16
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Belajar
2.1.1 Teori Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa dilepaskan dari proses
belajar. Disadari atau tidak manusia sering melakukan kegiatan belajar. Hal ini terlihat dari aktivitas keseharian manusia, contohnya dalam sebuah masyarakat
sedang mengadakan kegiatan pemilihan ketua RT dengan menggunakan pilihan secara langsung. Ini menunjukan bahwa dalam masyarakat tersebut sedang
melakukan proses belajar. Dalam hal ini manusia sedang belajar memilih pemimpin secara demokrasi, aspek-aspek yang menjadi pembelajaran bisa berupa belajar
menyiapkan perlengkapan pemilihan, cara memilih, belajar tanggung jawab sampai belajar belajar menerima kekalahan. Dalam satu kegiatan saja banyak sekali aspek-
aspek yang bisa dipelajari, ini menunjukan bahwa proses belajar melekat dalam kehidupan masyarakat.
Belajar merupakan hal yang kompleks, kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua aspek, yaitu dari siswa dan guru. Dari segi siswa belajar dialami
sebagai suatu proses. Dari segi guru proses belajar tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal. Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi
tindakan-tindakannya yang berhubungan dengan belajar dan setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang belajar. Untuk lebih memahami tentang belajar
berikut pandangan belajar dari para ahli : Menurut Dimyati 1994 belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks, sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.
Sepaham dengan Dimyati, Gagne mengatakan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil dari belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang
memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut dari i stimulus yang berasal dari lingkungan , dan ii proses kognitif yang
dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kogitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi
kapabilitas baru Dimyati : 2006. Berbeda dengan Dimyati dan Gagne, Slameto berpendapat bahwa belajar
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2010: 2, Sedangkan Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh
pengalaman Anni, 2009: 82 Dari pemahaman tentang belajar diatas tampak bahwa belajar mengandung
tiga unsur yaitu:
a Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar diperlukan adanya pengukuran
antara perilaku sebelum dan sesudah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, misalnya terjadi perubahan perilaku dari perilaku
buruk menjadi perilaku baik, dari perubahan perilaku tersebut menunjukan bahwa telah terjadi proses belajar
. Dalam kegiatan belajar disekolah, mengacu
pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan peserta didik memiliki sikap dan nilai-nilai diajarkan oleh
guru. b Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.
Pengalaman dalam pengertian belajar dapat berupa pengalaman fisik, psikis, dan sosial.
c Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang sukar untuk diukur.
Perilaku itu dapat berlangsung selama satu hari, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Dari beberapa pemahaman diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah Perilaku atau tindakan kompleks yang dilakukan seseorang berkaitan dengan proses
praktek atau pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang kemudian bisa merubah perilaku seseorang yang melakukan kegiatan belajar itu sendiri.
2.1.2 Teori-Teori Belajar