b. Komunikasi Internal Organisasi
Sebelum menjalankan suatu kegiatan program, dinas melalui bidang yang terkait melakukan komunikasi internal. Komunikasi internal bertujuan agar tujuan
dari sebuah program dapat diketahui dengan baik. Untuk mengetahui bagaimana koordinasi internal dinas mengenai program yang dijalankan, maka dilakukan
wawancara di Dinas Pertanian Kabupaten Dairi. Hasil wawancara yang diperoleh dari Kepala Bidang Tanaman Pangan dan
Holtikultura, Dinas Pertanian Kab. Dairi, Ibu Ir. Tresia Tobing. Beliau mengatakan
bahwa: “Untuk pelatihan pemandu lapangan bidang tanaman pangan dan
holtikultura memastikan terlebih dahulu bahwa panitia penyelenggara kegiatan mengetahui secara benar apa yang menjadi tujuan dan sasaran program
kegiatan, materi yang diperlukan calon pemandu lapangan, siapa yang menjadi instruktur dan jenis bantuan bibit varietas unggul dan pupuk”.
Begitu juga dengan hasil wawancara yang diperoleh dari Kepala Bidang Penyuluhan
Pertanian, Bapak Sudianto Purba. Beliau mengatakan bahwa:
“Pada program penyuluhan pertanian, dinas mengadakan rapat diposko PPL yang ada di kecamatan sebagai simpul koordinasi. Hal ini dilakukan
untuk merangkum informasi yang diperoleh penyuluh dilapangan”
Tabel 4.6:
Jumlah BPP Balai Penyuluhan Pertanian Kabupaten Dairi beserta wilayah koordinasinya
No
NAMA BPP WILAYAH KOORDINASI
1
BPP SITINJO
Kecamatan Sitinjo Kecamatan Sidikalang
Kecamatan Sumbul Kecamatan Pegagan Hilir
Kecamatan Silahi Sabungan Kecamatan Parbuluan
Universitas Sumatera Utara
2
BPP BANTUN KERBO
Kecamatan Lae Parira Kecamatan Silima Punga-Punga
Kecamatan Siempat Nempu Kecamatan Siempat Nempu Hilir
3
BPP GUNUNG SAYANG
Kecamatan Tiga Lingga Kecamatan Siempat Nempu
Kecamatan Tanah Pinem Kecamatan Gunung Sitember
Sumber: Wawancara Penelitian 2011
c. Komunikasi Eksternal Organisasi
Komunikasi eksternal organisasi merupakan komunikasi yang dilakukan dinas kepada sasaran program dan kepada stakeholder dalam membantu mencapai
tujuan program. Untuk mengetahui bagaimana koordinasi eksternal dinas mengenai program yang dijalankan, maka dilakukan wawancara di dinas-dinas terkait.
Hasil wawancara yang diperoleh dari Kepala Bidang Tanaman Pangan dan
Holtikultura, Dinas Pertanian Kab. Dairi, Ibu Ir. Tresia Tobing. Beliau mengatakan
bahwa: “Untuk pelatihan pemandu lapangan, koordinasi dilakukan dengan
Dinas Pertanian Pemprovsu, perusahaan penghasil bibit dan pupuk Selain itu dinas juga berkordinasi dengan pemerintah kecamatan agar bantuan yang
diberikan tepat sasaran”
Dari pernyataan informan diatas sangat jelas bahwa untuk komunikasi eksternal, dinas pertanian melalui bidang tanaman pangan dan holtikultura melakukan
koordinasi dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan kegiatan program, baik itu dari pemerintah maupun swasta seperti Dinas Pertanian Pemprovsu untuk koordinasi
kegiatan pertanian disetiap kabupaten. Untuk sektor swasta dinas pertanian melalui bidang tanaman pangan dan holtikultura berkoordinasi dengan PT.SHS Sang Hyang
Universitas Sumatera Utara
Seri dan PT. PERTANI dari Medan untuk pengadaan bantuan bibit dan pupuk, serta instruktur untuk pelatihan penggunaannya.
