4.2 Tugas dan Fungsi
Tim Koordinator Kegiatan Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Forum Komunikasi Sekretariat Daerah Se-Kawasan Pengembangan Agropolitan Dataran
Tinggi Bukit Barisan Sumatera Utara, Badan Koordinasi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Kawasan Danau Toba dan Lake Toba Regional Management mempunyai
tugas dan fungsi sebagai berikut:
a. Pengarah:
1. Memberikan arahan umum dan arahan kebjakan dalam rangka kelancaran pelaksanaan program Kegiatan Koordinasi Kerjasama Pembangunan Antar
Daerah di Kabupaten Dairi. 2. Memberikan rekomendasi terhadap perubahan kebijakan dalam pelaksanaan
program.
b. Tim Koordinasi:
1. Melakukan sosialisasi Kegiatan Koordinasi Kerjasama Antar Daerah. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala dan insidentil serta
menyusun program lanjutan Kegiatan Koordinasi Kerjasama Antar Daerah dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan
kegiatan dan pencapaian sasaran. 3. Menyampaikan laporan dalam rangka pengendalian yang dilaksanakan
secara periodic dan berjenjang Kapada Bupati dan Gubernur.
Universitas Sumatera Utara
4.3. Struktur Organisasi dinas-dinas terkait
4.3.1.1 Dinas Pertanian Bidang Tanaman Pangan
Gambar 4.2
:
Bagan organisasi bidang tanaman pangan dan holtikultura pada dinas pertanian DINAS PERTANIAN
BIDANG TANAMAN PANGAN DAN
HOLTIKULTURA
SEKSI PRODUKSI DAN SARANA PERTANIAN
SEKSI BINA USAHA DAN TEKNOLOGI PERTANIAN
SEKSI PERLINDUNGAN TANAMAN SEKRETARIAT
JABATAN FUNGSIONAL
Universitas Sumatera Utara
4.3.1.2.Dinas Pertanian Bidang Penyuluhan
Gambar 4.3
:
Bagan organisasi bidang penyuluhan pada dinas pertanian
4.3.2 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Bidang Perdagangan
Gambar 4.4
:
Bagan organisasi bidang perdagangan pada dinas perindustrian, perdagangan dan koprasi DINAS PERTANIAN
BIDANG PENYULUHAN SEKSI PENGEMBANGAN TATA PENYULUHAH
SEKSI PELAYANAN DAN INFORMASI SEKSI PENGEMBANGAN DAN KELEMBAGAAN
SEKRETARIAT JABATAN
FUNGSIONAL
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN KOPERASI
BIDANG PERDAGANGAN
SEKSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI
SEKSI PERDAGANGAN LUAR NEGERI
SEKSI PEMBERDAYAAN MEDIATOR SEKRETARIAT
JABATAN FUNGSIONAL
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Bidang Pedesaan dan Kawasan Tertentu
Gambar 4.5
:
Bagan organisasi bidang pedesaan dan kawasan tertentu pada dinas bina marga dan sumber daya air
Ada dua aspek penting dalam struktur birokrasi yang memiliki pengaruh penting pada implementasi suatu kebijakan. Pertama adalah ukuran dasar dan prosedur atau
yang sering disebut Standard Operating Procedures SOP. SOP ini digunakan untuk menyeragamkan tindakan-tindakan dari para pelaksana kebijakan dalam organisasi-
organisasi yang kompleks dan tersebar luas, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kesamaan yang besar dalam penerapan berbagai aturan.
BIDANG PEDESAAN DAN KAWASAN TERTENTU
SEKSI PRASARANA PEDESAAN
SEKSI PENGEMBANGAN PEDESAAN
SEKSI KAWASAN TERTENTU SEKRETARIAT
JABATAN FUNGSIONAL
DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR
Universitas Sumatera Utara
Peneliti memperoleh pernyataan dari bidang-bidang yang menjalankan program dalam dinas yang terkait. Adapun pernyataan yang diperoleh dari Kepala Bidang
Tanaman Pangan dan Holtikultura, Ibu Ir. Tresia Tobing, antara lain sebagai berikut:
“Adapun kegiatan yang dilakukan dalam program tersebut adalah mengadakan Pelatihan Pemandu Lapangan PPL melalui SLPTT Sekolah
Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu. Sekolah tersebut diadakan selama 4 hari di dinas pertanian yang dilaksanakan oleh bidang tanaman pangan dan
holtikultura. Setelah menyelesaikan pelatihan tersebut maka para pemandu lapangan akan di terjukan ke desa-desa untuk memberikan penyuluhan dan
pelatihan kepada petani sesuai dengan bidang yang telah dilatih”. Untuk para penerima bantuan bibit dan pupuk, kelompok tani harus terdaftar di dinas
pertanian. Bantuan ini diperoleh sekali dalam setahun”.
