data mengenai kondisi lahan pertanian, fasilitas pertanian yang dimiliki sehingga dinas pertanian melalui bidang tanaman pangan dan holtikultura dan bidang penyuluhan dapat
mengetahui jenis penyuluhan apa saja yang dibutuhkan dan pemberian bibit unggulan dan pupuk apa saja yang berpotensi untuk meningkatkan produksi pertanian.
Pada dinas perindustrian, perdagangan dan koperasi, komunikasi yang dilakukan juga cukup efektif dengan langsung berhubungan dengan para pelaku IKM Industri
Kecil Menengah sehingga para pelaku IKM dapat mempromosikan produk unggulan dari daerah dalam kegiatan pameran yang dlakukan. Koordinasi yang dilakukan dinas
perindustrian, pedagangan dan koperasi terhadap Dinas Pariwisata juga tepat, karena dengan koordinasi tersebut tidak hanya produk unggulan yang dipromosikan melainkan
Kabupaten Dairi dapat turut memperomosikan daerah wisata yang ada di Kabupaten Dairi.
Pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kegiatan program juga berjalan dengan baik dan cukup efektif. Daerah produksi pertanian di Kabupaten Dairi tersebar
sangat luas. Untuk itu dinas bina marga dan sumber daya air melaui bidang pedesaan dan kawasan tertentu berkoordinasi dengan dinas pertanian untuk mengetahui daerah
produksi pertanian yang belum memperoleh fasilitas jalan aspal yang layak. Koordinasi ini sangat efektif dalam pengembangan jalan produksi.
5.2 SUMBER DAYA
Dalam mengimplementasikan suatu kebijakan, ketersediaan sumber daya merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Tanpa tersedianya sumber
daya, sangat kecil kemungkinan suatu kebijakan dapat dimplementasikan dengan baik. Sumber daya yang penting itu meliputi, sumber daya manusia yang memadai dengan
kemampuan dan keahlian yang baik untuk melaksanakan tugas-tugasnya, informasi
Universitas Sumatera Utara
yang memadai, dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan yang ditetapkan.
Dalam implementasi Kebijakan Pengembangan KAKD sumber daya sangat mempengaruhi efektifitas implementasi yang dapat dilihat dalam program-program
dinas terkait. Adapun faktor-faktor sumber daya dapat dibagi menjadi 3 tiga hal:
a. Sumber daya manusia
Ketersediaan sumber daya manusia dalam pelaksanaan suatu kebijakan merupakan hal yang sangat penting. Meskipun demikian, perlu juga dikeahui bahwa jumlah
manusia staf tidak selalu mempunyai efek positif bagi implementasi kebijakan. Hal ini berarti bahwa jumlah staf yang banyak tidak secara otomatis mendorong implementasi
yang berhasil. Ini juga dipengaruhi oleh aparat pemerintah ataupun staf, namun disisi lain kurangnya staf juga akan menimbulkan persoalan menyangkut implementasi
kebijakan yang efektif. Artinya kebutuhan akan sumber daya manusia dalam melaksanakan suatu kebijakan harus terpenuhi kualitas dan kuantitasnya.
Adapun sumber daya yang diperoleh dalam penelitian di masing-masing dinas belum cukup memadai. Peneliti menemukan adanya pernyataan dari kepala bidang
penyuluhan di dinas pertanian yang menyatakan bahwa jumlah penyuluh masih belum mencukupi dibandingkan dengan jumlah desa yang tersebar di Kabupaten Dairi.
Sumber daya petani yang masih rendah pada tanaman-tanaman tertentu seperti cabe dan tomat dan juga perilaku petani juga menjadi kendala tersendiri dalam program
penyuluhan agribisnis. Pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi juga ditemukan kendala
yang serupa yaitu kurangnya jumlah tenaga ahli pada dinas dalam pemberian penyuluhan pengelolaan produk-produk unggulan. Begitu juga para pelaku IKM juga
kekurangan sumber daya mengenai pengelolaan produksi pertanian.
Universitas Sumatera Utara
Pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya sumber daya manusia yang dimiliki sudah cukup memadai karena kegiatan program dilaksanakan oleh kontraktor yang
terkait yang telah memenangkan tender dan untuk memenangkan tender harus memnuhi
syarat yang dijelaskan pada PP 54 Tahun 2010, Tentang Pengadaan Barang dan Jasa. b. Informasi
Informasi juga merupakan salah satu sumber penting dalam implementasi suatu kebijakan. Informasi yang dimaksud disini adalah pedoman pelaksanaan suatu
kebijakan . aparat pelaksana suatu kebijakan perlu mengetahui apa yang dilakukan dan bagaimana mereka harus melakukannya. kurangnya pengetahuan tentang bagaimana
mengimplementasikan kebijakan akan berakibat pada ketidakefesienan pelaksanaan program dan tanggung jawab yang diberikan kepada aparat pelaksana kebijakan.
Kebijakn tersebut tidak dapat dijalankan dengan baik atau tidak dapat dipenuhi tepat pada waktunya. Dengan dmikian para pelaksana kebijakan harus diberi petunjuk untuk
melaksanakan kebijakan. Informasi yang diperoleh oleh dinas-dinas yang terkait dalam implementasi
program kegiatan sudah cukup memadai. Informasi yang diperoleh dari koordinasi dengan dinas-dinas terkait, pihak kecamatan dan desa.
c. Fasilitas