Begitu juga dengan hasil wawancara yang diperoleh dari Kepala Bidang Penyuluhan
Pertanian, Bapak Sudianto Purba. Beliau mengatakan bahwa:
“Pada program penyuluhan pertanian, dinas melalui PPL harus mempelajari daerah tugasnya. Oleh karena itu PPL terlebih dahulu
berkoordinasi dengan berbagai pihak. Contohnya dengan camat setempat, dinas bina marga, tokoh masyarakat dan lain-lain, sesuai dengan kondisi di
lapangan”
Untuk mempermudah implementasi program maka kegiatan program dilaksanakan di BPP Balai Penyuluhan Pertanian yang setiap BPP memiliki wilayah koordinasi
masing-masing. Selain itu BPP juga berfungsi untuk menghimpun dana dari setiap pos pelayanan penyuluhan di setiap desa maupun kecamatan mengenai perkembangan
penyuluhan ataupun informasi penting lainnya. Dinas pertanian melalui bidang penyuluhan melakukan koordinasi dengan para
kelompok tani untuk mengetahui keadaan lahan dan fasilitas yang dimiliki petani. Selain itu juga melakukan koordinasi dengan SKPD lainnya seperti dinas bina marga
dan sumber daya air terkait dan kondisi jalan produksi dan jumlah irigasi, dan tidak kalah penting dengan pihak kecamatan dan desa.
Hal yang sama juga ditanyakan oleh peneliti pada Dinas Perindustrian, perdagangan dan Koperasi Kabupaten Dairi. Pernyataan tersebut di peroleh dari Kepala
Seksi Bidang Perdagangan, Bapak Robot Manullang, S.E. Beliau mengatakan sebagai
berikut: “Untuk kegiatan pameran, Dinas bekerjasama dengan dinas Pariwisata
Kabupaten Dairi. Karena pariwisata dapat menjadi salah satu penarik para
Universitas Sumatera Utara
investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Dairi. Komunikasi juga dilakukan dengan IKM yang ada di seluruh kecamatan agar turut berpartisipasi
dalam kegiatan pameran produk unggulan”.
Dari pernyataan informan diatas, untuk komunikasi eksternal, bidang perdagangan berkoordinasi dengan para pelaku industri kecil menengah dan para pedagang komuditi
unggulan lainya untuk membawa mereka dalam pameran tersebut. Selain itu dinas melalui bidang perdagangan juga melakukan koordinasi dengan dinas pariwisata dalam
promosi kegiatan untuk keikutsertaan dalam pameran produk unggulan. Pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Dairi, komunikasi
eksternal organisasi juga dilakukan dalam upaya pencapaian tujuan program. Hasil wawancara diperoleh dari Kepala Bidang Pedesaan dan Kawasan Tertentu, Bapak
Bahrim Tarigan, S.T. Beliau mengatakan sebagai berikut:
“Dalam program pembangunan jaringan jalan, UPT akan melakukan survey ke lapangan dua kali dalam seminggu. Disana UPT akan memeriksa
hasil perkerjaan yang dilakukan oleh kontraktor terkait apakah sudah sesuai dengan rancangan yang telah dibuat oleh dinas serta ketentuan-kententuan
yang sudah disepakati dalam kontrak tender. Namun pada dasarnya dinas sudah berkoordinasi dengan dinas-dinas lainnya yang terkait dalam program
pembangunan jaringan jalan seperti dinas pertanian mengenai urusan lokasi daerah produksi dan dinas cipta karya dan tata ruang mengenai kondisi
wilayah setiap daerah”
Dari pernyataan diatas komunikasi eksternal bidang pedesaan dan kawasan terfokus dengan para kontraktor yang berhasil memenangkan tender dan juga pihak
kecamatan serta desa yang merupakan lokasi daripada program tersebut.
