menjalankan usahanya. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak pernah terjadinya konflik antara masyarakat sekitar dengan kantor pusat PT Antam Tbk.
Tujuan utama Antam melakukan kegiatan CSR yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat sebagai penerima program. Akan tetapi, selain hal
tersebut Antam juga berorientasi kepada social license sebagai tujuan dari penerapan CSR. Pernyataan ini diperkuat dengan penuturan dari salah seorang staf
Program Kemitraan CSR Antam yang diugkapkan sebagai berikut:
”Dengan adanya kegiatan CSR diharapkan masyarakat akan mendukung perusahaan dalam aktivitas-aktivitas perusahaan. Selain itu, perusahan
mendapatkan social license dari masyarakat sehingga perusahaan tenang dalam menjalankan kegiatannya”
Manfaat lain yang juga diperoleh perusahaan adalah memperbaiki hubungan atau menjaga hubungan baik dengan regulator. Dalam hal ini
regulator merupakan pihak pemberi aturan terkait dengan pelaksanaan CSR perusahaan, yaitu pemerintah. Sesuai dengan regulasinya yang
tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN No.236MBU2003 mengenai pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, maka hubungan
baik antara pihak perusahaan dengan pemerintah telah terbentuk karena secara tidak langsung pihak perusahaan telah membantu pemerintah untuk
menjalankan salah satu upaya pengembangan masyarakat.
6.4 Manfaat Penerapan CSR sebagai Upaya Pengembangan Perekonomian
Lokal Bagi Penerima Program Kemitraan PT Antam Tbk
Kegiatan CSR yang diterapkan oleh PT Antam Tbk terdiri dari 3 aktivitas utama yaitu pengembangan masyarakat, program kemitraan dan bina lingkungan.
Ketiga penerapan CSR tersebut tidak hanya dilakukan di unit lokasi operasi penambangan, tetapi juga diterapkan di kantor pusat yang lebih banyak
menjalankan aktivitas policy kebijakan dan administrasi. Program kemitraan yang menjadi tinjauan secara mendalam pada penelitian ini merupakan program
yang secara kontinu dijalankan di kantor pusat. Hal tersebut dikarenakan program kemitraan terdiri dari mitra binaan dimana mitra binaan tersebut memiliki
keterikatan kerjasama dengan Antam terutama dari segi peminjaman dana dalam waktu satu sampai tiga tahun.
Program pengembangan masyarakat di kantor pusat, mayoritas penerapannya hanya sebatas charity karena kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan belum bersifat pmberdayaan. Contoh program yang bersifat filantropi tersebut yaitu pembangunan jalan dan pembangunan masjid yang terletak di
lingkungan tempat tinggal penduduk dekat kantor pusat Antam berada. Sedangkan bina lingkungan dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat sekitar
masyarakat Jakarta Barat misalnya dalam penanaman pohon di daerah Muara Angke Jakarta pada tahun 2006. Program kemitraan yang diterapkan oleh PT
Antam Tbk merupakan salah satu program CSR Antam yang termasuk ke dalam program pengembangan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan program kemitraan
memberikan pinjaman dana kepada mitra binaan yang dalam jangka waktu yang telah disepakati harus dikembalikan kepada pihak perusahaan sebagai upaya untuk
meningkatkan dan memandirikan kegiatan usaha mitra binaan. Program kemitraan yang diterapkan oleh PT Antam Tbk didasari oleh
peraturan pemerintah yakni KEPMEN BUMN No 236MBU2003. Selain dengan adanya regulasi, Antam melakukan program kemitraan dan menganggapnya
sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility CSR. Antam mendefinisikan Program Kemitraan PK sebagai program untuk meningkatkan
kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba perusahaan. Bagi Antam, PK bermanfaat untuk
meningkatkan kemajuan usaha dari pengusaha mikro, kecil, menengah, termasuk koperasi, yang menjadi mitra binaan PT Antam Tbk, sehingga mitra binaan
tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Hal tersebut tercantum dalam sebuah leaflet yang ditayangkan oleh PT Antam Tbk pada sebuah acara pameran ”IT” di
Jakarta Convention Center JCC yang diselenggarakan pada akhir bulan April tahun 2008 sebagai wujud penyelenggaraan Program Kemitraan.
Pada acara tersebut terdapat tiga stand mitra binaan kantor pusat PT Antam Tbk yang terdiri dari mitra binaan dalam usaha batik bernama ”Batik
Sangadji”, mitra binaan dalam usaha produk wanita seperti sepatu dan tas dengan nama usahanya adalah ”Denia Ponti” dan mitra binaan dalam usaha batik dengan
nama ”Batik Sukarwan”. Ketiga mitra binaan tersebut berada pada stand Antam yang terletak secara berurutan. Pada acara ”IT”, Antam menampilkan lima stand
terdiri dari lima mitra binaan dimana tiga stand merupakan stand yang telah disebutkan sebelumnya yaitu Batik Sangadji, Batik Sukarwan dan Denia Ponti.
