Pengelola Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta .1 Unit pelaksana teknis PPSNZJ

48 Lanjutan No Jenis Sarana atau Fasilitas Kapasitas Pengelola 39 Instalasi Penyaluran Air Bersih 1.200 ton Perum PPS 40 Stasiun pengisian Bahan Bakar untuk Bunker SPBB 4 Unit 15.000 tonbulan SwastaPerum PPS 41 Instalasi Penyaluran Daya 5.206 KVA Perum PPS 42 Listrik 400 KVA PPS NZ 43 Telepon 168 SST Perum PPS 5 SST PPS NZ 44 Bangunan Pompa 1 unit PPS NZ 45 Sea Water Intake 1 unit PPS NZ 46 Kios Pedagang Kaki 5 107 unit PPS NZ 47 Kawasan PPS Jakarta 110 ha PPS NZPerum PPS Sumber : UPT PPSNZJ Tahun 2006 4.3 Pengelola Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta 4.3.1 Unit pelaksana teknis PPSNZJ Berdasarkan SK Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep.26.1 MEN2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan Perikanan, bahwa PPSNZJ adalah UPT Departemen Kelautan dan Perikanan di bidang prasarana pelabuhan perikanan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan Tangkap. Sesuai dengan perannya sebagai unit pelayanan teknis, PPSNZJmemiliki visi, isi dan tujuan yang sesuai dengan perannya. Visi PPSNZJ merupakan bagian yang integral dari visi Departemen Kelautan dan Perikanan. Visi ini merupakan kesepakatan bersama antara seluruh staf, instansi terkait dan swasta yang berada di kawasan pelabuhan. Adapun visi PPSNZJ adalah terwujudnya PPSNZJ sebagi pusat pertumbuhan dan pengembangan ekonomi perikanan terpadu. Misi PPSNZJ adalah sebagai berikut : 1 Menciptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif; 2 Pemberdayaan masyarakat perikanan; 3 Meningkatkan mutu, keamanan pangan dan nilai tambah; 4 Menyediakan sumber data dan informasi perikanan; 5 Meningkatkan pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan; Tujuan pembangunan yang hendak dicapai dalam operasional PPSNZJ merupakan penjabaran dan penjelasan dari tugas pokok dan fungsi serta misi yang sudah ditetapkan. Adapun tujuan pembangunan PPSNZJ adalah : 49 1 Meningkatkan kemampuan armada perikanan samudera; 2 Meningkatkan ekspor hasil-hasil perikanan untuk menambah devisa negara dari sektor non migas; 3 Menyediakan lahan untuk kegiatan industri perikanan dalam rangka meningkatkan nilai tambah produksi perikanan; 4 Menciptakan lapangan kerja; 5 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya sekitar PPSNZJ melalui pertumbuhan usaha perekonomian seperti pertokoan, perbengkelan dan lainnya; 6 Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan statistik perikanan dalam rangka pengembangan dan pengolahan sistem informasi dan publikasi perikanan; 7 Meningkatkan pengawasan, keamanan, ketertiban dan kebersihan di kawasan pelabuhan. PPSNZJ dipimpin oleh seorang Kepala Pelabuhan yang membawahi bagian tata usaha, bidang pengembangan, bidang tata operasional dan kelompok jabatan fungsional. Kelompok jabatan fungsional yang ada di PPSNZJ adalah jabatan fungsional untuk Pengawasan Sumberdaya Ikan WASDI, sedangkan kelompok jabatan fungsional lainnya belum terealisasi. Susunan organisasi UPT PPSNZJ sesuai dengan SK Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep.26.1MEN2001 saat ini disajikan pada Gambar 5: 50 Gambar 5 Struktur organisasi UPT PPS Nizam Zachman Jakarta. Tugas PPSNZJ memfasilitasi produksi, pemasaran hasil perikanan tangkap dan pengawasan sumberdaya ikan. Fungsi yang dijalankan UPT PPSNZJ di dalam melaksanakan tugasnya adalah sebagai berikut : 1 Perencanaan, pengembangan, pemeliharaan serta pemanfaatan sarana pelabuhan perikanan; 2 Pelayanan teknis kapal perikanan dan kesyahbandaran perikanan; 3 Koordinasi pelaksanaan urusan keamanan, ketertiban, dan pelaksanaan kebersihan kawasan pelabuhan perikanan; 4 Pengembangan dan fasilitas pemberdayaan masyarakat perikanan; 5 Pelaksanaan fasilitas dan koordinasi di wilayahnya untuk peningkatan produksi, distribusi, dan pemasaran hasil perikanan; KEPALA BAGIAN TATA USAHA SUBBAGIAN KEUANGAN BIDANG PENGEMBANGAN SUBBAGIAN UMUM BIDANG TATA OPERASIONAL SEKSI KESYAHBANDARAN PERIKANAN SEKSI SARANA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI TATA PELAYANAN SEKSI PEMASARAN DAN INFORMASI 51 6 Pelaksanaan pengawasan penangkapan, penanganan, pengolahan, pemasaran, dan mutu hasil perikanan; 7 Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan statistik perikanan; 8 Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi dan publikasi hasil riset, produksi, dan pemasaran hasil perikanan tangkap di wilayahnya; 9 Pemantauan wilayah pesisir dan fasilitas wisata bahari; 10 Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep.26.1 MEN2001 pada Bab 1 pasal 3 terdapat 3 tiga fungsi tambahan pelabuhan perikanan yaitu : 1 Pemantauan wilayah pesisir dan fasilitas wisata bahari; 2 Pelaksanaan pengawasan mutu hasil perikanan; 3 Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi dan publikasi hasil riset.