2. Sumber Daya
Sumber daya dalam program sangat dibutuhkan dalam implementasi suatu kebijakan. Sumber daya bisa berupa sumber daya manusia, peralatan maupun
Universitas Sumatera Utara
pendanaan. Ketersediaan sumber daya mempengaruhi efektifitas implementasi suatu program kebijakan. Oleh karena itu dinas-dinas yang memiliki tugas dalam
menjalankan program harus mengetahui sumber daya apa saja yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan sumber daya yang sudah tersedia sebelumnya.
Untuk mengetahui sumber daya yang tersedia disetiap dinas, peneliti memperoleh berbagai data tertulis dan hasil wawancara dari berbagai bidang di
dinas-dinas terkait.
Tabel 4.7:
Realisasi Anggran Program Pengembangan KAKD dalam APBD 2011
APBD 2011
SKPD Terkait Nama Program
Nama Kegiatan Jumlah Dana
Rp Sumber Dana
Bappeda Kab.Dairi
Program Kerjasama Pembangunan
Koordinasi Kerjasama Pembangunan Antar
Daerah Koordinasi Agropolitan dan
BKPEKDT-LTRM 253.522.000 APBD
Dinas Pertanian
Program Peningkatan Produksi Pertanian
Penyediaan sarana Produksi
pertanianperkebunan 342.500.000 APBD
Program Peningkatan Penerapan Teknologi
PertanianPerkebunan Pengadaan Konstruksi
Jaringan Air dan Irigasi 2.049.470.000 APBD
Pengadaan Konstruksi Jaringan Air dan Irigasi
494.000.000 Bantuan Keuangan
Pemprovsu Dinas
Perindustrian, Perdagangan,
dan Industri Program
Pengembangan Industri kecil dan
Menengah Pembinaan Industri
Kecil dan Menengah dalam Memperkuat
Jaringan Klaster Industri
150.000.000 APBD
Jumlah 3.289.492.000
Sumber : Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2011
Pada tabel diatas tertera jumlah dana yang dialokasikan untuk pelaksanaan program yang mendukung implementasi kebijakan pengembangan KAKD yang berasal
dari APBD dan bantuan lainnya. Peneliti juga memperoleh pernyataan dari informan
Universitas Sumatera Utara
yang mendukung kepastian sumber dana diatas. Hasil wawancara diperoleh dari Kepala
Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Dairi, Bapak Pardomuan Sianturi sebagai
berikut: “Pendanaan dalam program ini bersumber dari APBD. Selain itu ada
juda dana lainya seperti bantuan Pemprovsu. Sumber dana tersebut digunakan untuk operasional kegiatan, seperti biaya rapat, transportasi, pengumpulan data,
sosialisasi program ke masing-msing dinas, honor pegawai dan lain-lain”
Peneliti juga memperoleh data tertulis dan data hasil wawancara mengenai jumlah dan sumber pendanaan disetiap dinas-dinas yang terkait dengan
implementasi program pengembangan KAKD seperti berikut:
1. Dinas Pertanian Tabel 4.8 :
Realisasi Dana Program Pelatihan Pemandu Lapangan melalui SLPTT Tahun Anggaran 2011
Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Dairi
No Program Bidang
Nama Program Jumlah dana Rp
Penggunaan 1
Bidang Tanaman Pangan dan
Holtikultura Pelatihan Pemandu Lapangan
SL-PTT Padi 527.120.000,-
a. Alat tulis kantor,
b. Pengadaan materi,
c. Sarana perlengkapan
peserta, d. Konsumsi,
e. Pengadaan dan pengiriman
laporan ke provinsi,
f. Honor panitia,
nara sumber dan instruktur
g. Uang
Pelatihan Pemandu Lapangan SL-PTT Jagung
398.335.000,-
Universitas Sumatera Utara
transport peserta
Jumlah Rp.925.445.000,-
Sumber dana berasal dari APBD
Sumber: Penelitian 2011
Selain memperoleh bantuan pupuk dan benih varietas unggul, dinas juga memperoleh bantuan dana social untuk kelompok tani dari PT SHS dan
PT.PERTANI untuk kebutuhan pengadaan peralatan pertanian.
