dan 15, dikarenakan butir-butir soal tersebut sudah dinyatakan valid, reliable, taraf kesukaran yang baik dan daya pembeda yang signifikan, serta telah mewakili
indicator mareti yang ditentukan. Sedangkan butir soal yang tidak dipakai nomor 3, 6,10, 11 dan 12, karena butir soal tersebut tidak valid dan daya pembeda juga tidak
signifikan. Untuk butir angket yang digunakan angket nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24 dan 25 karena memenuhi kriteria valid
sedangkan butir angket yang tidak dipake nomor 11, 16 dan 21 karena tidak memenuhi kriteria valid.
3.7 Analisis Data Awal
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahi apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Menurut Sugiyono 2011: 75
penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis terdistribusi normal. Bila tidak normal maka teknik
statistik parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Untuk data yang tidak terdistribusi normal, kita dapat menggunakan teknik statistik nonparametris.
Suatu data berdistribusi normal jika data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya Sugiyono, 2011: 76. Pada
penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji .
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut. 1
Menentukan jumlah kelas interval. 2
Menentukan panjang kelas interval. PK =
3 Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk menghitung
hitung. 4
Menghitung frekuensi harapan 5
Menghitung dengan rumus:
6 Menbandingkan harga
dengan . Jika harga
kurang dari harga
maka data terdistribusi normal dan sebaliknya.
3.7.2 Uji Homogenitas
Menurut Arikunto 2006: 320-321 di samping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya penulis melakukan pengujian
terhadap kesamaan homogenitas beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.
Untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau tidak maka dilakukan uji homogenitas dengan
rumus sebagai berikut.
Keterangan: = Varians yang besar
= Varians yang kecil
Dengan hipotesis statistik sebagi berikut. , yang berarti distribusi bersifat homogen.
, yang berarti distribusi bersifat tidak homogen atau menyebar. Setelah diperoleh
, maka ini dibandingkan dengan
. Jika
maka diterima dan sebaliknya.
3.7.3 Uji Kesamaan Rata-rata Uji t
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai awal peserta didik
kelas eksperimen dan kelas kontrol sama. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji t. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut.
, , dengan
hasil nilai pretest peserta didik kelas eksperimen. hasil nilai pretest peserta didik kelas kontrol.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. ̅̅̅
̅̅̅ √
dengan
Keterangan: ̅
= Rata-rata kemampuan awal pemecahan masalah peserta didik pada kelas eksperimen,
̅ = Rata-rata kemampuan awal pemecahan masalah peserta didik pada kelas
kontrol, = Jumlah peserta didik pada kelas eksperimen,
= Jumlah peserta didik pada kelas kontrol, s
= Simpangan baku, = Simpangan baku kelas eksperimen, dan
= Simpangan baku kelas kontrol.
Kriteria pengujiannya adalah H diterima jika
dengan Sudjana, 2005: 239.
3.8 Analisis Data Akhir