BAB VI STRATEGI DAN MANFAAT PROGRAM KEMITRAAN
6.1 Prosedur Pelaksanaan Program Kemitraan PT Antam Tbk
Keputusan Menteri BUMN No 236MBU2003 dan Keputusan Menteri No.SE-433MBU2003 merupakan referensi yang digunakan PT Antam Tbk
dalam menjalankan program kemitraan. Dalam standar kerja PT Antam Tbk terdapat prosedur pengajuan program kemitraan yang salah satunya mencakup
ketentuan pokok. Ketentuan pokok tersebut yaitu: 1.
Calon mitra binaan memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- dua ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau 2.
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,- satu milyar rupiah.
3. Milik warga negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.
5. Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum,
atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi. 6.
Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 satu tahun serta mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan.
7. Pemberian pinjaman diberikan dalam bentuk:
a. Pinjaman untuk modal kerja dan atau untuk pembelian barang-
barang modal aktiva tetap produktif seperti mesin dan alat produksi, alat bantu produksi, dan lain sebagainya yang dapat
meningkatkan produksi dan penjualan produk mitra binaan. b.
Pinjaman khusus yaitu pemberian pinjaman yang dapat diberikan bersifat jangka pendek dengan waktu maksimum 1 satu tahun
serta dengan nilai pinjaman yang cukup material bagi mitra binaan. 8.
Syarat-syarat pinjaman jangka waktu pinjaman, jadwal angsuran pokok dan bunga sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh PT Antam Tbk.
9. Lulus seleksi kelayakan usaha dan kemampuan membayar kembali.
10. Masa pembinaan untuk Mitra Binaan dapat dilakukan terus menerus
sampai mitra binaan tersebut menjadi tangguh, mandiri dan bankable. 11.
Apabila Mitra Binaan melunasi pinjaman sebelum jatuh tempo pelunasan, maka untuk bebansisa bunga pinjaman tidak diperhitungkan.
12. Bilamana mitra binaan tidak dapat melunasi pinjaman sesuai dengan
perjanjian maka dapat dilakukan rescheduling atau rekondisi berdasarkan pertimbangan kondisi usaha Mitra Binaan.
Selain itu, tercantum pula mekanisme dan prosedur pelaksanaan program kemitraan yang berisi sebagai berikut:
a Calon Mitra Binaan mengajukan proposal yang ditujukan kepada Manajer
Community Development Comdev dan PKBL setempat sesuai dengan form yang ada atau membuat proposal sendiri sesuai kebutuhannya.
b Manajer Comdev dan PKBL melakukan pencatatan dan evaluasi awal
secara administratif sesuai sektor usahanya.
c Apabila dari hasil evaluasi awal, calon Mitra Binaan tidak memenuhi
syarat secara administratif sesuai sektor usahanya atau harus melengkapi proposalnya, maka kepada calon Mitra Binaan akan diinformasikan secara
tertulis atau melalui telepon. Bagi calon Mitra Binaan yang memenuhi syarat, maka Manajer Comdev dan PKBL akan menjadwalkan survey ke
tempat usaha calon mitra binaan, sedangkan untuk calon mitra binaan yang tidak memenuhi persyaratan dibuatkan surat penolakan. Penentuan jadwal
survey dilakukan atas pertimbangan biaya survey lebih dari satu calon Mitra Binaan perdaerah serta melakukan monitoring Mitra Binaan di
sekitar daerah itu dan pertimbangan dana yang tersedia. d
Sesuai jadwal, Manajer Comdev dan PKBL danatau PKBL Officer melakukan survey ke calon Mitra Binaan sesuai dengan Prosedur Survey
Calon Mitra Binaan. e
Berdasarkan hasil survey, dibuat Resume Evaluasi besarnya pinjaman yang layak diberikan dan membuat laporan kepada Kuasa DireksiAsisten
Kuasa Direksi yang merupakan atasan langsung dari Manajer Comdev dan PKBL yang bersangkutan.
f Selanjutnya Kuasa DireksiAsisten Kuasa Direksi bersama-sama dengan
Manajer Comdev dan PKBL mengadakan pembahasan hasil Resume Evaluasi calon Mitra Binaan dan hasil keputusan pembahasan dimaksud
dituangkan dalam format FORMULIR PERSETUJUAN USULAN PENYALURAN PINJAMAN.
g Bagi calon Mitra Binaan yang mendapat persetujuan, oleh Manajer
Comdev dan PKBL disiapkan Surat Perjanjian Kerjasama rangkap 2 dua
Asli untuk ditandatangani oleh Kuasa DireksiAsisten Kuasa Direksi dan Calon Mitra Binaan.
h Untuk calon Mitra Binaan yang tidak mendapatkan persetujuan dari Tim
Pembina, Unit PKBL akan membuatkan surat jawaban penolakan sebagai mitra binaan dan dikirimkan kepada calon mitra binaan.
i Berdasarkan surat perjanjian kerja sama yang sudah ditandatangani,
Manajer Comdev dan PKBL menyiapkan bukti pengeluaran cek dengan nilai sesuai yang tercantum dalam surat perjanjian untuk ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang dengan ketentuan: I.
Nilai sampai dengan Rp 20.000.000,- dua puluh juta rupiah ditandatangani oleh Manajer Comdev dan PKBL.
II. Nilai di atas Rp 20.000.000,- dua puluh juta rupiah
ditandatangani oleh Kuasa DireksiAsisten Kuasa Direksi yang merupakan atasan langsung dari Manajer Comdev dan PKBL.
j Untuk pemrosesan penandatanganan cek oleh Kuasa DireksiAsisten
Kuasa Direksi, Surat Perjanjian Kerjasama Asli harus disertai dengan form pengajuanproposal, resume evaluasi dan formulir persetujuan usulan
penyaluran pinjaman. k
Cek yang sudah ditandatangani diserahkan kepada calon Mitra Binaan disertai dengan tanda terima cek kwitansi bermaterai.
l Surat Perjanjian Kerjasama asli 1 pertama dan tanda terima cek
kwitansi diarsipkan oleh Manajer Comdev dan PKBL serta Surat Perjanjian asli 2 kedua diserahkan kepada Mitra Binaan.
6.2 Strategi PT Antam Tbk dalam Menjalankan Program Kemitraan