Tabel 4.9:
Kelompok Tani Penerima Dana Bansos untuk LL dan Dana Pertemuan SL-PTT PADI Non Hibrida Kecamatan Sidikalang dan Sitinjo Tahun 2011
No Nama Kelompok
Tani Nomor Rekening
Jumlah Rp
Kecamatan 1
Sariah 3536-01-012542-53-5
2.995.000,- Sidikalang
2 Pancur Nauli
3536-01-012545-53-3 2.995.000,-
Sidikalang 3
Risdapotan 3536-01-012540-53-3
2.995.000,- Sidikalang
4 Melati
3536-01-012541-53-9 2.995.000,-
Sidikalang 5
Payung Raja 0194-01-003407-53-3
2.995.000,- Sitinjo
6 Terang Gemilang
0194-01-003404-53-5 2.995.000,-
Sitinjo 7
Lamlas 0194-01-032264-50-4
2.995.000,- Sitinjo
8 Marsodip
0194-01-003409-53-5 2.995.000,-
Sitinjo Jumlah Rp. 23.960.000,-
Sumber: Penelitian 2011
Tabel 4.10:
Program Pengembangan Sumber Daya Aparatur untuk anggaran Tahun 2010 Bidang Penyuluhan Pertanian
Dinas Pertanian Kabupaten Dairi
No Bidang Jenis Program
Jumlah Dana Rp Sumber Dana
1
Bidang Penyuluhan
Pertanian Program Pengembangan
Sumber Daya Aparatur Penyuluh
8.750.000,- APBN
Sumber : Penelitian 2011
Universitas Sumatera Utara
Peneliti juga memperoleh pernyataan yang memperkuat data jumlah dana dan sumber dana yang diperoleh. Berikut ini adalah pernyataan dari Kepala Bidang
Penyuluhan Pertanian, Bapak Sudianto Purba. Beliau mengatakan bahwa:
“Sejauh ini dana diperoleh berasal dari APBD dan bantuan dari Pemprovsu untuk kegiatan operasional. Untuk PPL sebagian besar memperoleh
alat transportasi. Untuk bangunan kita memiliki BPP Balai Pusat Penyuluhan. Harapannya setiap kecamatan memiliki satu BPP, namun yang ada masih 4
Empat. Dinas juga mepunyai tenaga kontrak tiap tahunnya untuk penyuluhan yang membantu para PPL”.
2. Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi
Peneliti memperoleh jumlah biaya yang digunakan untuk program yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi antara lain
sebagai berikut:
Tabel 4.11:
Realisasi Anggaran Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Dinas Perindustrian Perdagangan, dan Koperasi
Bidang Perdagangan Tahun 2010
No Bidang Nama Kegiatan
Program Jumlah Rp
Sumber dana
Keterangan 1
Bidang Perdagangan
Kegiatan Pameranserta
Pameran Pembangunan
hari jadi Kabupaten Dairi
Tahun 2010 20.000.000,-
APBD Promosi
Produk unggulan
selama 5 lima hari
kerja.
Kegiatan Pameranserta
Pameran Pekan Raya Sumatera
Utara Tahun 2010
200.000.000,- APBD
Promosi Produk
unggulan selama 30
tiga puluh hari kerja.
Jumlah Rp 220.000.000,-
Sumber: Kerangka Acuan Kerja, Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
Dalam rangka mempromosikan produk unggulan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi diberikan fasilitas stand Pemkab Dairi untuk tempat
memamerkan produk-produk unggulan.
3. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
Peneliti memperoleh jumlah biaya yang digunakan untuk program pembangunan jaringan jalan yang yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan
Sumber Daya Air Kabupaten Dairi yang antara lain sebagai berikut:
Tabel 4.12:
Daftar kegiatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air untuk program pengembangan Jaringan Jalan di Kecamatan Sidikalang dan Sitinjo tahun anggaran
2010
I. Kecamatan Sidikalang No Kegiatan
Sumber Dana Nama Perusahaan
Nama Pemborong
Nilai Kontrak Rp
A Bidang Bina Marga
1 Pengaspalan Jalan Jrs.
Uruk Gadong-Kuta Rahu DAU
UD. VIVA Ir.
