Analisis Profil Pertumbuhan Wilayah dan Pergeseran Bersih

∆Y ij = PR ij + PP ij + PPW ij Y` ij – Y ij = R a Y ij + R i -R a Y ij + r i -R i Y ij dimana: ∆Y ij = Perubahan PDRB sektor i pada wilayah ke j, Y ij = PDRB kota sektor i pada wilayah ke j pada tahun dasar analisis, Y` ij = PDRB kota sektor i pada wilayah ke j pada tahun akhir analisis, R a = Persentase perubahan PDRB kota yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan regional, R i -R a = Persentase perubahan PDRB kota yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan proporsional, r i -R i = Persentase perubahan PDRB kota yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan pangsa wilayah,

3.3.4. Analisis Profil Pertumbuhan Wilayah dan Pergeseran Bersih

Analisis profil pertumbuhan PDRB bertujuan untuk mengidentifikasi pertumbuhan PDRB sektor ekonomi di suatu wilayah pada kurun waktu yang ditentukan dengan cara mengekspresikan persentase perubahan komponen pertumbuhan proposional PP .j dengan pertumbuhan pangsa wilayah PPW .j . Data-data yang telah dianalisis akan diinterprestasikan dengan cara memplotkan persentase perubahan PP dan PPW ke dalam sumbu vertikal dan horizontal. Komponen PP diletakkan pada sumbu horizontal sebagai absis, sedangkan komponen PPW pada sumbu vertikal sebagai ordinat. Profil pertumbuhan PDRB disajikan pada Gambar 3.1 berikut ini. Gambar 3.1. Profil Pertumbuhan PDRB Sumber : Budiharsono, 2001. a. Kuadran I menginterprestasikan bahwa sektor perekonomian di suatu wilayah memiliki laju pertumbuhan yang cepat. Selain itu, sektor tersebut juga mampu bersaing dengan sektor-sektor perekonomian dari wilayah lain. Karena pertumbuhan sektor-sektor perekonomiannya tergolong dalam pertumbuhan yang cepat, maka wilayah tersebut merupakan wilayah yang progresif maju. b. Kuadran II menginterprestasikan bahwa sektor perekonomian di suatu wilayah memiliki laju pertumbuhan yang cepat, tapi sektor tersebut tidak mampu bersaing dengan sektor perekonomian dari wilayah lain. c. Kuadran III menginterprestasikan bahwa sektor perekonomian di suatu wilayah memiliki laju pertumbuhan yang lambat dan tidak mampu bersaing dengan wilayah lain. Jadi wilayah tersebut tergolong pada wilayah yang memiliki pertumbuhan yang lambat. PPW Kuadran IV Kuadran II Kuadran III PP Kuadran I d. Kuadran IV menginterprestasikan bahwa sektor perekonomian pada suatu wilayah memiliki laju pertumbuhan yang lambat, tetapi sektor tersebut mampu bersaing dengan sektor perekonomian dari wilayah lain. e. Pada kuadran II dan IV terdapat garis diagonal yang memotong kedua kuadran tersebut sehingga membentuk sudut 45°. Bagian atas garis diagonal mengindikasikan bahwa suatu wilayah merupakan wilayah yang progresif, sedangkan dibawah garis berarti suatu wilayah merupakan wilayah yang pertumbuhannya lambat. Berdasarkan nilai persen PP .j dan PPW .j , maka dapat diidentifikasikan pertumbuhan suatu sektor atau suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Kedua komponen tersebut bila dijumlahkan akan didapat nilai pergeseran bersih PB .j yang mengidentifikasikan pertumbuhan suatu wilayah. PB .j dirumuskan sebagai berikut. PB .j = PP .j + PPW .j , adapun, PP .j = PP 1j + PP 2j + PP 3j + ... + PP nj , PPW .j = PPW 1j + PPW 2j + PPW 3j + ... + PPW nj dimana: PB .j = pergeseran bersih wilayah ke j, PP .j = komponen pertumbuhan proposional dari seluruh sektor untuk wilayah ke j, PPW .j = komponen pertumbuhan pangsa wilayah dari seluruh sektor untuk wilayah ke j. Pada profil pertumbuhan sektor perekonomian dapat dilihat garis yang memotong kuadran II dan IV melalui sumbu yang membentuk sudut 45°. Garis tersebut merupakan nilai PB .j = 0. Bagian atas garis tersebut menunjukkan PB .j 0 yang mengindikasikan bahwa sektor-sektor perekonomian tersebut pertumbuhannya progresif maju. Sebaliknya, dibawah garis 45° berarti PB .j 0, menunjukkan sektor-sektor perekonomian yang lamban. Pergeseran bersih sektor i pada wilayah ke j dirumuskan sebagai berikut. PB ij = PP ij + PPW ij dimana: PB ij = pergeseran bersih sektor i pada wilayah ke j, PP ij = komponen pertumbuhan proposional sektor i pada wilayah ke j, PPW ij = komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i pada wilayah ke j. Apabila PB ij ≥ 0, maka pertumbuhan sektor i pada wilayah ke j termasuk ke dalam kelompok progresif maju. Sedangkan bila PB ij 0, maka pertumbuhan sektor i pada wilayah ke j termasuk ke dalam kelompok lambat. Persentase perubahan PDRB, PR .j , PP .j , dan PPW .j akan mengidentifikasi pemerataan suatu sektor atau suatu wilayah dalam hal pertumbuhan. Adapun rumusannya adalah sebagai berikut. ∆ PDRB .j = 100 dasar tahun PDRB dasar tahun PDRB - akhir tahun PDRB × PR .j = .j PR 100 PDRB tahun dasar × PP .j = 100 dasar tahun PDRB PP .j × PPW .j = 100 dasar tahun PDRB PPW .j × PB .j = .j .j PP + PPW 100 PDRB tahun dasar ×

3.4. Definisi Operasional