3.6.2.3 Analisis Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan.
Sebaiknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mengerjakan lebih Arikunto ,2009: 207.
Dalam penelitian ini rumus yang digunakan untuk mencari taraf kesukaran adalah :
Keterangan : P
= Indeks Kesukaran B
= Banyaknya Siswa yang menjawab soal dengan benar JS
= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa butir soal uji coba kebanyakan termasuk dalam kriteria sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.5
No Soal Taraf Kesukaran
Keterangan 1
0,65 Sedang
2 0,65
Sedang 3
0,55 Sedang
4 0,40
Sedang 5
0,70 Mudah
6 0,45
Sedang
- Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
- Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
- Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
7 0,35
Sedang 8
0,50 Sedang
9 0,25
Sukar 10
0,25 Sukar
11 0,30
Sukar 12
0,35 Sedang
13 0,25
Sukar 14
0,25 Sukar
15 0,25
Sukar
3.6.2.4 Analisis Daya Beda
Keterangan : J
= Jumlah peserta tes J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas
J
B
= Banyaknya peserta Kelompok bawah
B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar P
A
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P sebagai indeks kesukaran
P
B
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda:
D : 0,00 – 0,20 : jelek poor
D : 0,20 – 0,40 : cukup satisfactory
D : 0,40 – 0,70 : baik good
D : 0,70 – 1,00 : baik sekali excellent
D: negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.
Berdasarkan hasil analisis ujicoba diperoleh hasil sebagai berikut, sebagaimana yang disajikan pada Tabel.
Tabel 3.6 Daya Beda Butir Soal No Soal
Daya Beda Keterangan
1 0,3
Cukup Baik 2
0,3 Cukup Baik
3 -0,3
Negatif, soal dibuang 4
0,4 Baik
5 0,4
Baik 6
0,5 Baik
7 0,3
Cukup Baik 8
0,5 Baik
9 0,5
Baik 10
-0,3 Negatif, soal dibuang
11 0,2
Jelek,soal dibuang 12
-0,1 Tidak Baik, soal dibuang
13 0,5
Baik 14
0,3 Cukup
15 0,3
Cukup
Berdasarkan analisis soal uji coba dikelas uji coba, ditentukan bahwa soal yang digunakan untuk penelitian adalah butir soal nomor 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 13, 14,
dan 15, dikarenakan butir-butir soal tersebut sudah dinyatakan valid, reliable, taraf kesukaran yang baik dan daya pembeda yang signifikan, serta telah mewakili
indicator mareti yang ditentukan. Sedangkan butir soal yang tidak dipakai nomor 3, 6,10, 11 dan 12, karena butir soal tersebut tidak valid dan daya pembeda juga tidak
signifikan. Untuk butir angket yang digunakan angket nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24 dan 25 karena memenuhi kriteria valid
sedangkan butir angket yang tidak dipake nomor 11, 16 dan 21 karena tidak memenuhi kriteria valid.
3.7 Analisis Data Awal