Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

1. Bagaimana pertumbuhan PDRB sektor-sektor perekonomian Kota Depok sebelum dan semasa otonomi daerah? 2. Bagaimana laju pertumbuhan sektor-sektor perekonomian Kota Depok sebelum dan semasa otonomi daerah? 3. Bagaimana daya saing sektor-sektor perekonomian Kota Depok sebelum dan semasa otonomi daerah? 4. Bagaimana profil pertumbuhan PDRB dan pergeseran bersih sektor-sektor perekonomian Kota Depok?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi pertumbuhan PDRB sektor-sektor perekonomian Kota Depok sebelum dan semasa otonomi daerah. 2. Menganalisis laju pertumbuhan sektor-sektor perekonomian Kota Depok sebelum dan semasa otonomi daerah. 3. Menganalisis daya saing sektor-sektor perekonomian Kota Depok sebelum dan semasa otonomi daerah. 4. Mengidentifikasi profil pertumbuhan PDRB dan pergeseran bersih sektor- sektor perekonomian Kota Depok.

1.4. Manfaat Penelitian

Selain menjawab permasalahan yang ada, penulis berharap penelitian ini dapat berguna dikemudian hari. Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Kegunaan bagi Pemerintah Kota Depok. Pemerintah diharapkan dapat lebih memperhatikan sektor perekonomian mana yang dapat benar-benar menjadikan kota Depok sebagai unggulan. 2. Kegunaan bagi para akademisi. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi penelitian-penelitian lainnya atau pun hanya sebagai bacaan semata. 3. Kegunaan lainnya bagi masyarakat umum. Penelitian ini diharapkan dapat menyuguhkan suatu pengetahuan umum yang menarik, dan dipetik manfaatnya. Terutama pengetahuan terhadap Kota Depok dan perkembangannya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup atau batasan dari penelitian ini adalah penelitian dengan mengamati dampak otonomi daerah terhadap pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di Kota Depok. Penelitian mengambil data tahun 1997 hingga tahun 2004, yaitu melibatkan data sebelum dan selama otonomi daerah berlangsung. Selang waktu tersebut dibagi menjadi dua selang waktu analisis, yaitu tahun 1997-2000, dan 2001-2004. Tahun 1997-2000 dipilih karena data tersebut dianggap merefleksikan PDRB Kota Depok sebelum otonomi daerah terjadi, dimana pada selang waktu tersebut terjadi pula krisis ekonomi nasional. Sedangkan tahun 2001-2004 dipilih karena dianggap merefleksikan PDRB Kota Depok setelah Undang-undang No. 15 Tahun 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dikeluarkan dan diimplementasikan pada tanggal 1 Januari 2001. Dalam penelitian ini menggunakan sembilan sektor perekonomian yang dapat menjadi tolak ukur dalam mengukur pertumbuhan suatu perekonomian. Kesembilan sektor tersebut adalah: 1 Pertanian; 2 Pertambangan dan Penggalian; 3 Industri pengolahan; 4 Listrik, Gas, dan Air Minum; 5 Bangunan; 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran; 7 Pengangkutan dan Komunikasi; 8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan; dan 9 Jasa-jasa. Dari kesembilan sektor tersebut dapat diketahui tingkat pertumbuhan PDRB dan kontribusi masing-masing sektor ekonomi dengan melakukan analisis PDRB.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Konsep Otonomi Daerah