Parlindungan Pasaribu
171.850.000,-
2 Pemeliharaan Jalan Jrs.
Sidiangkat-Sp. Karing DAU
Dinas BM SDA
111.000.000,- 3
Pemeliharaan Jalan Jrs. Sidikalang-Pancuran-
Siburabura DAU
Dinas BM SDA
78.000.000,- 4
Pemeliharaan Periodik Pengaspalan Jrs. Sp.
Pondok Pesantren As- Syuhada-Panjaratan
CV.OKAKA Masri Angkat
160.800.000,-
Jumlah A 521.650.000,-
B Bidang Pedesaan dan
Kawasan Tertentu 1
Perkerasan Jalan Jrs Huta Gambir-Huta Rakyat
APBN P CV. DWI
KARYA Ridwan Hasbi
Sagala 199.250.000,-
Jumlah B 199.250.000,-
Jumlah A+B 720.900.000,-
Universitas Sumatera Utara
II. Kecamatan Sitinjo No Kegiatan
Sumber Dana Nama
Perusahaan Nama
Pemborong Nilai Kontrak
Rp
A. Bidang Bina Marga
1 Pengaspalan Jalan Jrs.
Dusun IV Panji – Cekdam Desa Sitinjo II
APBN P CV.
BINTANG BARU
Sumihar Silalahi
353.300.000,-
Jumlah A 353.300.000,-
B Bidang Pedesaan dan
Kawasan Tertentu 1
Perkerasan Jalan Jrs. Rimo Bunga I – Rimo
Bunga II APBN P
CV. NENGGER
Williater. A.E. Padang
198.500.000,-
2 Perkerasan Jalan Jrs. Lae
Great – Jalan Usaha Tani APBN
UD. ROBINSON
Roma Asi Nainggolan
213.500.000,-
Jumlah B 412.000.000,-
Jumlah A+B 765.300.000,-
Sumber: Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kab.Dairi
Untuk memperoleh fasilitas mengenai peralatan dan perlengkaapan yang dibutuhkan dalam menjalankan program pembangunan jaringan jalan, peneliti
memperoleh pernyataan dari informan yaitu Kepala Bidang Pedesaan dan Kawasan
Tertentu, Bapak Bahrim Tarigan, S.T. Beliau mengatakan sebagai berikut:
“Semua fasilitas yang berhubungan dengan keperluan teknis ditanggung oleh kontraktor yang memenangkan tender, karena itu termasuk dalam ketentuan
dalam kontrak tender. Dinas hanya menyediakan rancangan proyek dan sumber dana, baik itu dari APBD maupun APBN. Namun, dinas tetap memberikan
bantuan seperti alat-alat teknis apabila dibutuhkan”
3. Disposisi
Disposisi merupakan watak atau karakter dari pelaksana kegiatan. Dinas harus memahami dan mengetahui fungsi dan tujuan daripada pelaksanaan kegiatan
Universitas Sumatera Utara
program. Pegawai pelaksana program berlatar belakang dari pendidikan yang berbeda-beda dan karakter yang berbeda pula. Sehingga dinas melalui bidang-
bidangnya menempatkan pegawai tersebut dengan kemampuannya masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan dengan baik dan
konsisten. Untuk melihat disposisi yang ada dalam implementasi kegiatan program, peneliti
mengajukan pertanyaan kepada bidang yang melaksanakan tugas tersebut. Peneliti memperoleh pernyataan dari Kepala Bidang Pedesaan dan Kawasan
Tertentu, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Bapak Bahrim Tarigan, S.T.
