Disposisi Struktur Organisasi Komunikasi Eksternal Organisasi

II. Kecamatan Sitinjo No Kegiatan

Sumber Dana Nama Perusahaan Nama Pemborong Nilai Kontrak Rp

A. Bidang Bina Marga

1 Pengaspalan Jalan Jrs. Dusun IV Panji – Cekdam Desa Sitinjo II APBN P CV. BINTANG BARU Sumihar Silalahi 353.300.000,- Jumlah A 353.300.000,- B Bidang Pedesaan dan Kawasan Tertentu 1 Perkerasan Jalan Jrs. Rimo Bunga I – Rimo Bunga II APBN P CV. NENGGER Williater. A.E. Padang 198.500.000,- 2 Perkerasan Jalan Jrs. Lae Great – Jalan Usaha Tani APBN UD. ROBINSON Roma Asi Nainggolan 213.500.000,- Jumlah B 412.000.000,- Jumlah A+B 765.300.000,- Sumber: Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kab.Dairi Untuk memperoleh fasilitas mengenai peralatan dan perlengkaapan yang dibutuhkan dalam menjalankan program pembangunan jaringan jalan, peneliti memperoleh pernyataan dari informan yaitu Kepala Bidang Pedesaan dan Kawasan Tertentu, Bapak Bahrim Tarigan, S.T. Beliau mengatakan sebagai berikut: “Semua fasilitas yang berhubungan dengan keperluan teknis ditanggung oleh kontraktor yang memenangkan tender, karena itu termasuk dalam ketentuan dalam kontrak tender. Dinas hanya menyediakan rancangan proyek dan sumber dana, baik itu dari APBD maupun APBN. Namun, dinas tetap memberikan bantuan seperti alat-alat teknis apabila dibutuhkan”

3. Disposisi

Disposisi merupakan watak atau karakter dari pelaksana kegiatan. Dinas harus memahami dan mengetahui fungsi dan tujuan daripada pelaksanaan kegiatan Universitas Sumatera Utara program. Pegawai pelaksana program berlatar belakang dari pendidikan yang berbeda-beda dan karakter yang berbeda pula. Sehingga dinas melalui bidang- bidangnya menempatkan pegawai tersebut dengan kemampuannya masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan dengan baik dan konsisten. Untuk melihat disposisi yang ada dalam implementasi kegiatan program, peneliti mengajukan pertanyaan kepada bidang yang melaksanakan tugas tersebut. Peneliti memperoleh pernyataan dari Kepala Bidang Pedesaan dan Kawasan Tertentu, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Bapak Bahrim Tarigan, S.T. Beliau mengatakan sebagai berikut: “Pada program pembangunan jaringan jalan, pertama sekali dinas akan membentuk UPT Unit Pelaksana Teknis disetiap bidang yang melaksanakan kegiatan program. UPT tersebut direkomendasikan oleh kepala bidang kepada kepala dinas. PNS yang hendak menjadi UPT dilihat dari berbagai segi baik itu pengalaman kerja, golongan maupun latar pendidikannya. UPT memiliki kewenangan dalam merancang desain proyek dan survey ke lapangan. Untuk pelaksanaan teknis dilapangan dilakukan oleh kontraktor pemenang tender” Pernyataan serupa pun diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian, Dinas Pertanian, Bapak Sudianto Purba. Beliau mengatakan sebagai berikut: “Untuk memilih para PPL, pertama sekali dinas melihat latar belakang pendidikan dari calon PPL tersebut. Contohnya latar belakang pendidikan Hama Tanaman, maka dia ditugaskan untuk penyuluhan di bidang tersebut” Dari pernyataan informan Bapak Sudianto Purba diatas dapat disimpulkan bahwa PPL harus mengetahui kebutuhan daripada materi apa saja yang diperlukan dan akan diberikan kepada para petani di lapangan dan kelompok tani mana saja yang akan diberikan para penyuluh. Universitas Sumatera Utara

4. Struktur Organisasi

Birokrasi merupakan salah satu faktor yang paling sering, bahkan secara keseluruhan menjadi pengaruh dalam melaksanakan suatu kebijakan. Birokrasi yang dimaksud adalah badan atau lembaga pelaksana kebijakan tersebut.

4.1 Susunan Tim Koordinator Kegiatan