4.3.2 Perum prasarana perikanan samudera PPPS

PPPS didirikan berdasarkan peraturan pemerintah PP No. 2 Tahun 1990 selanjutnya disempurnakan dengan PP Nomor 23 tahun 2000 adalah sebuah BUMN yang mempunyai misi sebagai pelayan umum dalam bidang penyediaan jasa sarana dan prasarana pelabuhan perikanan. BUMN tersebut ditugaskan mengusahakan sembilan pelabuhan perikanan sebagai cabang perusahaan dengan kantor pusat di Jakarta. Adapun pelabuhan perikanan yang diusahakan sebagai Cabang Perum Prasarana Perikanan Samudera adalah PPSNZJ, PPN Pekalongan, PPN Belawan, PPN Brondong, PPP Lampulo, PPP Prigi, PPP Tarakan, PPP Banjarmasin, dan PPP Pemangkat. PPPS cabang Jakarta adalah salah satu cabang dari Perum Prasarana Perikanan Samudera yang berada di area PPSNZJ. Struktur organisasi perum prasarana perikanan samudera cabang Jakarta seperti pada Gambar 6. 52 Gambar 6 Struktur organisasi perum prasarana perikanan samudera cabang Jakarta. Kepala Cabang Subbag Tata Usaha Urusan Kepegawaian Seksi Pelayanan Usaha Urusan Tata Laksana Seksi Teknik Subseksi Aneka sarana Subseksi Cold Storage Subseksi Perbekalan Kapal Subseksi Galangan dan Tata Kapal Subseksi Instalasi Urusan Keuangan Urusan RT Perlengkapan Subseksi Aneka Jasa Subseksi Fasilitas Pendingin Subseksi Galangan dan Bengkel 53 Pelayanan terhadap industri penangkapan ikan terhadap kebutuhan perbekalan dilakukan oleh Seksi Pelayanan Usaha Subseksi Perbekalan sedangkan untuk kebutuhan perbaikan kapal pada Seksi Teknik Subseksi Galangan dan Bengkel Kapal. Pengelolaan terhadap industri pengolahan juga dilakukan oleh Perum Prasarana Perikanan Samudera seperti sewa lahan dan sewa bangunan yang ditangani oleh Subseksi Aneka Jasa. Sewa lahan yang dibebankan kepada industri pengolahan adalah Rp 1.500m 2 tahun. Apabila membangun bangunan diatas tanah tersebut maka dikenakan beban sebesar Rp 8.610m 2 yang dibayarkan sekali saja saat bangunan berdiri. PPPS merupakan suatu perusahaan yang bersifat menyediakan pelayanan bagi kepentingan umum dan sekaligus bertujuan mendapatkan keuntungan. Tujuan dari Perum Prasarana Perikanan adalah untuk : 1 Meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan melalui penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan; 2 Mengembangkan wiraswasta perikanan serta untuk mendorong usaha industri perikanan dan pemasaran hasil perikanan; 3 Memperkenalkan dan mengembangkan teknologi pengolahan hasil perikanan dan sistem rantai dingin dalam bidang perikanan; dan 4 Menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi perikanan sebagai komponen kegiatan nelayan dan masyarakat perikanan. 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Materi pengawasan 5.1.1 Dokumen perizinan usaha perikanan