ANALISIS MASING-MASING VARIABEL DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN KAKD

BAB V ANALISIS DATA

Dalam bab ini penulis menyajikan analisis data, yaitu penyusunan secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkannya ke dalam unit-unit dan menyusunnya ke dalam pola sehingga dapat dipahami baik oleh peneliti sendiri maupun orang lain. Pada penelitian ini, penulis melihat Implementasi Pengembangan Kawasan agropolitan Kabupaten Dairi dari 4 empat variabel yang menjadi sorotan, antara lain: komunikasi, sumber daya , disposisi atau sikap, struktur birokrasi. Variabel-variabel ini memberikan dampak yang sangat berpengaruh terhadap efektifitas suatu impleentasi kebijakan Publik

5.1 ANALISIS MASING-MASING VARIABEL DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN KAKD

5.1.1 Komunikasi

Agar suatu kebijakan dapat diimplementasikan dengan baik, diperlukan pemahaman terhadap hal-hal strategis yang hendak diaturnya. Hal ini terkait dengan persepsi dari individu-individu yang bertanggungjawab dalam pencapaian tujuan kebijakan. Setiap individu tentunya memiliki cara pandang yang berbeda-beda dalam memahami suatu kebijakan. Oleh karena itu perlu adanya kejelasan tujuan dan sasaran suatu kebijakan yang perlu dikomunikasikan secara tepat dengan para pelaksana kegiatan. Konsistensi atau keseragaman dari tujuan dan sasaran suatu kebijakan sangat diperlukan agar aparat pelaksana kebijakan paham akan apa yang hendak dicapai. Selain itu kesamaan cara pandang ini juga dapat mendorong terbentuknya motivasi Universitas Sumatera Utara yang mendukung pelaksanaan pencapaian tujuan. Sebaliknya jika tidak ada suatu pemahaman yang sama antar aparat pelaksana kebijakan, tentu pelaksanaan suatu kebijakan tidak optimal. Keseragaman cara pandang itu hanya dapat terwujud apabila ada komunikasi yang baik antara para pemimpin atau perumus kebijakan dengan aparat pelaksana dilapangan. Peneliti melihat program-program dinas yang diperoleh dalam penelitian seperti Dinas Pertanian, Perdagangan, dan Koperasi, serta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Dairi telah menunjukkan keseragaman dan tujuan dari kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi KAKD. Hal ini disebabkan proses penyusunan program berdasarkan hasil musrenbag mulai dari tingkat desa sampai tingkat kabupaten dan juga berdasarkan skala prioritas dan jumlah dana yang tersedia di APBD Kabupaten. Pegawai pelaksana teknis kegiatan program juga memahami maksud dan tujuan dari setiap kegiatan program pengembangan, hal ini terlihat dari terlaksananya kegiatan tersebut dengan cukup efektif sesuai dengan prosedur dan jadwal pelaksanaan. Dalam Implementasi Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi ada dua jenis komunikasi yang dilakukan, yaitu komunikasi internal, yakni komunikasi antar aparat pelaksana kebijakan, dan komunikasi eksternal yakni komunikasi aparat pelaksana program dengan instansi atau lembaga-lembaga lain, termasuk dengan masyarakat. Dalam penelitian peneliti menemukan adanya koordinasi yang terjalin dengan baik pada sector internal, baik itu kepada BAPPEDA Kabupaten, sesama dinas, maupun pada tingkat kecamatan dan desa. Untuk Komunikasi eksternal setiap kegiatan yang dilakukan oleh dinas melakukan koordinasi dengan stakeholder yang terkait. Misalnya dinas pertanian melakukan koordinasi dengan para kelompok tani untuk memperoleh Universitas Sumatera Utara data mengenai kondisi lahan pertanian, fasilitas pertanian yang dimiliki sehingga dinas pertanian melalui bidang tanaman pangan dan holtikultura dan bidang penyuluhan dapat mengetahui jenis penyuluhan apa saja yang dibutuhkan dan pemberian bibit unggulan dan pupuk apa saja yang berpotensi untuk meningkatkan produksi pertanian. Pada dinas perindustrian, perdagangan dan koperasi, komunikasi yang dilakukan juga cukup efektif dengan langsung berhubungan dengan para pelaku IKM Industri Kecil Menengah sehingga para pelaku IKM dapat mempromosikan produk unggulan dari daerah dalam kegiatan pameran yang dlakukan. Koordinasi yang dilakukan dinas perindustrian, pedagangan dan koperasi terhadap Dinas Pariwisata juga tepat, karena dengan koordinasi tersebut tidak hanya produk unggulan yang dipromosikan melainkan Kabupaten Dairi dapat turut memperomosikan daerah wisata yang ada di Kabupaten Dairi. Pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kegiatan program juga berjalan dengan baik dan cukup efektif. Daerah produksi pertanian di Kabupaten Dairi tersebar sangat luas. Untuk itu dinas bina marga dan sumber daya air melaui bidang pedesaan dan kawasan tertentu berkoordinasi dengan dinas pertanian untuk mengetahui daerah produksi pertanian yang belum memperoleh fasilitas jalan aspal yang layak. Koordinasi ini sangat efektif dalam pengembangan jalan produksi.

5.2 SUMBER DAYA