yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan. Untuk lebih memudahkan proses pembuatan soal maka model Problem Posing Learning yang digunakan pada
penelitian ini yaitu pre solution posing yang nantinya peserta didik membuat soal berdasarkan pernyataan yang dibuat oleh guru.
a. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Membuka Kegiatan pembelajaran, 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran,
3. Meminta peserta didik untuk melakukan pre-reading tentang materi yang akan dipelajari,
4. Menjelaskan materi pelajaran, 5. Memberi contoh soal,
6. Memberi kesempatan bertanya kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum jelas,
7. Membentuk peserta didik kedalam beberapa kelompok, 8. Guru menyampaikan pernyataan yang akan dijadikan bahan untuk dibuat
pertanyaan atau soal, 9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk membentuk soal dan menye-
lesaikanya dengan berdiskusi secara kelompok, 10. Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan,
11. Membuat rangkuman berdasarkan kesimpulan, 12. Menutup kegiatan pembelajaran Huda, 2013: 277-278.
b. Kelebihan dan kekurang Problem Posing Learning
Kelebihan pendekatan Problem Posing Learning 1. Kegiatan pembelajaran tidak berpusat pada guru, menuntut keaktifan peserta
didik. 2. Peserta didik terpacu untuk lebih aktif dalam membuat soal.
3. Dengan membuat soal dapat menimbulkan dampak terhadap kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah.
4. Dapat membantu Peserta didik melihat permasalahan yang ada dan baru diterima.
Kekurangan pendekatan Problem Posing Learning 1. Persiapan guru harus lebih maksimal dalam menyiapkan informasi apa yang
akan disampaikan. 2. Materi yang diajarkan lebih sedikit karena waktu banyak digunakan untuk
membuat soal dan menyelesaikanya http:ashidiqpermana.wordpress. com.20100517problem-posing-dalam-pembelajaran-matematika diakses 30
November 2013.
2.3 Pendekatan Pembelajaran Ekspositori
Pembelajaran Ekspositori adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara Verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal Sanjaya, 2006: 176. Pembelajaran Ekspositori merupakan pembelajaran yang sering
dipakai dalam proses pembelajaran disekolah, pembelajaran semacam ini berpusat pada guru karena guru memegang peran secara dominan. Melalui pembelajaran ini
guru menyampaikan materi secara terstruktur selama proses pembelajaran berlangsung.
Terdapat tiga karakteristik pembelajaran ekspositori. Pertama, pembelajaran ekspositori dilakukan dengan penyampaian materi secara verbal atau biasa disebut
dengan ceramah. Kedua, materi yang diajarkan merupakan materi yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut
peserta didik untuk berpikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
2.4 Berpikir kritis