1.2 Perumusan Masalah
Hingga saat ini telah banyak diungkapkan berbagai teori mengenai CSR yang merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam
mewujudkan citra positifnya. CSR merupakan komitmen dunia usaha untuk bertindak secara etis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat atau
komunitas lokal. CSR telah diterapkan oleh beberapa perusahaan dalam bentuk suatu program yang ditujukan untuk kepentingan perusahaan maupun masyarakat
atau komunitas lokal yang berada di sekitar berdirinya perusahaan. Salah satunya yaitu kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan melalui kegiatan CSRnya dengan melakukan penanaman 10.000 pohon bakau bersama dengan masyarakat setempat di kawasan Jakarta pada akhir
tahun 2007. Program tersebut terselenggara sebagai wujud nyata dari pihak perusahaan terhadap tanggung jawab sosialnya dengan turut memberdayakan
masyarakat. Berdasarkan wujud konkret dari CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan, maka dapat diangkat suatu kasus mengenai tanggung jawab sosial
yang terjadi pada perusahaan dalam lingkup BUMN. Hal yang menarik perhatian
untuk dikaji terkait dengan hal tersebut yaitu, bagaimana fenomena tanggung jawab sosial perusahaan sebagai upaya pengembangan masyarakat?
Fenomena tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat
dengan cara perusahaan dalam memandang konsep CSR itu sendiri. Cara pandang
perusahaan terhadap CSR terdiri dari beberapa jenis yaitu external driven, environmental driven, reputation driven, compliance, internal driven. External
driven merupakan cara pandang perusahaan yang terkait dengan faktor di luar perusahaan. External driven ini terdiri dari environmental driven yang berari
bahwa perusahaan melakukan CSR karena ada dampak negatif terhadap lingkungan akibat kegiatan perusahaan. External driven juga terdiri dari
reputation driven yang berarti bahwa perusahaan melakukan CSR karena ingin mendongkrak citra perusahaan. Compliance merupakan cara pandang perusahaan
yang berarti bahwa perusahaan melakukan CSR karena ada peraturan atau hukum yang mengaturnya, sedangkan internal driven berarti bawha perusahaan
melakukan CSR karena ada dorongan tulus dari perusahaan untuk melakukan CSR.
Teori mengenai cara pandang perusahaan terhadap CSR tersebut dapat
mengemukakan pertanyaan selanjutnya yaitu bagaimana pandangan perusahaan mengenai CSR?.
Pertanyaan tersebut terkait dengan pandangan perusahaan terhadap konsep CSR. Berdasarkan pandangan tersebut dapat
dijabarkan dan diketahui apakah perusahaan yang akan diteliti telah mengenal CSR dan apakah perusahaan tersebut telah menjalankan CSR. Pertanyaan ini
penting untuk dikaji mengingat seberapa besar CSR telah terinternalisasi dan berlaku di perusahaan.
Strategi dalam penerapan CSR penting untuk memantapkan tujuan dan mencapai program yang bermanfaat. Strategi perusahaan yang telah terbentuk,
dilakukan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap program yang diselenggarakan. Pelaksanaan dari strategi perusahaan, kemudian dapat dijalankan
secara tersrtuktur ataupun disesuaikan dengan keadaan apabila terjadi perubahan pada saat program berjalan. Agar dapat terstruktur dengan baik, maka dalam
strategi dapat dilibatkan tahap-tahap CSR, dimana pada tahap tersebut terdiri dari tahap perencanaan, implementasi, evaluasi dan pelaporan. Terkait dengan hal
tersebut, setiap perusahaan tentu memiliki kebijakan yang tidak sama karena tergantung pada kesepakatan yang dibuat oleh masing-masing perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, muncul pertanyaan berikutnya yaitu bagaimanakah strategi yang dijalankan oleh perusahaan dalam melakukan CSR sebagai
upaya pengembangan masyarakat?
Pertanyaan ini mencakup bagaimana strategi perusahaan dari segi perencanaan, implementasi, evaluasi sampai pada
tahap pelaporan. Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, manfaat yang diperoleh perusahaan
maupun komunitas lokal juga merupakan hal yang dapat dijadikan bukti secara nyata bahwa perusahaan telah melakukan program CSR karena dalam hal ini
perusahaan maupun komunitas lokal merupakan stakeholder pemangku kepentingan yang sangat terkait dengan pelaksanaan program CSR. Dalam
melakukan tanggung jawab sosialnya, perusahaan tentu menginginkan agar programnya dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakannya. Setiap
program yang dijalankan memiliki tujuan-tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat berupa manfaat yang diperoleh komunitas lokal, misalnya peningkatan
pengetahuan melalui pelatihan, seminar ataupun iklan reklame yang dibuat perusahaan sebagai wujud program CSRnya. Selain itu, dari sisi internal
perusahaan juga memungkinkan untuk menginginkan terjadinya penambahan keuntungan maupun perolehan citra positif dari program CSR. Masyarakat
sebagai penerima program CSR tentu harus dapat merasakan manfaat dari program CSR yang dijalankan perusahaan agar program tersebut mampu
mengusung hal-hal positif. Di pihak perusahaan, program CSR dapat bermanfaat untuk mempertahankan usaha perusahaan dengan membangun citra positif kepada
masyarakat secara umum dan komunitas lokal pada khususnya. Berdasarkan hal tersebut, maka pertanyaan terakhir yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu
apa manfaat yang diperoleh perusahaan maupun masyarakat pada penerapan CSR sebagai upaya pengembangan masyarakat?
Manfaat dari terselenggaranya CSR dari perusahaan dapat diperoleh masyarakat sebegai
penerima program maupun perusahaan itu sendiri.
1.3 Tujuan Penelitian