Beliau mengatakan sebagai berikut: “Pada program pembangunan jaringan jalan, pertama sekali dinas akan
membentuk UPT Unit Pelaksana Teknis disetiap bidang yang melaksanakan kegiatan program. UPT tersebut direkomendasikan oleh kepala bidang kepada
kepala dinas. PNS yang hendak menjadi UPT dilihat dari berbagai segi baik itu pengalaman kerja, golongan maupun latar pendidikannya. UPT memiliki
kewenangan dalam merancang desain proyek dan survey ke lapangan. Untuk pelaksanaan teknis dilapangan dilakukan oleh kontraktor pemenang tender”
Pernyataan serupa pun diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian, Dinas Pertanian, Bapak Sudianto Purba. Beliau mengatakan sebagai berikut:
“Untuk memilih para PPL, pertama sekali dinas melihat latar belakang pendidikan dari calon PPL tersebut. Contohnya latar belakang pendidikan
Hama Tanaman, maka dia ditugaskan untuk penyuluhan di bidang tersebut”
Dari pernyataan informan Bapak Sudianto Purba diatas dapat disimpulkan
bahwa PPL harus mengetahui kebutuhan daripada materi apa saja yang diperlukan dan akan diberikan kepada para petani di lapangan dan kelompok tani mana saja
yang akan diberikan para penyuluh.
Universitas Sumatera Utara
4. Struktur Organisasi
Birokrasi merupakan salah satu faktor yang paling sering, bahkan secara keseluruhan menjadi pengaruh dalam melaksanakan suatu kebijakan. Birokrasi yang
dimaksud adalah badan atau lembaga pelaksana kebijakan tersebut.
4.1 Susunan Tim Koordinator Kegiatan
Upaya dalam Implementasi suatu kebijakan pemerintah tidaklah mudah, banyak faktor berpengaruh terhadapnya dan proses implementasinya kadang demikian rumit
dan sulit, sehingga harus diantisipasi agar luwes dan berhasil saat diimplementasikan. Dalam keperluan usaha Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi, maka
Bupati dairi membentuk tim koordinator kegiatan dan anggota pelaksana kegiatan sebagai berikut:
SUSUNAN TIM KOORDINATOR KEGIATAN KOORDINASI KERJASAMA PEMBANGUNAN ANTAR DAERAH
Forum Komunikasi Sekretariat Daerah Se-Kawasan Pengembangan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan Sumatera Utara, Badan Koordinasi Pengelolaan Kawasan
Ekosistem Kawasan Danau Toba dan Lake Toba Regional Management DI KABUPATEN DAIRI TAHUN 2011
I. PEMBINA : Bupati Dairi
II. PENGARAH : Wakil Bupati Dairi
III. PENANGGUNG JAWAB : Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi
IV. TIM KOORDINATOR
Universitas Sumatera Utara
A. Ketua : Kepala Bappeda Kabupaten Dairi
B. Sekretaris : Kabid Ekonomi Bappeda Kabupaten Dairi
C. Anggota : 1. Kadis Pertanian Kabupaten Dairi
2. Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Dairi 3. Kadis Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dairi
4. Kadis Bina Marga dan Sumber Daya Air Kab. Dairi 5. Kadis Perindakop Kab. Dairi
6. Kadis Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Dairi
7. Kadis DIPPEKA Kab. Dairi 8. Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kab.Dairi
9. Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kab. Dairi 10. Sekretaris Bappeda Kab. Dairi
11. Kabid Prasarana dan Tata Ruang Bappeda Kab. Dairi
12. Kabid Sosial Budaya Bappeda Kab. Dairi 13. Kab Litbang dan Statistik Bappeda Kab. Dairi
14. Kasubbid Sarana Preekonomian Bappeda Kab. Dairi 15. Kasubid Tata Ruang Bappeda Kab. Dairi
16. Kasubid Litbang Bappeda Kabuppaten Dairi 17. Kasubbag Umum Bappeda Kab. Dairi
V. SEKRETARIS TIM : Staff Bappeda Sebanyak 5 Lima Orang
Universitas Sumatera Utara
4.2 Tugas dan Fungsi