan anak yang menjalankan pidana bersyarat tersebut untuk memperoleh keterangan yang lebih lanjut dan lengkap secara langsung. Untuk memperoleh informasi yang sedekat-dekatnya dan seobjektif - objektifnya, peneliti dalam melakukan wawancara harus saling bekerjasama, saling menghargai, saling mempercayai, saling memberi serta saling menerima.

3.7.2 Observasi

Metode observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu objek yang akan diteliti, observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat Gorys Keraf, 1979: 162. Tujuan dari observasi adalah untuk mendeskripsikan setting, kegiatan yang terjadi, orang yang terlibat dalam kegiatan, waktu kegiatan dan makna yang diberikan oleh para pelaku yang diamati tentang peristiwa yang bersangkutan Ashshofa, 2007: 58. Dalam hal penelitian ini, peneliti ikut mengamati secara langsung proses pembimbingan dan pengawasan terhadap anak yang dijatuhi pidana bersyarat yang dilakukan petugas Balai Pemasyarakatan Klas I Semarang dan Jaksa sebagai pengawas pidana tersebut. Dengan menggunakan alat pengumpul data menggunakan alat perekam dan foto sebagi dokumentasi. Melalui observasi maka peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian dengan alasan: 1. Untuk mengetes kebenaran informasi karena ditanyakan langsung kepada subjek secara lebih dekat; 2. Untuk mencatat perilaku dan kejadian yang sebenarnya.

3.7.3 Dokumen dan Studi Pustaka

Dokumen yang terkait

Analisis Penilaian Hakim Atas Peranan Petugas Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Dalam Pelaksanaan Pengawasan Dan Pembinaan Pidana Bersyarat (Studi Kasus Di BAPAS Klas I Medan)

0 20 115

Peranan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Dalam Peradilan Pidana Anak (Studi Kasus Balai Pemasyarakatan Klas I Medan)

0 22 135

Pelaksanaan Pengawasan Dan Pembinaan Pidana Bersyarat (Studi Kasus Di Kejaksaan Negeri Medan Dan...

0 27 5

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PENGAWASAN TERHADAP ANAK YANG DIJATUHI PIDANA BERSYARAT (Studi di Wilayah Hukum Bandar Lampung)

0 3 67

PENDAHULUAN KENDALA BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I YOGYAKARTA DALAM MENJALANKAN PEMBIMBINGAN TERHADAP KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MEMPEROLEH PEMBEBASAN BERSYARAT.

0 3 10

PENUTUP KENDALA BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I YOGYAKARTA DALAM MENJALANKAN PEMBIMBINGAN TERHADAP KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MEMPEROLEH PEMBEBASAN BERSYARAT.

0 2 5

PENDAHULUAN PEMBIMBINGAN ANAK PELAKU TINDAK PIDANA DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I YOGYAKARTA.

0 4 16

PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK. (Studi Kasus di Balai Pemasyarakatan Klas I Padang).

0 4 6

Efektivitas Pembebasan Bersyarat Dalam Pembimbingan Klien Pemasyarakatan (Studi di Balai Pemasyarakatan Klas 1 Semarang).

0 0 2

BAB II PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT DALAM PEMBIMBINGAN BAPAS (Balai Pemasyarakatan) KELAS I MEDAN. A. Pembebasan Bersyarat - Pembebasan Bersyarat dan Tingkat Pelanggaran yang Dilakukan Klien Pemasyarakatan (Riset di Balai Pemasyarakatan Kelas I Medan)

0 0 46