Selain itu peneliti juga memperoleh pernyataan dari Kepala Bidang Penyuluhan
Pertanian, Bapak Sudianto Purba, antara lain sebagai berikut:
“Sebelum melaksanakan tugasnya, koordinator PPL menyusun rencana kerja yang berlaku selama satu tahun. Dalam rencana kerja tersebut terdapat
jadwal, tata cara pelaksanaan kegiatan penyuluhan, daftar desa-desa tempat kelompok tani, dan segala pembiayaan yang dianggarkan untuk setiap daerah”
Begitu juga dengan dinas lainnya, seperti dinas bina marga dan sumber daya air. Peneliti memperoleh pernyataan mengenai Standard Operating Procedures yang
digunakan untuk menjalankan program yang sedang dilakuakan. Adapun pernyataan
tersebut diperoleh dari Kepala Bidang Pedesaan dan Kawasan Tertentu, Bapak Bahrim Tarigan, S.T.
Pernyataan beliau adalah sebagai berikut:
“Mengenai prosedur penetapan tender dan pelaksanaan teknis kegiatan, itu semua sudah diatur dalam PP 54 Tahun 2010, Tentang Pengadaan Barang
dan Jasa. Peraturan tersebut menjadi landasan dinas dalam memilih dan menetapkan kontraktor yang akan berkerjasama dengan dinas dalam program
ini”.
Universitas Sumatera Utara
Dari pernyataan informan diatas, peneliti mengetahui bahwa setiap dinas yang terkait telah memiliki Standard Operating Procedures yang dijalankan oleh bidang masing-
masing dinas. Standard Operating Procedures tersebut dapat berupa peraturan pemerintah maupun hasil penyusunan yang direncanakan sendiri oleh dinas atau
pelaksana dilapangan. Hal ini di maksudkan agar iplementasi program kebijakan dapat terlaksana dengan efesien dan efektif.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DATA
Dalam bab ini penulis menyajikan analisis data, yaitu penyusunan secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkannya ke dalam unit-unit dan menyusunnya ke dalam pola sehingga dapat dipahami baik oleh peneliti sendiri maupun
orang lain. Pada penelitian ini, penulis melihat Implementasi Pengembangan Kawasan
agropolitan Kabupaten Dairi dari 4 empat variabel yang menjadi sorotan, antara lain: komunikasi, sumber daya , disposisi atau sikap, struktur birokrasi. Variabel-variabel ini
memberikan dampak yang sangat berpengaruh terhadap efektifitas suatu impleentasi kebijakan Publik
5.1 ANALISIS MASING-MASING VARIABEL DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN KAKD
5.1.1 Komunikasi
Agar suatu kebijakan dapat diimplementasikan dengan baik, diperlukan pemahaman terhadap hal-hal strategis yang hendak diaturnya. Hal ini terkait dengan persepsi dari
individu-individu yang bertanggungjawab dalam pencapaian tujuan kebijakan. Setiap individu tentunya memiliki cara pandang yang berbeda-beda dalam memahami suatu
kebijakan. Oleh karena itu perlu adanya kejelasan tujuan dan sasaran suatu kebijakan yang perlu dikomunikasikan secara tepat dengan para pelaksana kegiatan.
Konsistensi atau keseragaman dari tujuan dan sasaran suatu kebijakan sangat diperlukan agar aparat pelaksana kebijakan paham akan apa yang hendak dicapai.
Selain itu kesamaan cara pandang ini juga dapat mendorong terbentuknya motivasi
Universitas Sumatera Utara