Dua stand lainnya merupakan mitra binaan Antam pada daerah operasi kantor unit Antam di Pongkor yang terdiri dari peralatan wanita seperti sepatu dan tas,
dan stand lainnya diisi dengan beragai lukisan dan kerajinan dan ukiran keramik. Batik Sangadji merupakan salah satu mitra binaan Antam yang memiliki
lokasi usaha di Solo. Kerajinan batik tersebut merupakan hasil karya dari pemilik ”Batik Sangadji” dan teman-teman atau pegawainya. Selain bersumber dari hasil
karyanya, produk ”Batik Sangadji” ini juga diperoleh dari masyarakat di sekitar lokasi usaha Batik Sangadji di Solo. Jadi, masyarakat sekitar juga turut
menyumbang produk batik tersebut yang kemudian hasilnya diberikan sesuai dengan kesepakatan antara masyarakat dengan pihak ”Batik Sangadji”. Usaha
batik ini telah menjadi mitra binaan Antam sejak bulan Januari 2008. Terdapat beberapa hal yang menjadi tujuan usaha ”Batik Sangadji” untuk menjadi mitra
binaan Antam. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha ”Batik Sangadji” maka tujuan menjadi mitra binaan Antam terlihat melalui penuturan
sebagai berikut:
”Yang ingin saya peroleh dengan mengikuti Program Kemitraan Antam adalah yang pertama dari segi permodalan. Antam memberikan bantuan
pinjaman dana untuk kemajuan usaha kami. Yang kedua dari segi promosi, untuk mencapai brand yang bagus, karena Antam sangat
membantu kami terutama dalam hal promosi, sehingga usaha kami ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat Solo yang tinggal di dekat lokasi
kami tapi juga dikenal oleh masyarakat di tempat-tempat lain seperti di Jakarta ini. Yang ketiga dari segi marketing, bisa diangkat di luar
pameran, misalnya dengan adanya buyer di pameran ini bisa menjadi pelanggan kami”
Lampiran 5, Kasus I
Selain tujuan yang dicapai dengan mengikuti program kemitraan Antam, terdapat pula beberapa manfaat yang diperoleh usaha batik ini terutama dengan
mengikuti kegiatan pameran. Manfaat yang pertama adalah pemilik usaha batik ini dapat mengetahui pasar dengan melihat pengunjung yang datang ke stand pada
acara pameran, kemudian dapat pula membandingkannya dengan para konsumen yang berada di Solo. Manfaat yang kedua adalah dapat mengetahui harga. Setelah
dapat melihat konsumen batik dari berbagai kalangan dan melihat harga yang ditawarkan pada usaha batik lain dalam pameran ini, maka pemilik batik Sangadji
ini dapat menentukan harga yang sesuai. Selain itu, keuntungan yang diperoleh lainnya adalah meningkatnya omzet penjualan batik pada saat menjadi mitra
binaan Antam karena Antam membantu mitra binaan ini dalam hal promosi.
Mitra binaan yang kedua yaitu usaha sepatu dan tas yang bernama ”Denia Ponti”. Usaha ini juga telah menjadi mitra binaan Antam sejak awal tahun 2008.
Usaha ini berlokasi di Jakarta. Produk yang dihasilkan merupakan hasil kerjajinan dari usaha ini sendiri. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada salah
satu pegawai ”Denia Ponti” maka manfaat yang diperoleh dengan menjadi mitra binaan Antam khususnya pada acara pameran ”IT” adalah perolehan keuntungan
dan banyaknya pembeli yang datang. Mitra binaan PT Antam Tbk yang ketiga yaitu usaha kerajinan batik yang
bernama ”Batik Sukarwan”. Usaha batik ini telah menjadi mitra binaan Antam sejak bulan Desember 2006. ”Batik Sukarwan” telah berdiri sejak tahun 1990.
usaha ini terletak di kawasan Tanjung Barat, Jakarta dekat lokasi kantor pusat PT Antam Tbk. Manfaat yang diperoleh dengan menjadi mitra binaan Antam bagi
mitra binaan ini yaitu berkembangnya usaha batik karena dana pinjaman yang diberikan oleh Antam dapat digunakan untuk membeli bahan dasar untuk
pembuatan batik. Selain itu, dengan promosi yang diberikan PT Antam Tbk kepada masyarakat maka usaha batik ini dapat diketahui oleh masyarakat tidak
hanya di sekitar lokasi usaha ini berada, tetapi juga dapat diketahui oleh masyarakat lain khususnya ketika mengikuti acara ”IT” 2008.
Pemaparan mengenai ketiga mitra binaan Antam tersebut menyimpulkan beberapa hal yang menjadi manfaat dengan menjadi mitra binaan Antam
terutama pada saat mengikuti acara ”IT”. Manfaat tersebut yaitu mitra binaan dapat mengetahui pasar dengan melihat konsumen yang membeli produk mereka.
Selain itu, mereka juga dapat memperluas jangkauan usahanya karena PT Antam Tbk tidak hanya memberikan bantuan pinjaman dana untuk mengembangkan
kualitas produknya, tetapi juga membantu dalam hal promosi. PT Antam Tbk telah menyediakan stand gratis yang dapat ditempati mitra binaan untuk menjual
dan mempromosikan produknya pada acara ”IT”. Mitra binaan Antam dapat meningkatkan penjualannya sehingga dapat meningkatkan keuntungan yang
diperoleh. Manfaat lain yang dapat diperoleh mitra binaan adalah dari segi pengetahuan. Mitra binaan Antam diberikan pelatihan secara gratis. Pelatihan
yang diberikan adalah pelatihan pembukuan dengan tujuan agar mitra binaan Antam dapat melakukan pembukuan keadaan keuangan usahanya dengan baik.
Pelatihan ini dilakukan selama satu hari dengan pelatih berasal dari pihak di luar pihak PT Antam Tbk yang bekerja sama dengan PT Antam Tbk outsourcing.
6.5 Ikhtisar